Liputan6.com, Jakarta - Greysia Polii akan gantung raket. Pebulu tangkis berusia 34 tahun itu akan menyampaikannya secara resmi saat final Indonesia Masters 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 12 Juni.
"Dalam perjalanan saya sebagai seorang atlet, pertama saya ingin mengungkapkan rasa syukur untuk semua hal yang sudah terjadi," kata Greysia dengan mata berkaca-kaca dalam konferensi pers di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (3/6). "Cukup mungkin kata yang tepat bagi saya sekarang."
Baca Juga
"Di mana sebagai atlet ketika berjuang untuk memilih bulu tangkis dari kita kecil sampai menyelesaikan apa yang kita citakan. Saya berterima kasih untuk acara ini. Ini pertama kali datang dari pelatih saya, Eng Hian, dan kemudian dibarengi para sponsor, yang kebetulan mau mengadakan acara ini," ucap Greysia lagi.
Advertisement
"Jadi saya berterima kasih kepada PBSI karena selama 19 tahun saya sudah berada di Pelatnas, rumah dan orang tua bagi saya."
"Bukan hanya pengurus-pengurus sekarang tapi sebelum-belumnya juga agar kami para atlet bisa memberikan kemampuan terbaiknya dan memberikan gelar juara selama ini," ujarnya melanjutkan.
Greysia Polii masuk pelatnas PBSI sejak 2003 lalu. Selama itu, dia pernah berpasangan dengan Heni Budiman, Jo Novita, Meiliana Jauhari, Vita Marissa, Nitya Krishinda Maheswari, dan Apriyani Rahayu.
Sepanjang kariernya di badminton, Greysia meraih medali emas pada Asia Games Incheon 2014 bersama Nitya Krishinda Maheswari. Istri dari Felix Djimin itu juga sukses merebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020 ketika berpasangan dengan Apriyani Rahayu.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Testimonial Day
Greysia Polii akan dibuatkan acara perpisahan spesial ketika mengumumkan pensiun sebagai pebulu tangkis. Acara bertajuk Testimonial Day Greysia Polii akan menjadi hiburan untuk para penggemarnya sebelum partai final Indonesia Masters 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (12/6) pukul 09:00 WIB.
Dalam acara tersebut, Greysia akan melakoni laga persahabatan dengan sahabat-sahabatnya di pelatnas PBSI hingga atlet luar negeri. Pertandingan ini akan menjadi kenang-kenangan dan terakhir kalinya bagi masyarakat Indonesia melihat juara Asian Games Incheon 2014 Olimpiade Tokyo 2021 menggenggam raket.
"Ide ini datang buat memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas apa yang sudah Greysia lakukan untuk bulu tangkis Indonesia," kata CEO Fine Counsel Kaleb Lucman yang juga mewakili sponsor-sponsor.
"Terima kasih kepada PBSI yang sudah mendukung penuh terselenggaranya acara ini,” lanjutnya.
Sekadar informasi, Greysia Polii tidak akan berlaga di Indonesia Masters dan Indonesia Open 2022.
Advertisement
Mendukung
Ketua Harian PBSI Alex Tirta mendukung keputusan Greysia Polii. "Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada Greysia untuk perjuangan prestasi dan dedikasinya untuk bulu tangkis Indonesia," katanya.
"Bukan sedikit waktu untuk Greysia berkiprah di dunia bulu tangkis. Selama 19 tahun Greysia di PBSI dengan perjuangan yang luar biasa. Pasang surut, suka duka, tapi itu saya lihat bisa dilewati oleh Greysia."
"Kita semua sudah tahu dia sudah dapat menghasilkan juara di multievent SEA Games, Asian Games, dan terakhir Olimpiade," ucap Alex Tirta.
"Kesempatan seperti ini sebenarnya PBSI tidak berharap ada. Tap,i memang waktu kita tahu semua orang akan ada waktu akhirnya. Saya berharap dia bisa menjadi contoh, panutan, untuk anak anak junior sehingga saya berharap Greysia tetap berkarya di bulu tangkis.
Setelah pensiun nanti, Alex Tirta berharap Greysia Polii masih dapat berkontribusi dalam dunia bulu tangkis Indonesia. Greysia boleh mundur dari atlet bulu tangkis, akan tetapi tidak boleh mundur berkontribusi di bulu tangkis," pungkas Alex Tirta.