Liputan6.com, Jakarta Sebelas orang ditangkap polisi terkait pelecehan rasial yang ditujukan kepada para pemain timnas inggris usai kalah di final Euro 2020 / 2021 lalu. Tiga pemain Three Lions, Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka menjadi korban aksi memalukan itu usai kalah adu penalti dari Italia.
Inggris seperti diketahui gagal mengakhiri paceklik gelarnya setelah kalah adu penalti di final Euro 2020. Bermain imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu usai, Inggris menyerah 2-3 di babak tostosan.
Rashford, Sancho, dan Saka merupakan algojo-algojo penalti Inggris yang gagal mencetak skor. Usai pertandingan, ketiganya menjadi sasaran penghinaan rasial di berbagai platform media sosial.
Advertisement
Polisi dari unit sepak bola Inggris turun tangan mengusut insiden ini. Mereka menerima setidaknya 600 pengaduan dari berbagai elemen masyarakat terkait pelecehan rasial terhadap pemain Inggris. Sebanyak 207 di antaranya tergolong tindak kriminal di mana 34 pemilik akunnya ada di Inggris.
Sebagian Pelaku dari Luar Inggris
Unit tersebut selanjutnya menghubungi platform-platform media sosial untuk menyelidiki para pelaku. Laporan tersebut kemudian diteruskan ke kepolisian lokal dan telah menangkap 11 orang.
Sebagian pelaku pelecehan diketahui berada di luar Inggris. Sementara unit khusus sepak bola di kepolisian Inggris masih menunggu data dari perusahaan media sosial untuk pemilik 50 akun lainnya.
Advertisement
Polisi Terus Buru Pelaku
"Ada orang di luar sana yang percaya mereka bisa bersembunyi di balik profil media sosial dan lolos setelah mengunggah komentar menjijikkan seperti itu," kata Mark Roberts, pimpinan dewan kepolisian nasional seperti dilansir dari chroniclelive, Kamis (5/8/2021).
"Mereka harus berpikir lagi--kami menyelidkinya secara proaktiv untuk mencari komentar-komentar pelecehan yang terkait dengan pertandingan itu dan jika mereka memenuhi unsur kriminal, mereka akan ditangkap," Roberts menambahkan.