Liputan6.com, Banjarbaru - Pemerintah Pusat melalui Badan Usaha Milik Negera (BUMN) menggagas program untuk membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program Rumah BUMN. Ini bertujuan untuk memberdayakan serta meningkatkan kapasitas UMKM di seluruh Indonesia.
Termasuk di Kalimantan Selatan (Kalsel), Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Martapura mendapatkan kepercayaan untuk mengelola Rumah BUMN Banjar. Berdiri sejak tahun 2017, kini terus berperan aktif dalam mendukung perkembangan UMKM Banua Kalsel.
Baca Juga
Dengan lebih dari 500 UMKM yang terdaftar, Rumah BUMN Banjar hadir untuk menyediakan berbagai fasilitas, termasuk pelatihan, ruang kerja bersama (coworking space), serta kesempatan promosi dan pemasaran produk.
Advertisement
Kepala BRI Cabang Martapura, Subkhan Efendi menyebutkan jika Rumah BUMN Banjar ini juga aktif mengikutkan pelaku UMKM binaan di berbagai kegiatan termasuk Event BRI UMKM Export. Keikutsertaan itu turut memeriahkan sekaligus sebagai ajang untuk dapat meningkatkan eksposur serta memperluas jaringan pemasaran produk lokal.
"Kami selalu berupaya memberikan dukungan kepada UMKM, baik dari segi pelatihan maupun pemasaran, melalui Rumah BUMN Banjar ini, antusiasme UMKM pun terus meningkat, terutama dengan semakin berkembangnya dukungan digital dan platform online," ujarnya beberapa waktu lalu di kantor Unit BRI Banjarbaru.
Subkhan Efendi mengatakan bahwa Rumah BUMN Banjar ini juga melakukan kerja sama dengan berbagai pihak termasuk dari unsur pemerintahan seperti Dinas Koperasi, Dinas Perindustrian, dan Dinas Perdagangan, baik Pemerintah Provinsi Kalsel maupun Pemerintah Kota Banjarbaru.
Sementara itu pengelola Rumah BUMN Banjar, Muhammad Sarpan menyebutkan bahwa selama ia diberi kepercayaan untuk mengelola, rutin mengadakan pelatihan bagi UMKM. Materi pelatihan mencakup berbagai aspek, mulai dari peningkatan keterampilan produksi hingga strategi pemasaran, dan ini dilaksanakan secara gratis.
Selain itu, UMKM yang masih menggunakan kemasan sederhana diberikan arahan mengenai standar pengemasan yang lebih menarik dan sesuai dengan target pasar. Pelatihan-pelatihan ini juga melibatkan pelaku UMKM yang sudah berpengalaman, yang sudah layak menjadi model untuk berbagi wawasan dan pengetahuan kepada pelaku UMKM yang baru. "Kami ingin memastikan bahwa UMKM yang tergabung di Rumah BUMN Banjar bisa berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas," ujarnya.
Sarpan menegaskan, selain pelatihan, Rumah BUMN Banjar juga menyediakan coworking space yang bisa digunakan secara gratis untuk pertemuan bisnis, diskusi komunitas, maupun acara UMKM lainnya. Di Rumah BUMN Banjar ini turut menampilkan produk-produk UMKM binaan, baik itu produk kuliner (kering), maupun produk olahan atau kerajinan tangan.
Salah satu produk khas di Kota Banjarbaru adalah olahan tikar atau pengalas dari rumput sejenis mensiang atau purun, dengan bahasa Latin "Lepironia Articulate". Tumbuhan purun yang menjadi unggulan, pasalnya bahan baku yang melimpah, banyak dijumpai di Banjarbaru, kemudian produk tersebut ramah lingkungan dan bernilai seni yang tinggi.
"Produk ini tidak hanya dipasarkan secara lokal, tetapi juga telah menembus pasar luar daerah, bahkan pernah dipamerkan dalam acara nasional, dengan adanya Rumah BUMN Banjar, kami berharap UMKM di daerah ini bisa semakin maju dan memiliki daya saing yang lebih baik, baik di pasar lokal maupun nasional," tutupnya.