PSSI, FIFA, AFC dan Pemerintah Bentuk Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia

4 stake holder sepak bola PSSI, FIFA, AFC dan pemerintah segera membentuk satgas transformasi sepak bola Indonesia.

oleh Thomas diperbarui 13 Okt 2022, 14:31 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2022, 14:20 WIB
PSSI
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule bersama perwakilan FIFA dan AFC (Thomas/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Satuan Tugas (Satgas) atau Task Force Transformasi Sepak Bola Indonesia resmi dibentuk PSSI. Satgas ini akan didampingi FIFA, AFC, Polri dan beberapa kementerian yakni Kemendagri, Kemenpora, Kemenkes hingga PUPR.

Satgas resmi terbentuk dan telah disetujui FIFA dan AFC setelah dilakukan pertemuan pada Kamis (13/10/2022) di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat. Dalam keterangan resminya ketua umum PSSI Mochammad Iriawan menyatakan satgas akan menjadi motor perubahan sepak bola Indonesia.

"Pertama-sama saya atas nama federasi mohon maaf atas apa yang terjadi dengan tragedi, PSSI bertanggung jawab sepenuhnya, sebagai salah satu bentuknya adalah hari ini sebagai jawaban bahwa kita sepakat membentuk task force atau satgas Transformasi Sepak Bola yang berisi pemerintah, FIFA, AFC, Polri, Kemenpora, Kemendagri, PUPR, Kemenkes," kata Iriawan.

Dalam rapat bersama FIFA dan AFC itu juga dibahas timeline dan action plan untuk sepak bola Indonesia. Pihak yang terlibat dalam Satgas akan memiliki peran masing-masing. Kepolisian akan melakukan sinkronisasi pengamanan sesuai dengan regulasi FIFA. Sedangkan Kementerian PUPR melakukan pengecekan kelayakan stadion.

Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia ini akan bekerja secara cepat untuk menentukan beberapa hal krusial yang harus diperbaiki sebelum kompetisi sepak bola Indonesia dilanjutkan lagi. Salah satunya hal krusialnya yakni penetapan sistem pengamanan di Liga Indonesia.

PSSI, AFC dan FIFA juga rencananya akan bertemu lagi tanggal 17 Oktober 2022 di Kuala Lumpur, Malaysia. Pertemuan ini akan dihadiri Presiden FIFA. Gianni Infantino. Sehari setelahnya Infantino akan terbang ke Indonesia menemui Presiden Joko Widodo di G-20.

PSSI

PSSI
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule bersama perwakilan FIFA dan AFC (Thomas/Liputan6.com)

Sesuai janjinya Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menggirimkan perwakilannya ke Indonesia untuk membantu memberikan dukungan kepada PSSI usai Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 penonton di laga Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya pada 1 Oktober 2022 lalu.

Perwakilan FIFA dan juga Federasi Sepak Bola Asia (AFC) hadir pada Rabu (12/10/2022). FIFA dipimpin Niko Nhouvannasak yang menjabat sebagai FIFA Development Project Coordinator. Turut mendampingi Niko, ada Chen Jun (Head of Safety and Security) dan Serge Dumotier (konsultan stadion). Sedangkan AFC menggirim empat perwakilannya dengan dipimpin Shin Mon Gil yang merupakan wakil sekjen.

Kedatangan perwakilan FIFA dan AFC ini disambut ketua umum PSSI Mochammad Iriawan. Ketiga lembaga ini langsung menggelar jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (12/10/2022) sore.

 

Beri Bantuan

Shin Tae-Yong
Ketua Umum PSSI, Iwan Bule dan Pelatih Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-Yong memantau TC di Jakarta (dokumen PSSI)

Dalam keterangan resminya, Niko menegaskan FIFA akan memberikan bantuan untuk memastikan sepak bola Indonesia aman. FIFA juga akan memastikan Liga 1 dan kompetisi di bawahnya bisa berjalan lagi dalam waktu deka.

Seperti diketahui usai Tragedi Kanjuruhan, PSSI langsung memutuskan menghentikan Liga 1 dan kompetisi di bawahnya hingga batas waktu yang tidak ditentukan sembari dilakukan evaluasi menyeluruh.

"FIFA dan AFC pertama-tama mengucapkan bela sungkawa kepada korban Tragedi Kanjuruhan dan memberikan dukungan kepada PSSI. Saat ini kita sedang mengumpulkan data-data dan informasi yang kemudian akan berlanjut kepada rencana aksi. Ini merupakan rangkaian dari beberapa pertemuan untuk memastikan bahwa Indonesia aman dan untuk memastikan liga akan berjalan tidak lama lagi dan memastikan ke depannya perhelatan akbar Piala Dunia U-20 2023," ujar Niko.

Tak Kena Sanksi

Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan hingga 131 orang sempat menimbulkan kekhawatiran Indonesia bisa terkena sanksi berat dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Jika sampai terjadi, Indonesia bisa rugi besar mengingat tahun depan seharusnya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Untungnya Indonesia akhirnya dipastikan tidak terkena sanksi berkat komunikasi cepat dan intensif dari mantan Presiden Inter Milan Erick Thohir yang menyampaikan surat Presiden Joko Widodo kepada Presiden FIFA Gianni Infantino.

Tak cuma tidak memberikan sanksi, FIFA justru akan membantu Indonesia untuk memperbaiki sepak bola nasional dan bos FIFA rencananya melawat ke Indonesia pekan depan. Bersama pemerintah Indonesia, FIFA bakal membentuk tim yang membantu transformasi sepak bola nasional agar menjadi lebih baik.

Anggota Executive Committee (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani bersyukur tak ada sanksi yang diterima Indonesia. Hasani pun mengucapkan terimakasih atas peran pemerintah yang cepat melakukan komunikasi dengan FIFA setelah terjadinya tragedi Kanjuruhan.

"Terimakasih kepada pemerintah dalam hal ini Menteri BUMN Erick Thohir yang sudah melakukan lobi dan komunikasi dengan FIFA. Peran Erick Thohir yang berkomunikasi lancar dan baik dengan FIFA membuat Indonesia tak terkena sanksi. FIFA bahkan akan membentuk tim agar sepakbola nasional kita jadi lebih baik," ujar Hasani kepada wartawan, Senin (10/10/2022).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya