Rekam Jejak Shin Tae-Yong, dari Pemain Penuh Gelar Bergengsi hingga Dikontrak PSSI

Berbicara sosok Shin Tae-yong sebenarnya bukan sosok yang sembarangan. Ia meraih sukses saat menjadi pemain maupun menjadi pelatih.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 22 Jun 2020, 17:13 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2020, 17:00 WIB
Timnas Indonesia
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, saat sesi latihan di Stadion Madya, Jakarta, Selasa, (18/2/2020). Untuk meningkatkan performa kiper, Shin Tae-yong menambah porsi waktu latihan. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menjadi sorotan publik belakangan ini. Pasalnya, pria asal Korea Selatan itu mengeluarkan pernyataan yang dianggap menyudutkan PSSI.

Berbicara sosok Shin Tae-yong sebenarnya bukan sosok yang sembarangan. Ia meraih sukses saat menjadi pemain maupun menjadi pelatih.

Saat masih merumput, Shin merupakan legenda bagi klub Seongnam FC. Ia bermain selama 12 musim sebelum pindah ke klub Australia, Queensland Roar, tahun 2005.

Prestasinya juga tak buruk di Seongnam. Ia mampu membawa klub tersebut meraih 14 gelar, termasuk enam gelar K-League.

Selain itu sebagai individu Shin Tae-yong juga langganan meraih prestasi. Ia pernah menjadi pemain terbaik K-League pada 1995 dan 2001 serta top scorer K-League tahun 1996.

 

 

 

Karier Sebagai Pelatih Klub

Timnas Indonesia
Manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, didampingi Indra Sjafri, dan Kim Hae-woon saat latihan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Senin (13/1/2020). Sebanyak 51 pemain mengikuti seleksi untuk memperkuat skuat utama Timnas Indonesia U-19. (Bola.co

Pensiun sebagai pemain tak membuat Shin Tae-yong meninggalkan lapangan hijau sepenuhnya. Ia memulai kariernya sebagai asisten pelatih di Queensland Roar.

Karier kepelatihannya baru benar-benar dimulai pada 8 Desember 2008 saat bergabung kembali ke Seongnam. Sempat menjadi caretaker, ia akhirnya diangkat Seongnam FC menjadi pelatih tetap pada 18 Februari 2010.

Dua gelar bergengsi langsung diberikan Shin Tae-yong untuk Seongnam, yakni juara Liga Champions Asia pada 2010 dan Piala Korea pada 2011.

Karier di Timnas Korsel

Sukses di klub membuat Asosiasi Sepak Bola Korsel (KFA) tertarik merekrutnya sebagai pelatih timnas. Ia pertama kali direkrut untuk menangani Timnas Korsel U-23 pada Februari 2015.

Hasilnya Timnas Korsel U-23 mampu menembus perempat final Olimpiade 2016. Setelah itu ia menangani Timnas Korsel U-20 dan sukses membawa timnya ke babak 16 besar Piala Dunia U-20 tahun 2017.

Shin Tae-Yong akhirnya mendapat promosi ke Timnas Korsel pada 2017 menggantikan Uli Stielike. Pekerjaan inilah yang membuat namanya semakin melambung.

Pada Piala Dunia 2018, Shin Tae-yong memang gagal membawa Korsel lolos fase grup. Namun, mereka mampu mengalahkan Jerman dengan skor 2-0 pada laga terakhir.

PSSI Kepincut

Segudang prestasi Shin Tae-yong membuat PSSI kepincut merekrutnya. Apalagi Timnas Indonesia punya banyak agenda mulai tahun ini hingga tahun depan.

Tak tanggung-tanggung, PSSI memberikan kontrak berdurasi empat tahun pada pelatih berusia 49 tahun itu.

Bahkan Shin diberikan tugas tak hanya melatih timnas senior, tetapi juga pelatih Timnas Indonesia U-19 dan Timnas Indonesia U-23.

Sayangnya belum sempat menunjukkan magisnya bersama Tim Garuda, Shin Tae-yong justru berkonflik dengan PSSI. Ia dikabarkan kecewa karena PSSI tidak memenuhi permintaannya agar Timnas bisa berprestasi.

Tentu menarik disimak bagaimana kelanjutan Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia. Yang jelas fans menantikan prestasi Timnas Indonesia bukan drama tanpa henti di luar lapangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya