Liputan6.com, Jakarta - Tidak dapat dipungkiri, Piala Dunia, Liga Champions, Copa Libertadores dan Copa America adalah beberapa trofi paling prestisius yang dapat diraih seorang pemain sepak bola dalam karirnya. Dan untuk memenangkan keempatnya, merupakan pencapaian yang lebih tinggi lagi. Tercatat sejauh ini hanya ada tiga pemain yang dapat meraih keempatnya.
Striker muda Manchester City Julian Alvarez pun berpeluang untuk bergabung ke dalam daftar eksklusif tersebut dengan City saat ini masih memiliki peluang untuk merebut trofi Liga Champions.
Baca Juga
Profil Jonathan David, Pemain Internasional Kanada yang Bawa Lille Tahan Imbang Juventus di Liga Champions
Profil Nicolo Zaniolo, Pemain Baru Atalanta yang Cetak Gol Perdana saat Menang Lawan Stuttgart di Liga Champions
Profil Karim Konate, Pahlawan RB Salzburg yang Mencetak "Brace" saat Lawan Feyenoord
Alvarez sendiri sudah memenangkan Copa America dan Piala Dunia bersama timnas Argentina, serta Copa Libertadores bersama River Plate.
Advertisement
Adapun pemain pertama yang berhasil memecahkan rekor langka tersebut adalah bek kanan asal Brazil, Cafu. Pemain yang disebut-sebut sebagai salah satu bek kanan terbaik sepanjang masa ini meraih hampir semua gelar yang bisa didapatkan sepanjang karirnya.
Memulai karir di negara kelahirannya bersama Sao Paulo, Cafu meraih kesuksesan lebih awal dengan memenangkan gelar Copa Libertadores dalam dua musim berturut-turut.
Sosok kelahiran tahun 1970 itupun melanjutkan karirnya ke Eropa dengan bergabung bersama AS Roma sebelum akhirnya berkarir di AC Milan hingga pensiun di tahun 2008. Dengan Rossoneri, ia memenangkan Liga Champions pada tahun 2007.
Selama membela Timnas Brazil pun ia juga meraih kesuksesan yang sangat gemilang. Tidak tanggung-tanggung, ia mengoleksi dua gelar Piala Dunia (1994, 2002) dan Copa America (1997, 1999).
Dida
Berikutnya ada kiper legendaris Brazil, Dida yang juga memiliki catatan karir gemilang. Meski selama karirnya ia cukup banyak menuai kritik atas beberapa pengambilan keputusannya, sosok berusia 49 tahun itu tetap merupakan pemain yang muncul di momen-momen besar dan bertahan di puncak permainan selama bertahun-tahun.
Seperti Cafu, legenda AC Milan ini memenangkan Piala Dunia bersama negaranya pada 2002 dan Copa America tiga tahun sebelumnya. Dida juga meraih dua gelar Liga Champions dalam rentang waktu lima tahun bersama Rossoneri. Ketika pemain dengan nama lengkap Nelson de Jesus Silva itu masih berkarir di Brazil bersama Cruzeiro, ia juga berhasil memenangkan Copa Libertadores pada tahun 1997.
Advertisement
Ronaldinho
Siapa yang tidak kenal dengan legenda sepak bola satu ini? Jika Cafu bisa dianggap sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah sepak bola, maka Ronaldinho layak menyandang gelar yang lebih tinggi lagi. Winger asal Brazil ini berhasil menghadirkan sepak bola yang indah untuk disaksikan dengan trik, keterampilan dan senyuman lebarnya.
Sesaat sebelum bergabung dengan Barcelona pada tahun 2003, Ronaldinho merupakan salah satu pemain yang tergabung dalam skuad Brazil yang memenangkan Piala Dunia. Ia kemudian melanjutkan untuk mengangkat trofi Liga Champions pada tahun 2006 bersama Barca sekaligus menjadi mentor untuk Lionel Messi.
Tidak seperti Cafu dan Dida yang memenangkan Copa Libertadores di awal karirnya, Ronaldinho baru meraih kejayaan di sepak bola Amerika Selatan menjelang akhir karirnya ketika ia membantu Atletico Mineiro mengangkat piala Copa Libertadores untuk pertama kalinya pada thaun 2013.
Adapun Ronaldinho adalah pemain yang paling spesial di daftar ini karena selain dapat memenangkan empat trofi tersebut, ia merupakan satu-satunya pemain yang juga berhasil meraih penghargaan Ballon d’Or.