Indonesia Bukan yang Pertama Kali, Berikut 4 Negara yang Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Sebelumnya, telah terdapat 3 negara yang pernah mengalami nasib serupa dengan Indonesia.

oleh Luthfa Arisyi Senapi diperbarui 31 Mar 2023, 00:01 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2023, 00:01 WIB
9 Potensi Sanksi FIFA untuk Indonesia Usai Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023
5. Indonesia akan dicoret sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034. 6. Federasi olahraga dunia akan mempertimbangkan untuk tidak memilih Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga termasuk Olimpiade. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia harus mengubur mimpi mengadakan ajang Piala Dunia U-20 setelah FIFA memutuskan untuk mencabut status tuan rumah yang telah dipercayakan sebelumnya. Keputusan tersebut diumumkan melalui pernyataan resmi yang diunggah di situs resmi FIFA pada Rabu (29/3/2023) malam WIB.

Melalui pernyataan resminya, FIFA hanya mengatakan ‘situasi saat ini’ sebagai alasan dari pencabutan status tuan rumah Indonesia. Namun, diduga kuat gelombang penolakan terhadap partisipasi Israel dalam Piala Dunia U-20 dari sejumlah politisi dan aktivis menjadi akar dari permasalahan tersebut.

Nama-nama seperti Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali, I Wayan Koster menjadi yang paling disoroti. Banyak masyarakat yang menganggap kedua pejabat tersebut sebagai biang kerok dari batalnya Indonesia menjadi tuan rumah kompetisi sepak bola terbesar kedua di dunia tersebut.

Pencabutan status tuan rumah ini tentunya menjadi kekecewaan yang besar bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi para pemain yang sudah berlatih guna mempersiapkan diri jelang turnamen.

Namun, ternyata Indonesia bukanlah negara pertama yang dicabut statusnya sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Berikut ini merupakan tiga negara yang pernah mengalami nasib serupa dengan Indonesia.

Nigeria, 1991

Bendera Nigeria (AFP Photo / Sodiq Adelakuin)
Bendera Nigeria (AFP Photo / Sodiq Adelakuin)

Nigeria merupakan negara pertama yang harus tertimpa nasib buruk gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Hak sebagai tuan rumahnya harus dicabut setelah dinyatakan bersalah karena melakukan pemalsuan usia dengan memainkan pemain yang berusia di atas 20 tahun. Akhirnya, kompetisi yang waktu itu masih bernama Kejuaraan Pemuda Dunia FIFA itu harus dipindahkan ke Portugal.

Yugoslavia, 1993

Timnas Yugoslavia
Timnas Yugoslavia jelang Piala Eropa 1992. (AFP/Nebojsa Parausic)

Berikutnya, ada Yugoslavia yang awalnya memenangkan tender untuk mengadakan Piala Dunia U-20. Namun, situasi politik di negara pecahan Uni Soviet tersebut saat itu sedang penuh dengan konflik dan tidak stabil. Hingga akhirnya memicu pecahnya Perang Yugoslav. Atas situasi yang sedang tidak kondusif tersebut, Australia akhirnya dipilih untuk menggantikan Yugoslavia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Nigeria, 1995

Mendapat kesempatan yang kedua kalinya, Nigeria ternyata kembali gagal untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Kendati begitu, dalam edisi kali ini Nigeria bukan gagal karena aktivitas kecurangan yang dilakukan seperti pada tahun 1991, tetapi karena wabah penyakit meningitis. Seperti seharusnya, status tuan rumah Nigeria akhirnya dicabut dan FIFA merelokasi ajang tersebut ke Qatar.

Irak, 2003

Kekejian perang (4)
Ilustrasi iringan kendaraan militer Irak keluar dari Kuwait. (Sumber Wikimedia Commons/US Navy/PHC Holmes)

Tepat 20 tahun sebelum Indonesia menjadi negara kelima yang dicabut statusnya sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, ada Irak yang harus dibatalkan hak mengadakan ajang sepak bola tersebut. Pasalnya, waktu itu negara Timur Tengah tersebut sedang diinvasi oleh Amerika Serikat yang akhirnya memicu pecahnya Perang Irak pada tahun 2003. Kesempatan menjadi tuan rumah tersebut akhirnya diberikan kepada Uni Emirat Arab.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya