Brasil dan Portugal Merebutkan Jose Mourinho, AS Roma Ketar-Ketir

Brasil dan Portugal bersaing mendapatkan Jose Mourinho sebagai pelatih tim nasional. AS Roma yang ketar-ketir dengan keadaan itu

oleh Yo Kavya diperbarui 24 Des 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 24 Des 2022, 16:00 WIB
Foto: Daftar Pelatih yang Mundur Lantaran Keok di Piala Dunia 2022
Pelatih Timnas Brasil, Tite, mundur dari jabatannya usai Tim Samba tersingkir dari Piala Dunia 2022. Neymar dan kawan-kawan harus mengubur mimpinya untuk merengkuh gelar juara dunia untuk kali keenam usai kalah dari Kroasia. (AP/Alessandra Tarantino)

Liputan6.com, Jakarta Berbagai ramalan di awal Piala Dunia 2022 menyebutkan Brasil akan bertemu Portugal di partai puncak final. Josh Bull dari Institut Matematika Oxford merilis prediksi perempat final hingga final Piala Dunia 2022, yang mengarah kepada kemenangan Brasil.

Sebelumnya, Brasil juga diprediksi menjadi juara Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Belgia di partai final. Sayangnya, Belgia sudah lebih dulu tersingkir di 16 besar. Dari situ, simulasi prediksi pun berubah.

Menjelang pertandingan di perempat final pada 9 Desember 2022 (Brasil vs Kroasia) dan 10 Desember (Belanda vs Argentina), berdasarkan 1 juta simulasi, Brasil diprediksi bertemu dengan Portugal di final Piala Dunia 2022.

Semua ramalan itu pada akhirnya tinggal ramalan. Portugal keok dari Maroko, sedangkan Brasil kalah adu penalti dari Kroasia. Argentina yang berhadapan dengan Prancis di partai puncak, dan kita sudah tahu siapa pemenanganya.

Usai berakhirnya Piala Dunia 2022, Brasil dan Portugal akhirnya saling berhadapan, tapi tidak di lapangan. Mereka memperebutkan Jose Maurinho sebagai pelatih tim nasionalnya. Keduanya sama-sama ditinggalkan pelatihnya setelah tersingkir.

Setelah Brasil harus menerima kenyataan pahit kalah adu penalti dari Kroasia, dua jam setelah berakhirnya pertandingan Tite langsung menyatakan mundur sebagai pelatih.

"Di sana ada profesional hebat lain yang bisa menggantikan saya. Sekarang siklus saya sudah lengkap. Siklusnya sudah selesai," ujar Tite.

Torehan prestasi Tite di ajang Piala Dunia jauh dari mengesankan. Tim asuhannya selalu mentok di babak delapan besar baik itu Piala Dunia 2018 dan 2022.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Santos Mundur

Brasil Juara Copa America 2019
Pelatih timnas Brasil, Tite dilemparkan ke udara oleh anak asuhnya saat merayakan gelar juara Copa America 2019 setelah mengalahkan Peru pada partai final di Maracana Stadium, Senin (8/7/2019) dini hari WIB. Brasil sukses mengangkat trofi Copa America 2019 usai mengalahkan Peru 3-1. (AP/Leo Correa)

Sedangkan Fernando Santos resmi mundur dari posisinya sebagai pelatih timnas Portugal setelah timnya kalah dari Maroko 0-1 di perempat final Piala Dunia 2022 di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, 10 Desember 2022 lalu.

Federasi Sepak Bola Portugal (FPF) mengumumkan kepergian Santos pada Jumat (16/12/2022) seperti dikutip AFP.

"FPF dan Fernando Santos telah sepakat untuk mengakhiri perjalanan yang sangat sukses yang dimulai pada bulan September 2014," tulis FPF dalam pernyataan resminya.

Santos menjadi pelatih Portugal pada 2014 dan memimpin timnya dalam 109 pertandingan. Bersama Santos, Portugal berhasil memenangkan Piala Eropa (Euro) 2016 dan trofi perdana UEFA Nations League pada 2018/2019.

Dalam pesan video yang emosional, Santos mengatakan bahwa menjadi pelatih Portugal adalah mimpi yang menjadi kenyataan dan tujuan hidup yang ia penuhi.

"Saat Anda memimpin kelompok, Anda harus membuat beberapa keputusan sulit," jelas Santos. "Itu normal bahwa tidak semua orang senang dengan pilihan yang saya buat, tetapi keputusan yang saya ambil selalu memikirkan apa yang terbaik untuk tim kami."

 

 


Brasil Incar Mou

Foto: Peran Sentral Paulo Dybala dalam Kemenangan Telak AS Roma atas Shakhtar Donetsk di Laga Terakhir Pramusim 2022 / 2023
Hasil positif tersebut membuat pelatih AS Roma Jose Mourinho memiliki keyakinan tinggi terhadap komposisi skuatnya yang segera berlaga di Liga Italia musim 2022/2023 yang akan dimulai minggu depan. (AFP/Isabella Bonotto)

Seperti dilansir La Republicca, Federasi Sepakbola Brasil (CBF) tertarik menggunakan jasa Jose Mourinho sebagai pengganti Tite yang mengundurkan diri setelah Piala Dunia 2022.

Mourinho dikabarkan mulai tidak betah di Roma, dan sedang mempertimbangkan kembali masa depannya dengan di klub ibu kota Italia.

The Special One tidak puas dengan perkembangan tim dan ambisi klub, serta tidak respek dengan sikap beberapa pemain, bahkan beberapa direksi.

Adapun kontrak Mourinho di Roma masih tersisa hingga Juni 2024 alias akhir musim depan. Namun, kegerahan Mou bersama Giallorossi telah mendorong CBF terus mendekati Mou.

Selain, sikap Brasil itu juga tak lepas dari penolakan pelatih lainnya yang diincar tapi ternyata menolak yakni Carlo Ancelotti yang saat ini manajer Real Madrid.

Ancelotti - yang terikat kontrak di Real Madrid hingga 2024 - dipandang sebagai opsi untuk Brasil tetapi dia tidak ingin meninggalkan raksasa Spanyol sebelum itu kecuali dia dipecat.


Mengelola Brasil

Jose Mourinho
Pelatih AS Roma, Jose Mourinho pada laga uji coba kontra Spurs. (JACK GUEZ / AFP)

La Repubblica juga melaporkan bahwa Brasil telah membuka pembicaraan awal dengan Jorge Mendes, sosok yang dijuluki Super Agent, mengenai kepindahan Mourinho.

Saat menjadi manajer Manchester United, Mou pada 2017 mengaku mengelola Brasil di masa depan akan 'menarik'.

"Saya pikir mengikuti Manchester United saya membutuhkan pekerjaan yang lebih mudah daripada Manchester United, dan melatih tim Brasil seharusnya lebih sulit," katanya saat itu.

“Jelas itu akan menyenangkan, setiap pelatih ingin bekerja dengan klub terbaik dan dengan yang terbaik. Tim Brasil jelas merupakan pemimpin kesuksesan, jelas dengan bakat, tidak peduli generasi apa pun, bakat selalu muncul.

Tapi saya harus mengakui bahwa itu pasti sulit, di setiap orang Brasil ada pelatih, di setiap jurnalis ada pelatih yang lebih baik daripada pelatih. Saya pikir ini pasti negara yang sulit untuk bekerja, tetapi juga negara yang penuh gairah.'

Meski begitu, Brasil harus berhadapan dengan Portugal yang juga mengincar Mou. Menurut Sky Sport Italia, Federasi Portugal telah meningkatkan tekanan pada Mourinho untuk membuat keputusan secepat mungkin.

Berdasarkan laporan Football Italia, Mourinho akan mempertimbangkan kembali kesepakatan tersebut jika menyangkut kesempatan memimpin negaranya.

FPF siap membiarkan Mou bersama Roma hingga akhir musim ini. Pelatih Portugal U-21 saat ini, Rui Jorge, telah ditunjuk sebagai pelatih sementara hingga Juli 2023.

Selain Mourinho, berdasarkan laporan dari Goal, pelatih Lille Paulo Fonseca juga menjadi calon kuat untuk menggantikan Fernando Santos.

Nama lain yang memberikan kode untuk melatih Portugal adalah Louis van Gaal. Pelatih tertua di Piala Dunia 2022 ini sebelumnya menyatakan pensiun, namun rupanya ia menarik Kembali ucapannya.

Mantan pelatih Manchester United itu bahkan mengatakan siap menjadi juru taktik Portugal.

“Saya pensiun lagi,” tutur Louis van Gaal kepada Per 3FM dikutip Kompas.com dari Goal International.

“Namun, jika Portugal menelepon saya, saya akan mendengarkan penawaran itu. Hanya itu yang bisa saya katakan,” tambah dia.

Infografis Hujan Cuan Piala Dunia 2022
Infografis Hujan Cuan Piala Dunia 2022 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya