Liputan6.com, Turin- Pelatih legendaris Italia, Arrigo Sacchi mengaku tak heran dengan pemecatan Maurizio Sarri di Juventus. Dia mengaku hal itu sudah tercium sejak awal.
Sarri disebutnya sudah menerima mission impossible atau misi mustahil di Juventus. Sarri tak pernah punya visi yang sama dengan jajaran direksi soal sepak bola indah.
Sarri gabung Juventus untuk menggantikan Massimiliano Allegri. Allegri meninggalkan warisan prestasi mentereng yaitu juara Liga Italia lima kali beruntun dan tembus final Liga Champions.
Advertisement
Dia diplot untuk menambah kreativitas di permainan Juventus. Namun dia ternyata kesulitan untuk menyalurkan idenya di Juventus.
"Sarri memang sudah menerima tugas mustahil di Juventus," kata Sacchi seperti ditulis di kolom miliknya di La Gazzetta dello Sport.
Â
Saksikan video Juventus berikut ini:
Wajib Menang
Sacchi menilai Sarri membutuhkan kesabaran dari jajaran direksi. Namun karena nilai-nilai yang dianut berbeda, Juventus pun langsung pecat Sarri.
Nilai yang dianut direksi hanya satu: kemenangan paling penting.
"Dengan cara seperti itu, Anda akan tidak mengacuhkan prestasi, keindahan, emosi, hiburan, harmoni, budaya dan evolusi," ujar Sacchi.
Â
Advertisement
Masalah Sama
Sacchi menilai Sarri menemui kesulitan untuk memperkenalkan gaya sepak bolanya yaitu Sarri Ball. Dimana sentuhan satu kali di permainan sulit dimengerti para pemain bintang.
"Andrea Agnelli, presiden hebat, mencoba untuk hapus masa lalu. Dia mencoba bergerak ke depan, tapi sayangnya dia tak punya kesabaran," ujarnya.