Liputan6.com, Jakarta - Petinju legendaris Mike Tyson dikabarkan sedang berada dii Indonesia, tepatnya di Bali. Hal itu diketahui dari sejumlah unggahan foto dan video yang ramai beredar di media sosial. Salah satunya di akun Instagram @jkt.spot, Rabu, 19 Maret 2025.
Mike Tyson diyakini punya sejumlah agenda di Pulau Dewata tersebut. Mantan juara dunia tinju kelas berat ini tak hanya liburan dan melakukan meditasi, tapi kemungkinan bakal membuka kafe di Bali.
"Sukses mengembangkan brand Tyson 2.0 dan buka coffeeshop di Amerika dan Eropa, Mike Tyson akan buka “TYSON CAFE” di Bali sebagai cabang pertamanya di Asia Pasifik. Konsep cafenya akan unik, menggabungkan cafe dengan sejarah tinju yang legendaris," tulis keterangan unggahan tersebut.
Advertisement
"Rencananya pengembangan Tyson Cafe and Lounge akan merambah sampai ke Jakarta, Jawa dan Sumatra. Jadi buat warga Jakarta tunggu aja yaaa🔥," lanjutnya.
Dalam beberapa foto dan video yang beredar, Tyson terlihat berada di Gdas Bali Health and Wellness Resort di Ubud yang kemungkinan jadi tempatnya menginap. Kedatamgan pria 58 tahun itu sepertinya sudah diantisipasi pihak resor karena terdapat karangan bunga di lantai sebuah ruangan yang bertuliskam ucapan selamat datang untuk Tyson di Gdas Bali Health and Wellness Resort .
Tyson yang mengenakan kaus putih dan celana pendek ini terlihat serius mengikuti meditasi bersama beberapa orang turis asing pria dan wanita. Dalam unggahan itu disebutkan resor itu adalah milik artis asal Ameruka Serikat, Russel Simmons.
Sindiran Warganet Soal Bali dan Tyson
Unggahan itu mendapat banyak respons dari warganet Indonesia. tak sedikit yang menyinggung maraknya warga negara asing (WNA) yang membuka usaha di Bali.
"Duo legend. Russell and Tyson 😍😍," komentar seorang warganet. "Assalamualaikum Mike!" sahut warganet lain.
"Wah se mudah itu warga negara lain u buka cafe wowww banget... Money talks yaaa," sindir yang lain.
"Kalau jutaan investor asing masuk.. kira² bangsa kita jadi bangsa budak mrk nga ya? Sekelas CEO pun artinya kerja buat mereka kan...," sebut warganet yang lain.
"Si @codebluuuu suruh roasting makananya nih, biar syukur” tidur kena bogem," ujar yang lain.
"Ini ormas ada yang berani malakin tempat usaha nya ga ya?😂," timpal warganet lainnya.
Rasanya banyak orang di muka bumi ini mengenal sosok Mike Tyson. Kehidupan petinju kelahiran Amerika Serikat ini memang kerap disorot publik. Ada banyak hal yang menjadi perbincangan. Tak hanya soal pribadi terkait kisah cintanya dengan beberapa wanita, tapi juga soal keputusannya menjadi mualaf yang sempat menghebohkan para penggemar.
Advertisement
Cerita Mualaf Mike Tyson
Ia terlahir sebagai seorang Kristen, namun sama seperti idolanya, Muhammad Ali (sebelumnya Cassius Clay), ia memeluk agama Islam.'Iron' Mike menjadi mualaf pada awal 1990-an ketika ia sudah tidak aktif di dunia tinju. Ternyata, ada kisah si leher beton yang jarang disorot publik. Mike Tyson pernah menangis karena takut neraka.
Melansir kanal Islam Liputan6.comi yang mengutip dari Eramuslim.com, 5 Desember 2023, Mike Tyson, mengaku sempat sering menangis karena merasa dirinya dekat dengan neraka saat masih aktif bertinju. Di balik kegagahan Mike Tyson sebagai petinju kelas berat dunia, petarung berjuluk "The Baddest Man on Planet" ini sering meneteskan air mata.
Predikat petinju terbaik dunia sudah disandang Mike Tyson di usianya yang baru 20 tahun, dan sudah meraih tiga gelar juara dunia satu tahun kemudian. Di masa kejayaannya, pemilik nama lengkap Michael Gerard Tyson ini sangat mudah mengalahkan para lawan-lawannya, bahkan seorang Larry Holmes dan Frank Bruno bertekuk lutut di depannya.
Namun, sosok asli dalam diri Tyson bisa dibilang rapuh dan ketakutannya jelang bertanding membuat Si Leher Beton tak kuasa menahan tangis. Hal ini diungkap Tyson dalam podcast-nya. Tyson merasa kehadiranya di atas ring membawa dampak buruk pada orang lain.
Tyson Bersyukur dengan Kondisinya Sekarang
Ia merasa dirinya benar-benar buruk dan bahkan dekat dengan neraka karena banyak orang yang kemudian membenci dirinya.
"Saya merasa seperti, ‘Saya akan melakukan sesuatu yang buruk pada orang ini yang tidak disukai keluarganya’,” ungkap Mike dikutip dari Mirror. "Jika benar demikian, saya benar-benar bersalah dan merasa sangat buruk pada akhirnya, begitulah karena cara saya bertarung."
"Saya paham seni bertarung, saya tahu seni perang, hanya itu yang pernah saya pelajari. Itu sebabnya mereka takut ketika saya berada di atas ring." Tyson merasa bahwa dirinya dilahirkan untuk bertarung dan menghajar orang-orang di atas ring. Tapi kini dia bersykur fase tersebut telah berlalu.
"Saya adalah seorang pembasmi. Untuk itulah saya dilahirkan. Sekarang hari-hari itu telah berlalu, kosong, saya bukan apa-apa,” tuturnya.“Saya sedang mengerjakan seni kerendahan hati. Itulah alasan saya. Karena terkadang saya merasa seperti bajingan.”
"Karena saya tidak ingin orang itu keluar karena jika dia keluar, neraka akan datang bersamanya. Saya benci orang itu, saya takut padanya," imbuhnya. Tyson pernah berada di titik terendah saat masuk penjara, dalam mencari jati diri baru ia juga memutuskan untuk mualaf.
Advertisement
