Liputan6.com, Jakarta Mike Tyson sudah bertahun-tahun pensiun dari tinju profesional. Namun 'monster' yang selama ini bersembunyi dalam dirinya ternyata belum sepenuhnya menghilang. Baru-baru ini, tenaga raksasa itu kembali muncul dan menemukan tumbal. Rafael Cordeiro yang menangani Tyson pun jadi korban.Â
Seperti dilansir dari Marca, pukulan keras Mike Tyson nyaris menghancurkan mulut sang pelatih. Insiden ini kemudian diunggah Tyson melalui akun Instagram-nya. Dalam video berdurasi beberapa detik itu, tampak Tyson melepaskan pukulan keras ke arah sarung tangan yang dikenakan Cordiero.
Baca Juga
Namun kerasnya pukulan Tyson membuat sarung tangan Cordeiro terdorong mengenai mulutnya. Meski bukan pukulan langsung, insiden itu sudah cukup membuat bibir Cordeiro pecah.Â
Advertisement
"Ya...ini yang terjadi hari ini. Anda bermain api, inilah yang terjadi," kata Cordeiro dalam video itu.Â
Mike Tyson juga berkomentar sama. "Ketika Anda bermain dengan Api Anda akan terbakar. Maaf ya," tulis mantan juara dunia tinju kelas berat itu dalam keterangan video yang diunggahnya tersebut.Â
Tyson sebenarnya jauh dari kata muda untuk ukurang petinju. Saat ini, pria kelahiran Brooklyn, New York itu sudah berumur 55 tahun. Meski demikian, Tyson belakangan rajin mengasah kemampuannya.Â
Pria yang dijuluki si Leher Beton itu kembali rutin berlatih jelang laga ekshibisi melawan Roy Jones Jr, dua tahun lalu. Saat itu, keduanya naik ring untuk laga amal dalam pertarungan delapan ronde. Pertarungan ini berakhir draw di mana wasit masing-masing memberi nilai; Chad Dawson (76–76 seri), Christy Martin (79–73 untuk Tyson), dan Vinny Pazienza (76–80 untuk Jones Jr).
Â
Hajar Penumpang Pesawat
Sebelum 'menghantam' wajah pelatihnya, Mike Tyson April lalu juga sempat terlibat keributan dengan salah seorang penumpang pesawat. Juara dunia tinju kelas berat termuda tersebut menghajar seorang pemuda yang mengusiknya dalam penerbangan dari San Fransisco menuju Florida.Â
Insiden bermula saat Mike Tyson berada di kelas bisnis yang nyaman. Kehadiran Tyson ternyata menarik perhatian salah seorang penumpang yang duduk di belakangnya. Dalam video yang tersebar setelah kejadian, pria itu kemudian terlihat berulang kali memprovokasi Tyson.
Awalnya Tyson tidak menanggapinya. Namun pria tersebut tidak kunjung berhenti. Tyson yang merasa terganggu pun bangkit dari kursinya dan berbalik menghajar pria itu dengan tinjunya. Dia meninju wajahnya berulang kali sebelum akhirnya dilerai penumpang lain yang berusaha menenangkan Tyson.
Akibat insiden ini, penumpang yang menganggu Tyson menderita lebam dan luka di bagian wajah.
Â
Advertisement
Tidak Dituntut
Menanggapi insiden ini, Kantor Kejaksaan Distrik San Mateo seperti dilansir dari Sky News, menyatakan tidak melayangkan gugatan hukum kepada Tyson. Kedua pihak juga sepakat tidak saling menuntut.
Pihak kejaksaan sebelumnya telah mengumpulkan berbagai informasi terkait peristiwa itu termasuk mengumpulkan video-video yang sempat merekamnya. Langkah ini diambil setelah pihaknya mendapat laporan polisi dari Departemen Kepolisian San Francisco dan Kantor Sheriff Kabupaten San Mateo.
"Keputusan kami adalah bahwa kami tidak akan mengajukan tuntutan apa pun terhadap Tyson berdasarkan keadaan di sekitar konfrontasi," pernyataan Kantor Kejaksaan Distrik San Mateo.
"Ini termasuk perilaku korban menjelang kejadian, interaksi antara Tuan (Mike) Tyson dan korban, serta permintaan korban dan Tuan Tyson agar tidak ada tuntutan yang diajukan dalam kasus ini. Kami sekarang menganggap kasus ini selesai," pihak kejaksaan menambahkan.
Â
Rekam Jejak Mike Tyson
Tyson sudah menjadi juara dunia di usia 20 tahun 150 hari. Dia merebut sabuk juara kelas berat versi WBC dengan memukul KO (Knock out) Trevor Berbick pada ronde kedua, 22 November 1986.
Sejak saat itu, namanya terus melambung. Satu persatu gelar juara dunia tinju kelas berat berhasil direbutnya. Di era 1990-an, nyaris tidak ada yang tidak mengenal Mike Tyson. Namanya dielu-elukan pun di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Duel demi duelnya sangat dinanti publik.
Tyson dikenal sebagai petinju kelas berat dengan pukulan 'mematikan'. Gerakan tubuh yang lincah membuat lawan sulit menjangkaunya. Selain memiliki tenaga yang kuat, kecepatan pukulan jadi senjata andalan Si Leher Beton dalam merontokkan lawan-lawannya di atas ring. Â
Namun bukan pukulan lawan yang mebuat Tyson jatuh. Tantangan terberat justru datang dari kehidupan sehari-hari dan berulang kali Tyson kalah. Perilaku yang 'ugal-ugalan' tak hanya menyeretnya ke sejumlah perkara. Kariernya juga hancur dan nama besarnya juga tercemar.
Di luar ring, Tyson beberapa kali berurusan dengan pengadilan. Mulai dari tindak kekerasan dalam rumah tangga, pemerkosaan, hingga perkelahian jalanan. Keuangannya hancur. Pada tahun 2003, Tyson mengaku bangkrut dan mengajukan kepailitan ke pengadilan di Manhattan, Amerika Serikat.
Di tinju profesional, Tyson meninggalkan noda saat menggigit telinga lawannya, Evander Holyfield. Usai mengalami sejumlah kekalaha, Tyson akhirnya memutuskan pensiun pada tahun 2005 usai kalah dari Kevin McBride di Amerika Serikat. Mike Tyson mengukir rekor bertanding 50(44KO)-6(5KO)-0.
Perlahan, Tyson kembali bangkit. Dengan tenaga yang tersisa, dia membangun kembali kehidupannya. Di luar tinju, pria yang mengubah namanya menjadi Malik Abdul Aziz itu aktif dalam berbagai kegiatan, mulai dari terjun ke dunia perfiliman hingga menggarap acara podcast Hotboxin di kanal YouTube.
Belakangan, Tyson tengah menggarap serial dokumenter tentang dirinya denga judul Hulu.Â
Advertisement