Pandemi Virus Corona COVID-19 Pengaruhi Distribusi Kondom Olimpiade Tokyo 2020 / 2021

Ritual pembagian kondom kepada atlet sudah berlangsung sejak Olimpiade Seoul 1988.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 21 Jun 2021, 18:45 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2021, 18:45 WIB
Medali Olimpiade Tokyo 2020
Medali Olimpiade Tokyo 2020 resmi diumumkan kepada publik saat seremoni untuk merayakan momen satu tahun jelang Olimpiade di Tokyo, Rabu (24/7/2019). Medali yang didesain Junichi Kawanishi itu berdiameter 85 mm dan dihiasi gambar dewi Yunani, Nike serta logo Olimpiade. (Behrouz MEHRI/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 / 2021 kabarnya bakal mengubah kebiasaan pembagian kondom kepada para atlet. Hal ini dilakukan menyusul pandemi virus Corona COVID-19 yang belum berakhir. 

Pembagian kondom kepada para peserta Olimpiade telah berlangsung sejak 1988 lalu. Ritual ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesadaran publik terhadap bahaya penyakit AIDS. 

Awalnya penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 telah menyiapkan sekitar 160 ribu kondom yang akan dibagikan di perkampungan atlet. Namun pihak penyelenggara meminta agar alat kontrasepsi itu tidak digunakan tapi disimpan sebagai kenang-kenangan. Langkah ini diambil untuk meminimalisir kontak yang memungkinkan virus Corona  COVID-19 dari luar gelembung masuk ke perkampungan atlet. 

Belakangan, panitia Olimpiade Tokyo 2020 kabarnya mengubah kebijakan ini. Seperti dilansir dari Marca, mengutip kantor berita Kyodonews, pembagian tidak lagi dilakukan saat para atlet tiba. Distribusi bakal dilakukan justru saat atlet hendak meninggalkan perkampungan atlet untuk pulang ke negaranya. 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

Miras Diizinkan

Warna-warni Cahaya Olimpiade 2021 Membalut Tokyo
Pemandangan umum menunjukkan Cincin Olimpiade di depan Stadion Nasional, tempat utama untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, 100 hari sebelum upacara pembukaan di Tokyo pada 14 April 2021. (Charly TRIBALLEAU / AFP)

Meski demikian, pihak panitia tetap mengizinkan atlet membawa minuman beralkohol ke kamarnya. Begitu juga dengan makanan maupun minuman lain yang mereka butuhkan sehari-hari. 

 

Kehadiran Penonton

Sementara itu, pemerintah Jepang masih mengkaji mengenai kehadiran penonton. Salah seorang sumber menyebutkan kalau mereka masih mempelajari kemungkinan kehadiran 20 ribu penonton di acara pembukaan. Pemerintah juga sempat berkata, kalau pertandingan yang tidak berada di zona merah bisa dihadiri hingga 10 ribu penonton asal tidak melebihi 50 persen kapasitas stadion. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya