Liputan6.com, Jakarta Minggu (24/7/2022) menjadi hari terakhir pelaksanaan FIBA Asia Cup 2022 di Istora Senayan. Dua laga tersaji yakni perebutan tempat ketiga dan final. Sayang siang harinya ternoda insiden kericuhan yang melibatkan tim Yordania dan Lebanon di penginapan para pemain, Hotel Fairmont.Â
Keributan penggawa Lebanon dan Yordania terjadi pada Minggu siang atau beberapa jam sebelum laga perebutan tempat ketiga digelar. Yordania bertemu Selandia Baru di perebutan tempat ketiga pada sore hari. Sedangkan Lebanon bersua Australia di final malam hari.Â
Isu keributan di hotel ini sudah tercium media sejak Minggu sore. Ruang ganti tim Yordania di Istora Senayan terpaksa dipindah agar tidak berjumpa dengan skuad Lebanon yang akan datang ke Istora beberapa jam kemudian.Â
Advertisement
Namun Panitia Pelaksana FIBA Asia Cup 2022 baru mengonfirmasi kericuhan yang terjadi antara tim Yordania dan Lebanon pada Minggu malam sesuai final rampung.Â
Ketegangan antara pemain Yordania dan Lebanon sebenarnya sudah terjadi saat keduanya bentrok di babak semifinal FIBA Asia Cup 2022 pada Sabtu (23/7/2022). Namun ternyata berlanjut di hotel pada Minggu siang usai pulang latihan.Â
Berdasarkan keterangan panpel, keributan tim Yordania dan Lebanon di hotel terjadi di lift salah satu lantai tempat penginapan seluruh tim selama FIBA Asia Cup 2022 berlangsung.
Â
Panpel
Insiden bermula dari tim Lebanon yang kembali ke hotel setelah menjalani latihan. Beberapa pemain langsung menuju ruang makan yang disediakan hotel, sementara satu pemain Lebanon sendirian naik menggunakan lift menuju kamarnya.
Dalam perjalanan menuju kamar, lift berhenti di lantai yang dihuni tim Yordania. Salah satu pemain Yordania menarik pemain tersebut dan terjadi kericuhan.
Pemain bersangkutan kemudian memberi tahu rekannya yang tengah makan di lantai dasar. Para pemain ini kemudian bergegas naik menuju lantai tempat rekannya tersebut mendapatkan peristiwa tidak menyenangkan.
Dalam perjalanan menuju lantai tersebut, sejumlah pemain Lebanon kemudian bertemu delegasi Yordania dan terjadi kericuhan.
Mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Panitia Pelaksana FIBA Asia Cup langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Pengamanan di hotel tempat menginap pun ditambah dengan kehadiran personel kepolisian.
"Benar ada kericuhan yang terjadi melibatkan tim Yordania dan Lebanon. Meski ini terjadi di luar lapangan, penanganan keamanan di lokasi sebagai LOC langsung mengambil langkah-langkah responsif dan antisipatif dengan berkoordinasi dengan pihak kepolisian demi menjadikan kondisi kembali kondusif. Sebagai LOC, kami juga melaporkan kejadian ini kepada FIBA," kata Ketua Panitia Pelaksana FIBA Asia Cup 2022 Junas Miradiarsyah.
Â
Advertisement
Bawa Pisau
Pelatih Yordania Wesam Al Sous marah betul dengan kejadian di hotel karena mempengaruhi persiapan timnya sehingga akhirnya kalah dari Selandia Baru di perebutan tempat ketiga.
Dalam jumpa pers usai pertandingan, Wesam mengaku dirinya dan beberapa staf pelatih diserang pemain Lebanon. Bahkan menurut Wesam salah satu pemain membawa benda tajam berbahan metal seperti pisau.
"Sebelum pertandingan kami tak punya cukup waktu untuk mempersiapkan diri dengan kejadian di hotel, yang membuat pemain kami tidak fokus. Tim Lebanon menyerang kami. Mereka juga menyerang asisten pelatih, pelatih fitness. Sampai kejadian tersebut terjadi saya tidak tahu alasan di balik itu. Kami akan lihat bagaimana FIBA bertindak atas insiden ini. Bahkan salah satu pemain Lebanon (Saya tidak tahu namanya) ada yang memegang senjata tajam berkeliaran hingga ke lantai hotel kami," ujar Wesam.
Â