Tanpa Lanjutan Liga 1 dan Liga 2, PSSI Khawatir Sepak Bola Indonesia Hilang Satu Generasi

PSSI berharap kompetisi Liga 1 dan Liga 2 bisa bergulir lagi pada bulan November 2020.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 29 Sep 2020, 14:51 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2020, 14:51 WIB
Persebaya
Latihan perdana Persebaya Surabaya jelang bergulirnya Shopee Liga 1 2020, Senin (31/8/2020). (Dok Persebaya)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan, berharap Liga 1 dan Liga 2 bisa dilanjutkan bulan November 2020. Sebab pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut khawatir, tanpa kompetisi sama sekali, tatanan sepak bola di Indonesia bisa kehilangan satu generasi.

Pernyataan ini disampaikan Mochamad Iriawan dalam jumpa pers terkait tidak keluarnya izin keramaian dari Mabes Polri untuk kedua level kompetisi itu. Padahal rencananya, Liga 1 dan Liga 2 dijadwalkan bergulir lagi pada Oktober 2020 setelah sempat terhenti akibat pandemi COVID-19.  

Shopee Liga 1 sendiri rencanaya dilanjutkan mulai 1 Oktober 2020. Laga pembuka akan ditandai dengan pertemuan PSS Sleman Vs Persik Kedisi di Yogyakarta. Namun keputusan Mabes Polri tidak memberi izin keramaian bagi Liga 1 memaksa PSSI untuk membatalkan pertandingan tersebut.

"Akibat penundaan kompetisi ini, dampaknya cukup luas, kepada pelatih, pemain, maupun dan ekosistem sepak bola pada umumnya. Namun kami menghormati keputusan ini Polri. Alasan kemanusian harus dikedepankan," kata Mochamad Iriawan kepada wartawan. 

"Kalau memungkinkan, PSSI memohon khususnya agar kegiatan ini ditunda paling tidak sebulan. Apabila situasi memungkinakn kami mohon untuk menggulrkan kompetisi ini lagi," ujarnya. 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

Ditunda Sebulan

Shopee Liga 1
Logo Shopee Liga 1 (Liputan6.com)

Menurut Mochamad Iriawan, bulan November masih cukup ideal untuk melanjutkan kompetisi Liga 1 maupun Liga 2. Sebab apabila  berlangsung pada bulan itu, kompetisi bisa rampung Maret 2021. 

"Kalau mulai November akan selesai bulan Maret jadi masih ada waktu. April sudah masuk Ramadhan dan bulan Mei ada kompetisi FIFA World Cup U-20. Jadi kami memohon kalau memang diizinkan dan situasi memamg benar-benar memungkinkan agar kompetisi bisa digelar lagi," katanya. 

 

Hilang Satu Generasi

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. (Dok PSSI)

Seperti diketahui, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2019/2020 dihentikan pada bulan Maret lalu akibat pandemi virus Corona COVID-19. Namun pada bulan Juni, PSSI selaku induk olahraga sepak bola di Indonesia mengeluarkan surat keputusan yang mengizinkan kedua kompetisi ini dilanjutkan. 

Dalam beberapa kesempatan, PSSI menyampaikan sejumlah alasan mengeluarkan keputusan tersebut. Salah satunya adalah terkait persiapan Indonesia menghadapi Piala Dunia U-20 pada tahun 2021. 

Selain itu, PSSI juga ingin memutar kembali roda kompetisi demi membantu klub dalam mendanai kegiatan operasionalnya. Lanjutan Liga 1 dan Liga 2 juga dianggap penting menjaga dapur pemain, pelatih, perangkat pertandingan, dan elemen pendukung lainnya tetep mengepul di masa pandemi.  

"Akibat penundaan kompetisi ini, dampaknya cukup luas, kepada pelatih, pemain, wasit, dan ekosistem sepak bola secara keseluruhan," ujar Mochamad Iriawan mengingatkan kembali. 

"Kami mohon untuk menggulrkan kompetisi ini lagi. Kalau tidak bergilir akan kehilangan satu generasi dan Timnas kita tidak bisa mengikuti agenda FIFA dan AFC karena dianggap tidak baik," katanya.  

 

Hormati Keputusan Polri

Meski demikian, Mochamad Irawan meminta seluruh pihak untuk tetap menghormati keputusan Polri. Sebab menurutnya, keselamatan dan kemanusiaan harus lebih dikedepankan di masa pandemi. 

"PSSI menghormati dan memahami keputusan Polri yang belum mengizinkan Liga 1 dan Liga 2 ini digelar. Kami menghormati keputusan Polri yang tentu mempertimbangkan faktor keamanan, keselamatan, dan kemanusiaan," ujar purnawirawan perwira tinggi Polri tersebut. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya