Liputan6.com, Jakarta - Mohamed Salah sukses berjaya di Anfield setelah dilepas Chelsea pada 2016. Para penggemar Liverpool pun amat memuja pemain asal Mesir ini berkat kejeniusan dan kemampuan mencetak gol tanpa henti.
Suporter Chelsea tak pernah mengelu-elukan nama Salah. Mereka memang tak punya kesempatan untuk melakukan hal itu. Pasalnya, waktu Salah di Stamford Bridge amat singkat.
Ia hanya tampil dalam 19 laga dan membukukan dua gol bagi The Blues. Tak heran jika masa-masa Salah di Chelsea disebut sudah berakhir, bahkan sebelum benar-benar dimulai.
Advertisement
Salah bisa dikatakan punya kemiripan dengan Romelu Lukaku. Bedanya, Lukaku masih memiliki urusan dengan Chelsea. Pemain asal Belgia tersebut sudah kembali ke Stamford Bridge musim panas ini.
Sebaliknya, Salah tak memiliki keinginan demikian. Ia berhasil membangun kariernya di Liverpool.
Meski demikian, perlu digarisbawahi bahwa Salah tak menyimpan rasa pahit terhadap klub lamanya. Ia bahkan masih memiliki teman-teman di London Barat.
Profesional dan Berdedikasi
Mereka yang sempat bekerja dengan Salah di Chelsea juga mengingatnya sebagai pemain profesional dan berdedikasi, walau jarang mendapat kesempatan untuk unjuk gigi. Mantan rekan setimnya menyebut Salah layaknya Lionel Messi ketika berlatih.
“Dalam latihan, dia (Salah) seperti Messi,” ujar Filipe Luis yang pernah menjadi rekan Salah di Stamford Bridge.
Salah menjadi bagian dari Chelsea pada 2014. Kala itu, The Blues sukses mengalahkan Liverpool untuk memperoleh tanda tangan Salah. Mereka membayar 11 juta poundsterling dan memboyong pemain Mesir tersebut dari Basel.
Mantan CEO The Reds Ian Ayre mengira pihaknya telah berhasil menyegel kesepakatan atas Salah. Akan tetapi, klub asal London justru mengambil pemain incarannya jelang akhir jendela transfer.
Advertisement
Mourinho: Saya Membelinya
Dikutip dari Goal.com, Mourinho menolak disebut sebagai pihak yang menyingkirkan Salah dari Chelsea. Sebaliknya, ia justru mengeklaim bahwa dirinyalah yang telah mendorong klub untuk mendatangkan Salah.
“Saya jatuh cinta dengan anak itu. Saya membelinya (Salah)–saya mendorong klub untuk membelinya. Ketika klub memutuskan untuk menjualnya, itu bukan saya!” ujar Mourinho kepada BeIn Sports pada 2019, seperti dilansir dari Goal.com.
Akan tetapi, tak dapat dimungkiri bahwa mantan manajer Chelsea ini memang menggunakan Salah dengan “hemat” ketika sang pemain masih membela The Blues. Salah hanya bertahan di Chelsea selama 12 bulan sebelum akhirnya dipinjamkan ke Fiorentina.
“Dia hanya seorang anak dengan keinginan besar untuk bermain tiap minggu, tiap menit, dan kami tidak bisa memberikannya,” ujar Mourinho, dikutip dari Goal.com.
Bukan Satu-Satunya
Salah bukan satu-satunya pemain yang bernasib demikian. Pada musim yang sama, yakni 2014-15, Chelsea juga menjual Lukaku ke Everton dan melepas gelandang mudanya kala itu, Kevin De Bruyne, ke VfL Wolfsburg.
Lukaku kini telah kembali bersama Chelsea. Ia pun terlihat siap untuk tampil sukses pada kesempatan keduanya berkarier di Stamford Bridge. Buktinya, Lukaku mencetak gol pada debut keduanya dalam laga kontra Arsenal, akhir pekan lalu.
Memang ada masa ketika Chelsea dikabarkan ingin kembali mendatangkan Salah. Akan tetapi, cerita tersebut mudah menguap. Pasalnya, The Reds tak berminat membiarkan pemain andalannya pergi, apalagi ke klub rival.
Di samping itu, Liverpool juga dikabarkan telah membuka pembicaraan mengenai kontrak baru yang akan membuat Salah tetap bertahan di Anfield hingga 2025, sekaligus menjadikannya sebagai salah satu pemain dengan bayaran terbaik dalam sejarah The Reds.
Penulis: Melinda Indrasari
Advertisement