Terapkan Protokol Ketat, Begini Penjelasan Dokter Tim Persib

Persib Bandung menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam sesi latihan di masa pandemi.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 11 Agu 2020, 21:30 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2020, 21:30 WIB
Fabiano Beltrame
Bek Persib Bandung Fabiano Beltrame diperiksa suhu tubuh menggunakan thermo gun oleh salah seorang ofisial tim. (Foto: MO Persib)

Liputan6.com, Bandung Persib Bandung menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam sesi latihan di masa pandemi. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19).

Menurut dokter tim Persib Raffi Ghani, protokol ketat menjadi salah satu arahan PSSI selama menjalani kompetisi Liga 1 2020 yang akan dilanjutkan. Rencananya Liga 1 2020 akan dimulai lagi mulai 1 Oktober hingga 28 Februari 2021.

"Sampai saat ini saya sudah membuat protokol kesehatan di masa Adaptasi Kebiasaan Baru saat tim Persib berlatih. Saat ini sudah diterapkan pada mereka, tapi esensinya dari semua itu adalah menghindari penularan dan menularkan virus pada orang lain," ujar Raffi di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Selasa (11/8/2020).

Sejumlah protokol, lanjut Raffi, sudah diterapkan kepada pemain, pelatih dan ofisial. Protokol berlaku sebelum, saat dan sesudah sesi latihan.

"Tetap pakai masker, jangan usap wajah saat tangan kita tak yakin bersih, cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak bicara," ujarnya.

Simak Video Persib di Bawah Ini


Rapid Test Rutin

Omid Nazari
Gelandang Persib Omid Nazari mengikuti rapid test di Graha Persib, Minggu (9/8/2020). (Foto: Media Ofisial Persib)

Selain itu, Raffi mengungkapkan bahwa pihaknya sudah memprogramkan rapid test kepada seluruh elemen di Persib. Hal itu sesuai dengan regulasi yang dikeluarkan PSSI.

"Ada regulasi dari PSSI, salah satu poinnya yang dikatakan orang yang masuk ke lapangan adalah orang yang hasil rapid test non reaktif," katanya.

Persib sendiri sudah melaksanakan rapid test pada Minggu (9/8/2020) lalu atau sehari sebelum latihan perdana dimulai. Sebanyak 22 pemain yang mengikuti latihan sudah dinyatakan non reaktif.

"Mudah-mudahan seterusnya hasil rapid test non reaktif. Kita akan lakukan berkala dua minggu sekali," ujarnya.

Selain sesi latihan, Raffi mengaku memprogramkan rapid test pada 28 September atau jelang digelarnya kembali kompetisi Liga 1 2020.

"Saya baru dapat juga selebaran dari PSSI yang menyatakan saat mau dimulai kompetisi dari 28 September, maka sebelum tanggal itu dilakukan rapid test. Lalu sampai akhir kompetisi di bulan Februari ada 11 kali PCR yang harus kita lakukan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya