Negara Peserta Piala Dunia yang Tak lagi Eksis

Menjelang Piala Dunia Qatar, tidak salah jika kita menilik kembali beberapa momen bersejarah sepanjang 92 tahun kompetisi itu digelar sejak di Uruguay 1930. Tahukah Anda bahwa setidaknya ada tujuh negara yang mungkin tidak akan pernah bisa tampil lagi di ajang Piala Dunia?

oleh Dania Sakti diperbarui 02 Agu 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2022, 11:00 WIB
Piala Dunia 2018
Bendera negara-negara yang berpartisipasi pada Piala Dunia FIFA 2018 di jual di pasar di kota tua Damasku, Suriah (6/6). Piala Dunia akan digelar pada 14 Juni 2018 di Rusia. (AFP Photo/Louai Beshara)

Liputan6.com, Jakarta - Piala Dunia merupakan turnamen kasta tertinggi di dunia olahraga sepak bola. Dalam hitungan bulan, putaran final Piala Dunia edisi ke-22 akan resmi digelar di Qatar.

Piala Dunia Qatar merupakan kompetisi Piala Dunia kedua yang digelar di benua Asia dan pertama kalinya diadakan di kawasan Timur Tengah. Tuan rumah Qatar terus menyempurnakan persiapan dan kesiapan mereka menjelang kick-off pada 21 November 2022.

Seperti pada edisi Piala Dunia sebelumnya, Piala Dunia Qatar juga masih akan diikuti 32 negara peserta dari enam konfederasi sepak bola dunia: AFC (Asia), OFC (Oseania), CAF (Afrika), CONCACAF (Amerika Tengah, Amerika Utara, & Karibia), CONMEBOL (Amerika Selatan), dan UEFA (Eropa).

Ke-32 tim itu tidak hanya bertarung untuk memperebutkan trofi Jules Rimet, tetapi juga mempertaruhkan harga diri dan reputasi bangsa mereka di mata dunia.

Menjelang Piala Dunia Qatar tak salah jika kita menilik kembali beberapa momen bersejarah sepanjang 92 tahun kompetisi itu digelar sejak Piala Dunia 1930 di Uruguay. Tahukah Anda bahwa setidaknya ada tujuh negara yang mungkin tidak akan pernah bisa tampil lagi di ajang Piala Dunia?

Tujuh negara tersebut tidak lagi dapat berpartisipasi dalam kompetisi Piala Dunia karena beberapa hal: berganti nama negara atau karena persoalan geopolitik, sehingga negara yang bersangkutan terpecah menjadi beberapa negara baru. Berikut ini kami tuliskan kisahnya untuk Anda.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Cekoslovakia

Cekoslovakia
Cekoslovakia / ndtv

Timnas Cekoslovakia yang terdaftar di FIFA pada periode 1920 sampai 1993 adalah salah satu tim peserta Piala Dunia dengan catatan prestasi luar biasa. Pada periode 1930 hingga 1994, timnas Cekoslovakia tercatat delapan kali lolos ke putaran final Piala Dunia.

Penampilan terbaik mereka di turnamen sepak bola paling bergengsi sedunia itu adalah dua kali tampil sebagai runner-up, yakni 1934 dan 1962.

Sempat memimpin 1-0 di sembilan menit terakhir laga final Piala Dunia 1934, Cekoslovakia harus menelan pil pahit setelah tuan rumah Italia membalikkan kemenangan 2-1 dan keluar sebagai juara.

Dua puluh delapan kemudian, mereka melaju ke final untuk kedua kalinya pada Piala Dunia 1962 di Chile. Namun sayangnya, lagi-lagi mereka gagal meraih gelar juara setelah kalah 1-3 dari Tim Samba Brasil.

Setelah kegagalan negosiasi mengenai pembentukan Republik Cekoslovakia pasca Revolusi Beludru (peristiwa transisi kekuasaan tanpa kekerasan yang menyebabkan runtuhnya rezim komunis pada November 1989), pada 1 Januari 1993 negara Cekoslovakia secara resmi runtuh dan pecah menjadi dua negara berdaulat, yakni Republik Ceko dan Republik Slovakia.

FIFA secara resmi mengakui timnas sepakbola Republik Ceko sebagai suksesor timnas Cekoslovakia.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Hindia Belanda

6 Potret Lawas Gaya Pemain Sepak Bola di Zaman Hindia Belanda, Keren Sejak Dulu
Potret lawas gaya pesepak bola zaman Hindia Belanda. (Twitter/@potretlawas)

Mungkin tak banyak orang tahu jika timnas Asia yang pertama kali tampil dalam sejarah Piala Dunia adalah timnas Indonesia. Tepatnya, mereka lolos kualifikasi Piala Dunia 1938 dan berhak tampil pada putaran final yang digelar di Prancis.

Kala itu, Indonesia yang masih dijajah Belanda terdaftar di FIFA dengan nama timnas Hindia Belanda (Dutch East Indies) sejak 1934 hingga deklarasi kemerdekaan tahun 1945. Sejak periode 1950-an, mereka terdaftar di FIFA dengan nama timnas Indonesia.

Namun, baru 80 tahun kemudian, tepatnya di akhir tahun 2018, FIFA selaku federasi sepak bola tertinggi di dunia akhirnya mengakui secara resmi jika timnas Hindia Belanda yang bermain di Piala Dunia 1938 itu adalah Timnas Indonesia.

Timnas Hindia Belanda menjadi perwakilan negara Asia pertama yang berlaga di putaran final kompetisi Piala Dunia. Sayangnya, mereka langsung tersingkir pada putaran final Piala Dunia 1938 yang menggunakan sistem knocked-out setelah kalah 0-6 dari timnas Hungaria di pertandingan pertamanya.

Sejak saat itu, pasukan Garuda belum pernah tampil lagi di ajang Piala Dunia.


Jerman Barat dan Jerman Timur

Jurgen Sparwasser
Legenda Timnas Jerman Timur, Jurgen Sparwasser, ketika mencetak gol ke gawang Timnas Jerman Barat pada laga terakhir Putaran Pertama Grup 1 Piala Dunia 1974. (dok. FIFA)

Sebelum diruntuhkannya Tembok Berlin, negara Jerman yang kita kenal saat ini terbagi menjadi dua negara berdaulat, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur. Tim nasional sepak bola kedua negara itu pun tampil di kompetisi Piala Dunia.

Jerman Barat tercatat salah satu tim tersukses di ajang Piala Dunia. Tim yang secara resmi terdaftar di FIFA sejak 1908 sampai 1990 itu tak pernah absen sekali pun di putaran final Piala Dunia sejak kemunculan pertamanya pada Piala Dunia Italia 1934.

Jerman Barat tercatat enam kali mencapai partai final Piala Dunia (1954, 1966, 1974, 1982, 1986, dan 1990) dan merebut tiga kali titel juara, yakni pada Piala Dunia tahun 1954, 1974, dan 1990.

Piala Dunia 1990 di Italia adalah Piala Dunia terakhir mereka tampil sebagai negara Jerman Barat. Beberapa bulan setelah memenangkan titel juara dunia ke-3, tepatnya pada Oktober 1990, perang dingin kubu Jerman Barat dan Jerman Timur secara resmi dinyatakan berakhir dengan reunifikasi kedua kubu yang sejak saat itu dikenal sebagai Republik Federasi Jerman.

Setelah reunifikasi, Der Panzer tampil sebagai juara pada Piala Dunia Afsel tahun 2014. Laga final itu merupakan laga ulang final Piala Dunia 1990. Kala itu Jerman Barat menjadi juara dunia untuk ke-3 kalinya dengan kemenangan 1-0 atas tim Tango Argentina.

Sayangnya, kesuksesan timnas Jerman Barat di Piala Dunia berbanding terbalik dengan timnas Jerman Timur yang hanya tercatat satu kali saja lolos ke putaran final Piala 1974.

Pada Piala Dunia edisi ke-10 itu mereka berada di grup yang sama dengan tuan rumah Jerman Barat. Kala itu kedua tim telah memastikan diri lolos ke putaran kedua dan harus berhadapan di laga ke-3 untuk menentukan posisi pertama dan kedua grup.

Pertandingan dua kubu berlangsung sengit pada 22 Juni 1974 di Hamburg dan Jerman Timur mengalahkan Jerman Barat 1-0, berkat gol Jürgen Sparwasser.

Sejak saat itu, mereka tidak pernah lagi lolos ke putaran final Piala Dunia.


Uni Soviet

FOTO: Lev Yashin Si Laba-Laba Hitam dari Uni Soviet, Satu-satunya Kiper Peraih Ballon d’Or
Di level Timnas, penjaga gawang andal ini berhasil membawa Uni Soviet memenangkan medali emas Olimpiade Musim Panas 1956 dan Piala Eropa 1960. (Photo by STAFF / AFP)

Negara Uni Soviet lahir beberapa saat setelah Perang Dunia I berakhir pada 1918. Timnas Uni Soviet yang meraih dua kali medali emas Olimpiade tahun 1958 dan 1988 serta sekali juara Eropa pada 1960 itu tercatat tujuh kali lolos ke putaran final Piala Dunia. Namun, secara mengejutkan mereka tak pernah sekali pun memenangi turnamen itu.

Prestasi terbesar mereka di ajang empat tahunan itu adalah menjadi juara ke-4 Piala Dunia 1966 di Inggris setelah kalah 1-2 dari Jerman Barat di laga semifinal.

Uni Soviet runtuh pada 26 Desember 1991 dan sejak saat itu terpecah menjadi 15 negara merdeka dan berdaulat. Rusia menjadi negara pecahan Uni Soviet dengan luas wilayah terluas dibandingkan 14 negara lainnya dan menjadi suksesor timnas Uni Soviet dalam catatan resmi FIFA.


Yugoslavia

Timnas Yugoslavia
Timnas Yugoslavia jelang Piala Eropa 1992. (AFP/Nebojsa Parausic)

Kisah Yugoslavia di Piala Dunia bisa dibilang cukup rumit. Negara yang eksis dari tahun 1928 hingga 2003 itu tampil di turnamen Piala Dunia pertama pada tahun 1930 yang digelar di Montevideo, Uruguay.

Kala itu timnas Yugoslavia yang berlaga dengan starting line-up termuda dalam sejarah FIFA (usia rata-rata pemain inti Yugoslavia saat itu adalah 21 tahun) tampil cemerlang hingga babak semifinal setelah mengalahkan Brasil 2-1 di laga perempat final.

Tiga puluh dua tahun kemudian mereka kembali mencapai semifinal di Piala Dunia Cile tahun 1962. Mereka gagal melaju ke final setelah dikalahkan Cekoslovakia.

Pada periode perang Yugoslavia tahun 1992 hingga 1994, mereka dilarang tampil di ajang internasional sebagai bagian dari sanksi PBB. Sejak 1992 mulai muncul gerakan separatisme dari beberapa negara bagian di Yugoslavia.

Hingga 2003, negara Yugoslavia dinyatakan tidak ada lagi setelah negara-negara bagiannya secara bergantian memproklamirkan kemerdekaannya sendiri.

Hari ini, tidak ada lagi Yugoslavia melainkan Bosnia-Herzegovina, Kosovo, Kroasia, Makedonia Utara, Montenegro, Serbia, dan Slovenia. FIFA sebagai federasi sepak bola tertinggi dunia dan UEFA sebagai federasi sepak bola tertinggi Eropa mentransfer seluruh catatan perjalanan sepak bola timnas Yugoslavia kepada timnas Serbia.


Zaire

Zaire adalah negara di Afrika Tengah yang sejak tahun 1997 berganti nama menjadi Republik Demokratik Kongo atau Kongo.

Timnas Zaire tercatat sebagai negara di kawasan Afrika sub-sahara pertama yang tampil di putaran final Piala Dunia, tepatnya pada Piala Dunia 1974 di Jerman Barat. Namun, mereka menelan tiga kali kekalahan dari tiga laga babak penyisihan grup yang mereka mainkan termasuk dihancurkan Yugoslavia dengan skor 9-0.

Hingga saat ini, timnas Kongo belum pernah lolos ke putaran final Piala Dunia.

Infografis Stadion Piala Dunia 2022
Infografis Stadion Piala Dunia 2022. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya