Liputan6.com, Jakarta Thailand punya rekor pertemuan yang menjanjikan saat bertemu Indonesia di Piala AFF 2022. Dari 10 pertemuan terakhir kedua tim, Gajah Perang tidak pernah kalah dengan 8 kali menang dan 2 kali seri.
Pada pertemuan terakhir, Thailand berhasil mengalahkan Indonesia 4-0 pada final leg pertama Piala AFF 2021. Thailand kemudian tampil sebagai juara usai bermain imbang 2-2 pada pertandingan leg kedua.Â
Baca Juga
Meski demikian, bukan berarti Thailand bisa tenang saat kembali bertemu Indonesia di Piala AFF 2022. Gajah Pernang tetap menyimpan kekhawatiran saat tampil pada lanjutan babak penyisihan Grup A di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada Kamis (29/12/2022), kick off 16.30 WIB.Â
Advertisement
"Berkunjung ke Indonesia bisa jadi laga terberat di ronde pertama," ujar Madam Pang, manajer timnas Thailand seperti dilansir Thairath. Hati-hati, tiket sudah terjual habis," ujarnya menambahkan.Â
Thailand seharusnya datang dengan kepercayaan diri yang tinggi usai memetik dua kemenangan beruntun di fase grup. Gajah Perang juga berhasil mengalahkan Brunei Darussalam 5-0 dan Filipina 4-0. Hanya saja 9 gol dalam dua laga sepertinya tidak mampu menghapus kekhawatiran akan tekanan publik di GBK.Â
Kehadiran puluhan ribu suporter Indonesia masih jadi momok yang menakutkan bagi Gajah Perang.Â
"Atmosfer pertandingan ini bakal berbeda dari dua laga sebelumnya," Madam Pang mengingatkan.Â
Â
Ungkit Memori Final SEA Games 1997
Kekhawatiran terhadap tekanan suporter tuan rumah juga tergambar dari laporan media Thailand, Thairath. Dalam salah satu artikelnya, media online berbahasa Thailand itu kembali mengungkit aksi pelemparan yang dilakukan oknum suporter timnas Indonesia pada final SEA Games 1997 lalu. Â
"Sebelum Piala AFF 2022, dulu, suporter Indonesia kerap melemparkan batu kepada pemain legendaris Thailand hingga dia tidak bisa melakukan tendangan penjuru," tulis Thairath, Selasa (26/12/2022). Â
"Konon, kebrutalan suporter Indonesia jadi salah satu faktor yang membuat SUGBK jadi neraka bagi tim lawan. Dan kali ini, federasi sepak bola mengumumkan kalau 50 ribu tiket sudah terjual habis. Mungkin ini bukan laga yang mudah bagi Gajah Perang," Thairath menambahkan dalam laporannya.Â
Thairath kemudian menyoroti kericuhan yang sempat pecah pada final SEA Games 1997 di mana pada laga itu, Thailand berhasil menang 4-2 lewat adu penalti setelah bermain imbang 1-1 sepanjang 120 menit. Â
Dalam laporannya, Thairath pun mengungkit pelemparan terhadap bek kiri Dusit Chalermsan yang tengah berjalan untuk melakukan sepak pojok. Insiden itu menyebabkan laga terhenti hingga 10 menit dan disusul dengan rubuhnya pagar pembatas saat jeda turun minum hingga berbagai keributan lainnya.Â
Â
Advertisement
Perjalanan Indonesia
Pertandingan melawan Thailand menjadi laga kandang terakhir Indonesia di penyisihan grup Piala AFF 2022. Sebelumnya, pasukan Shin Tae-yong sudah lebih dulu menjamu Kamboja pada 23 Desember 2022.Â
Pertandingan itu juga berlangsung di SUGBK, Senayan, Jakarta dan dimenangkan Indonesia dengan skor 2-1. Setelah itu, timnas Indonesia kemudian bertemu Brunei Darussalam di Kuala Lumpur Malaysia. Dalam duel ini, Merah Putih yang melakukan rotasi pemain berhasil menang dengan skor sangat telak 7-0.Â
Dengan dua kemangan ini, Indonesia berada di urutan kedua atau terpaut selisih gol dari Thailand.
Â
Â
Tidak Sampai 50 Ribu
PSSI sebenarnya telah mendapat izin menjual 30 ribu tiket untuk laga melawan Kamboja dan 50 ribu untuk laga melawan Thailand. Namun Sekjen PSSI, Yunus Nusi beberapa waktu lalu menyatakan kalau pihaknya ingin mencegah membludaknya penonton dengan mengurangi jumlah tiket yang dijual.Â
"Untuk pertandingan melawan Kamboja hanya akan menjual kurang lebih 25 ribu lembar tiket dan laga lawan Thailand sekitar 40 ribu lembar tiket. Hal ini untuk menjaga dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,"Â ujar Yunus Nusi seperti dilansir dari situs resmi PSSI.Â
Â
Advertisement