Liputan6.com, Jakarta - Sudah banyak contoh pelatih sepak bola eksentrik dengan kepercayaan unik. Mereka memiliki prinsip yang kadang tidak masuk akal.
Raymond Domenech tidak pernah mau memanggil pemain berzodiak Scorpio. Sedangkan Daniel Passarella meminta pemain memotong rambut panjang jika ingin masuk Timnas Argentina.
Max Merkel punya prinsip lain. Dia melarang pemainnya menikah jelang musim berakhir. Merkel menilai langkah itu akan merusak konsentrasi anak asuhnya pada momen genting kompetisi.
Advertisement
Pola pikir Merkel berbeda dengan koleganya. Pada dasarnya pelatih lebih suka mayoritas pemainnya sudah menikah. Dengan begitu, mereka sudah berada di rumah dan tidur cepat selepas latihan atau bertanding. Memiliki istri atau bahkan anak, pemain tidak akan keluyuran hingga tengah malam di bar menggoda perempuan.
Merkel berpandangan demikian setelah melihat kinerja Real Madrid pada 1969/1970. Performa Los Blancos anjlok usai tiga pemain kunci naik pelaminan jelang penutupan kompetisi.
Tori Merkel mungkin ada benarnya. Ketiga sosok yang disebutnya memang tidak tampil baik sepanjang musim. Real Madrid juga sempat terlibat persaingan gelar di tengah kompetisi.
Masalanya, Real Madrid sebenarnya memiliki masalah lain. Badai cedera menggerogoti pemain mereka. Pada satu titik, Los Blancos bahkan kehilangan tiga kiper sehingga mereka kelabakan mencari pinjaman sehari sebelum pertandingan.
Memanggil Para Istri
Sedang menangani Sevilla, Merkel panik benar ketika enam pemainnya berencana mengikat janji setia jelang berakhirnya musim 1970/1971. Mereka adalah Enrique Lora, Pedro Berruezo, Eloy Matute, Jose Rodriguez, Manuel Borrero 'Chacon', dan Jose Bonilla.
Khawatir bernasib seperti Real Madrid pada musim sebelumnya, Mereka pun mengambil langkah antisipasi. Dia memanggil enam istri pemain dan memberikan ceramah.
Sosok asal Austria itu bisa bertindak demikian karena bekerja pada era tangan besi institusi. Klub bisa memengaruhi kehidupan pribadi pemain, termasuk dalam soal asmara.
Contoh kasus terbesar adalah striker AC Milan Giannri Rivera. Performanya menurun setelah mulai menjalin kasih dengan pramugari maskapai Alitalia. I Rossoneri menekannya untuk mengakhiri hubungan dan Rivera menuruti.
Advertisement
Atasi Kesepian
Tindakan Merkel jelas sudah melewati batas. Namun, dia tidak berhenti sampai di situ. Menghabiskan mayoritas karier bersama Rapid Wien ketika masih bermain, dia membagikan isi kuliah yang diberikannya untuk para istri kepada media. Merkel mengklaim dirinya sudah menasihati para pasangan pemainnya tersebut.
"Para istri tentu ingin suami mereka terus dalam performa terbaik sehingga mendapat bayaran tinggi untuk membangun rumah tangga. Mereka juga ingin selalu bermalam bersama, meski kadang tidak selalu terjadi karena laga tandang atau laga di luar negeri," ungkap Merkel.
"Demi mengatasi kesepian, saya menyarankan para pasangan menemui dokter masing-masing dan meminta nasihat agar mereka bisa mengatasi gaya hidup baru ini. Sehingga tidak ada masalah dan pemain bisa menjalankan tugas sebagai pemain profesional," sambungnya.
Pengaruh ke Performa Tim?
Bisa ditebak, manuver Merkel sama sekali tidak berpengaruh positif. Sevilla bahkan anjlok empat posisi di liga dibanding edisi sebelumnya.
Manajemen pun memberhentikannya, terutama setelah mendengar ancaman mogok pemain jika Merkel masih berkuasa di bangku cadangan.
Pasalnya, Merkel tidak hanya mencampuri urusan dapur pemain. Metode latihan dan kepribadiannya juga kurang disukai. Dia pernah menginstruksikan pemain memanggul batu besar naik turun tangga.
Selepas Sevilla, Merkel pindah ke Atletico Madrid. Kembali dia berulah dengan ucapannya. Merkel menyebut Spanyol seharusnya menjadi negara besar jika bukan karena warganya.
Advertisement
Pelatih Berprestasi
Di luar kepribadiannya, Merkel sebenarnya pelatih berprestasi. Dia mempersembahkan gelar Bundesliga bagi 1860 Munchen dan Nurnberg.
Capaian tersebut berbuah tiket ke Spanyol. Meski gagal di Sevilla, Merkel sukses memenangkan La Liga dan Copa del Rey bersama Atletico Madrid.