Liputan6.com, Jakarta Kepergian Lionel Messi dari Barcelona sepertinya bakal sulit dibendung. Kini yang jadi pertanyaan, apakah pemain yang dijuluki La Pulga itu bisa pergi begitu saja dari Barcelona atau tidak?
Seperti diketahui, Lionel Messi kembali mengarah ke pintu keluar Barcelona. Rumor mencuat tidak lama setelah Barcelona menelan kekalahan 2-8 dari Bayern Munchen di perempat final Liga Champions 2019/2020. Selain memalukan, hasil ini sekaligus memastikan Barcelona tanpa gelar pada musim ini.Â
Baca Juga
Messi kabarnya semakin tidak kerasan oleh pernyataan pelatih baru Barcelona, Ronald Koeman. Mantan pelatih timnas Belanda itu tidak lagi memberikan keistimewaan apapun kepada La Pulga.Â
Advertisement
Messi masih menyisakan kontrak hingga 2021 mendatang. Hanya saja, pengacaranya percaya, mereka punya celah untuk keluar dari Camp Nou dengan status bebas transfer. Ini mengacu kepada aturan pada kontraknya yang memungkinkan pemain Argentina itu pindah kemanapun saat musim berakhir.Â
Â
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Barcelona Lebih Kuat
Namun manajemen juga tidak mau kehilangan Messi begitu saja. Mereka menganggap aturan itu telah kadaluwarsa pada 10 Juni lalu, sehingga klausul pelepasan Messi senilai 700 juta euro masih berlaku.Â
Santiago Nebot, salah seorang pengacara olahraga ternama di Spanyol, menilai Barcelona punya kedudukan yang lebih kuat dari Messi. Meski belum melihat langsung kontrak Messi secara langsung, Nebot yang juga penasihat utama asosiasi pemain Spanyol AFE, melihat posisi Messi sangat lemah.
"Saya pikir Barcelona berada dalam posisi yang lebih kuat, tapi Messi menunjukkan kelemahan yang mungkin dimiliki oleh Barcelona," katanya dilansir AS.
"Jika dia berkata kepada Barcelona, saya ingin pergi dengan status bebas transfer dan Barcelona berkata tidak, itu berarti tidak ada yang bisa dilakukannya," beber Nebot.
Â
Advertisement
Kenapa 10 Juni?
Menurut Nebot, Messi memang punya senjata yang bisa dimanfaatkannya untuk hengkang dari Barcelona dengan status bebas transfer. Namun tenggat waktu bagi klausul (10 Juni 2020) ini menjadi perdebatan karena COVID-19 membuat waktu kompetisi musim ini molor dari jadwal semula.
"Kenapa 10 Juni? Karena 10 Juni adalah 10 hari setelah pertandingan terakhir atau karena 20 hari sebelum bursa transfer dibuka pada 1 Juli," ujar Nebot menmabahkan.
 Â
Jalan Terbaik
Sementara itu, Rabu lalu, Sekretaris teknis Barcelona, Ramon Plane, mengatakan bahwa pihaknya masih ingin membangun timnya dengan kehadiran pemain-pemain terbaik. Dan dia juga ingin mempertahankan Messi.
Nebot setuju rencana ini. "Mereka harus bernegosiasi agar dia bertahan, yakinkan dia untuk bertahan tahun ini dan tunggu sampai musim benar-benar baik, bawakan dia tim yang hebat dan kemenangan yang banyak agar dia bersedia pensiun di Barcelona," katanya.
"Saya pikir, ini rerncana mereka."
Â
Advertisement