Liputan6.com, Jakarta - Pebulutangkis senior Indonesia Greysia Polii terpilih menjadi Ketua Komisi Atlet Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) untuk periode 2022-2025. Pengumuman ini disampaikan oleh BWF melalui laman resminya, Kams (17/2/2022).
Ketua Komisi Atlet BWF memiliki hak suara di tingkat dewan federasi dan yang bertanggung jawab untuk memberikan saran kepada komite dan dewan tentang masalah yang berkaitan dengan para pebulu tangkis.
Advertisement
Baca Juga
Peraih medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020 ini ingin membawa rasa semangat, energi, dan pengalaman yang diperbaharui.
“Saya ingin membantu pemain untuk bisa mencapai impian mereka dan membantu permintaan mereka untuk bersaing di ajang internasional,” ucap Greysia Polii dikutip dari laman resmi BWF.
Untuk bisa terpilih, perempuan berusia 34 tahun ini menjalani beberapa tahapan seleksi yang dilakukan oleh BWF Vetting Panel sesuai dengan kebutuhan anggota dewan.
Bukan Hanya Greysia Polii
Pemain Belanda Robin Tabeling terpilih menjadi wakil ketua oleh anggota komisi. Pemain aktif lainnya yang juga memulai posisi mereka di Komisi Atlet baru adalah Iris Wang (AS), Kim So-yeong (Korea Selatan), Pusarla V Sindhu (India), dan Zheng Si Wei (Tiongkok).
Selain bertindak memberikan saran kepada komite dan dewan, Komite atlet juga bertindak sebagai penghubung resmi anatara para atlet dan BWF, serta memastikan pendapat mereka bisa didengar di tingkat tertinggi federasi.
Greysia Polii terpilih setelah bersaing untuk mengisi keenam posisi komisi atlet BWF.
Advertisement
Perjuangan Greysia Polii
Perjuangan Greysia pada ajang Olimpiade Tokyo 2020 sangat menginspirasi generasi muda di Indonesia. Penampilan Greysia dan pasangannya Apriyani yang pantang menyerah pada saat melawan unggulan Tiongkok di babak final membuat bangga Indonesia patut bangga dengan pasangan ganda putri Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Greysia Polii/ Apriani Rahayu berhasil mengalahkan ganda putri Tiongkok dengan dua gim langsung 21-19 dan 21-15 dan menjadikan mereka ganda putri Indonesia pertama yang meraih medali emas di Olimpiade.
Tahun ini, Greysia kembali bergabung di Pelatnas agar bisa menciptakan ganda putri Indonesia yang pantang menyerah. Tidak mementingkan diri sendiri, Greysia lebih memilih untuk mementingkan kepentingan orang banyak dan kembali ke Pelatnas.
Penulis: Jesslyn Koesman