11 Orang Ditangkap Buntut Pelecehan Rasial Terhadap Pemain Timnas Inggris di Euro 2020

Sejumlah pemain jadi korban pelecehan rasial setelah timnas Inggris kalah adu penalti melawan Italia pada final Euro 2020.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 05 Agu 2021, 18:45 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2021, 18:45 WIB
Euro 2020 Italia Melawan Inggris
Para pemain Timnas Inggris tampak kecewa saat melawan Italia pada laga final Euro 2020 di Stadion Wembley, London, Senin (12/07/2021). (Foto: AP/Carl Recine,Pool)

Liputan6.com, Jakarta Sebelas orang ditangkap polisi terkait pelecehan rasial yang ditujukan kepada para pemain timnas inggris usai kalah di final Euro 2020 / 2021 lalu. Tiga pemain Three Lions, Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka menjadi korban aksi memalukan itu usai kalah adu penalti dari Italia. 

Inggris seperti diketahui gagal mengakhiri paceklik gelarnya setelah kalah adu penalti di final Euro 2020. Bermain imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu usai, Inggris menyerah 2-3 di babak tostosan.

Rashford, Sancho, dan Saka merupakan algojo-algojo penalti Inggris yang gagal mencetak skor. Usai pertandingan, ketiganya menjadi sasaran penghinaan rasial di berbagai platform media sosial. 

Polisi dari unit sepak bola Inggris turun tangan mengusut insiden ini. Mereka menerima setidaknya 600 pengaduan dari berbagai elemen masyarakat terkait pelecehan rasial terhadap pemain Inggris. Sebanyak 207 di antaranya tergolong tindak kriminal di mana 34 pemilik akunnya ada di Inggris.

 

 

Sebagian Pelaku dari Luar Inggris

FOTO: Drama Adu Penalti Bawa Italia Juara Euro 2020
Pemain Inggris Bukayo Saka menendang penalti ke gawang Italia pada pertandingan final Euro 2020 di Stadion Wembley, London, Inggris, Minggu (11/7/2021). Italia menang 3-2 lewat adu penalti usai bermain imbang 1-1 di waktu normal. (Nick Potts/PA via AP)

Unit tersebut selanjutnya menghubungi platform-platform media sosial untuk menyelidiki para pelaku. Laporan tersebut kemudian diteruskan ke kepolisian lokal dan telah menangkap 11 orang.

Sebagian pelaku pelecehan diketahui berada di luar Inggris. Sementara unit khusus sepak bola di kepolisian Inggris masih menunggu data dari perusahaan media sosial untuk pemilik 50 akun lainnya. 

 

Polisi Terus Buru Pelaku

"Ada orang di luar sana yang percaya mereka bisa bersembunyi di balik profil media sosial dan lolos setelah mengunggah komentar menjijikkan seperti itu," kata Mark Roberts, pimpinan dewan kepolisian nasional seperti dilansir dari chroniclelive, Kamis (5/8/2021). 

"Mereka harus berpikir lagi--kami menyelidkinya secara proaktiv untuk mencari komentar-komentar pelecehan yang terkait dengan pertandingan itu dan jika mereka memenuhi unsur kriminal, mereka akan ditangkap," Roberts menambahkan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya