Liputan6.com, Lisbon - Hasil putaran 16 besar Liga Champions 2019/2020 menunjukkan konsekuensi besar. Dengan bagan turnamen sudah ditentukan undian, pemenang Bayern Munchen vs Barcelona akan jadi wakil tersisa kelompok elite para mantan pemenang.
Mereka bakal dikerubuti klub-klub yang memburu gelar perdana di Liga Champions.
Baca Juga
Bayern Munchen akhirnya mengemban tanggung jawab tersebut usai menghancurkan Barcelona 8-2.
Advertisement
Pasukan Hansi Flick selanjutnya menghadapi Olympique Lyon di semifinal. Jika berjaya, Thomas Muller dan kawan-kawan selanjutnya meladeni Paris Saint-Germain yang menyingkirkan Atalanta dan teranyar RB Leipzig dalam perjalanan menuju laga puncak
Berkaca pada penampilan Bayern Munchen saat melawan Barcelona, kelompok elite Eropa semestinya bisa tenang. Mereka tidak perlu khawatir berbagi kehormatan pernah memenangkan Liga Champions dengan muka baru.
Â
Saksikan Video Bayern di Liga Champions Berikut Ini
Momen Pahit 2012
Masalahnya, Bayern Munchen merupakan klub terakhir yang 'memberikan' gelar kepada juara baru. Momen terjadi pada 2011/2012. Meski final berlangsung di markas sendiri, FC Hollywood harus mengakui keunggulan Chelsea melalui adu penalti.
Cjelsea menjadi raja Eropa teranyar sejak Borussia Dortmund melakukannya musim 1996/1997.
Â
Advertisement
Keterpurukan Mantan Juara
Perjuangan sendirian Bayern tidak lepas dari keterpurukan para mantan juara lainnya. Inter Milan (juara 1964, 1965, 2010), Ajax Amsterdam (1971, 1972, 1973, 1995), SL Benfica (1961, 1962), dan Red Star Belgrade (1991).
Dortmund (1997), Juventus (1985, 1996), kolektor trofi terbanyak Real Madrid (1956, 1957, 1958, 1959, 1960, 1966, 1998, 2000, 2002, 2014, 2016, 2017, 2018), serta juara bertahan Liverpool (1977, 1978, 1981, 1984, 2005, 2019) kandas di 16 besar.
Sementara Chelsea (2013) dan Barcelona (1992, 2006, 2009, 2011, 2015) disingkirkan Bayern.
Â
Hadapi Lyon
Apakah Bayern mampu mempertahankan hegemoni para mantan juara di Liga Champions musim ini? Mereka harus menyisihkan Lyon terlebih dahulu jika mau menjaga kans.
Walau jauh diunggulkan, raksasa Jerman itu tidak boleh meremehkan lawan yang menyingkirkan Juventus dan Manchester City di babak gugur.
"Kami harus bermain 90 menit dengan intensitas yang sama ketika kami melawan Barcelona," ujar Flick seperti dilansir situs resmi UEFA.
Advertisement