Atlet Angkat Besi Uganda Menghilang Jelang Olimpiade Tokyo 2020

Seorang atlet angkat besi asal Uganda menghilang saat menjalani pemusatan latihan jelang Olimpiade Tokyo 2020.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 16 Jul 2021, 23:00 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2021, 23:00 WIB
Ilustrasi Olimpiade Rio
Ilustrasi Olimpiade. (Kirill KUDRYAVTSEV / AFP)

Liputan6.com, Tokyo - Seorang atlet angkat besi asal Uganda menghilang saat menjalani pemusatan latihan jelang Olimpiade Tokyo 2020. Saat ini pihak berwenang masih mencarinya.

Julius Ssekitoleko, 20, tidak hadir saat tes rutin Covid-19 dan tidak berada di kamar hotelnya.

"Salah satu anggota delegasi Uganda telah hilang dan tidak dapat dihubungi," tulis pernyataan resmi Kota Izumisano, tempat delegasi Uganda berdomisili, dilansir AFP.

"Kota Izumisano telah melakukan segala upaya untuk mencari atlet tersebut. Kami juga telah melaporkan masalah ini ke polisi."

Ssekitoleko terakhir terlihat tak lama setelah tengah malam di dalam hotel oleh sesama atlet. Dia tidak melakukan tes PCR pada siang keesokan harinya dan tidak ditemukan berada di kamar.

 

Saksikan Video Berikut Ini

Tiba Bulan Lalu

20160808-Ilustrasi Olimpiade Rio 2016-Brasil
Ilustrasi Olimpiade Rio 2016 (AFP Photo)

Delegasi Uganda tiba di Jepang bulan lalu dan langsung menuju kamp pelatihan pra-Olimpiade di Izumisano, Osaka.

Seorang pelatih dinyatakan positif saat tiba, dengan anggota delegasi lain diminta mengisolasi diri. Tak lama, salah seorang anggota delegasi lain juga dinyatakan positif terpapar Covid-19.

Darurat Covid-19

Medali Olimpiade Tokyo 2020
Medali Olimpiade Tokyo 2020 resmi diumumkan kepada publik saat seremoni untuk merayakan momen satu tahun jelang Olimpiade di Tokyo, Rabu (24/7/2019). Medali yang didesain Junichi Kawanishi itu berdiameter 85 mm dan dihiasi gambar dewi Yunani, Nike serta logo Olimpiade. (Behrouz MEHRI/AFP)

Kasus virus corona meningkat di Tokyo sehingga dalam keadaan darurat Covid-19. Otoritas setempat melakukan pengawasan ketat untuk menekan risiko infeksi yang terkait dengan Olimpiade.

Atlet dan peserta Olimpiade lainnya harus tunduk pada aturan ketat tersebut, salah satunya wajib melakukan tes secara reguler dan membatasi pergerakan.

Olimpiade akan dibuka dalam waktu kurang dari sepekan pada 23 Juli. Penonton dilarang hadir ke stadion di Tokyo dan sekitarnya. Hanya ada beberapa venue di luar ibu kota Jepang yang mengizinkan kehadiran suporter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya