Alasan PSSI Ganti Format Kompetisi Liga 1 di Musim 2023/2024

Format Liga 1 akan mengalami perubahan memasuki musim 2023/2024. Akan ada play-off.

oleh Thomas diperbarui 01 Jun 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2023, 08:00 WIB
PSM Makassar juara BRI Liga 1 2022/2023
Selebrasi juara pemain PSM Makassar setelah memastikan gelar di BRI Liga 1 2022/2023. (Dok. PT LIB)

Liputan6.com, Jakarta- Liga 1 musim 2023/2024 akan mengalami perubahan format cukup signifikan. Musim depan kompetisi rencananya mengadakan babak play-off dimana empat tim posisi teratas akan bertarung di tahap akhir untuk memperebutkan gelar juara liga.

Adanya babak play-off ini seperti yang terjadi di kompetisi bola basket seperti NBA. Dimana delapan tim terbaik akan diadu kembali untuk menemukan juara sejati. Liga 1 sendiri rencananya akan dimulai kembali pada 1 Juni 2023.

Perubahan format yang dilakukan PSSI di bawah ketua umum baru Erick Thohir ini dilakukan agar klub dan timnas Indonesia bisa lebih berkolaborasi. Diharapkan potensi gesekan antara timnas Indonesia dengan kepentingan klub dapat dicegah.

"Begini, tujuan dari kompetisi itu, kan, kita bisa mendapatkan timnas yang tangguh. Nah, di beberapa kesempatan sebelumnya, kan, selalu ada tarik-tarikan (pemain) antara klub dan timnas. Jadi, oleh Pak Erick dipikirkan bagaimana supaya tidak ada benturan," ujar Zainudin Amali saat menjadi pembicara di acara diskusi yang digelar SeeJontor FC bertemakan "Liga Indonesia 2023/2024, Untung Rugi Format Baru" di MyTen Cafe SPARK, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5/2023).

"Salah satu unsur penting tentang kompetisi itu kita harus atur dengan sebaik-baiknya. Mungkin saja belum memuaskan semua pihak tetapi paling tidak tahap demi tahap kita sudah mulai tata ini," kata Amali.

Perubahan lain di Liga 1 mendatang adalah aturan setiap klub boleh memakai satu pemain asing dari Asia Tenggara. Hal ini dimaksudkan agar membuat Liga 1 semakin dikenal di negara-negara tetangga.

 

Liga 1 Pakai Pemain ASEAN

Diskusi membahas format baru Liga 1 2023/2024
Diskusi membahas format baru Liga 1 2023/2024

"Bahkan untuk Liga 1, Pak Erick meminta satu di antara pemain asing itu dari ASEAN. Tujuannya adalah supaya sepak bola kita bisa mulai diketahui oleh lingkungan ASEAN. Apalagi momentum yang bagus 32 tahun kita menantikan SEA Games kemarin kita sudah lakukan," ujar Amali.

"Jadi ini adalah hal-hal yang kemudian ke depan akan didorong. Supaya terjadi keadilan antara Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Kan biasanya hanya Liga 1, sedangkan Liga 2 dan Liga 3 tidak mendapatkan perhatian. Nah oleh Pak Erick ini diberi porsi yang seimbang dan termasuk mendapatkan hak siar, dan mendapatkan siaran yang baik sehingga semuanya bisa."

"Karena kita bisa membuktikan bahwa liga-liga yang di bawah juga bisa menghasilkan pemain Timnas. Kita lihat di SEA Games kemarin beberapa dihasilkan dari Liga 2, tidak hanya Liga 1. Tentu lebih banyak Liga 1 karena kompetisinya yang sudah berjalan sangat baik," tutur Amali.

Klub Liga 1 Mendukung Format Baru Musim 2023/2024

Format baru kompetisi musim depan juga disambut baik oleh para klub anggota Liga 1, salah satunya Persib Bandung yang diwakili Deputi CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono.

"Akhirnya bahwa tercetus format kompetisi yang seperti sekarang, ditambah dengan format Championship dengan empat besar. Pasti secara penglihatan publik akan ada pro-kontra. Pasti di luar sistem kompetisi pasti tahu akan ada kontranya," ucap Teddy.

"Tetapi kiga juga harus melihat sisi yang lain dari adanya format ini. Bahwa dengan adanya empat besar, artinya juara belum ketahuan sampai dengan babak championship selesai. Kayak musim lalu kan pekan ke-32 kan sudah ketahuan. Kami sih dari mayoritas 18 melihat ini suatu terobosan yang menarik yang bisa membuat sepak bola sebagai industri, tapi akan mempunyai nilai-nilai yang tinggi."

"Yang terbayang oleh kita dan teman-teman pasti akan ada nilai tambah tadi (pembagian subsidi komersial ke klub). PT LIB juga menjelaskan proyeksi ke depan dengan adanya format baru ini bahwa proyeksi ke depan dengan adanya format baru ini memang akan ada kontribusi tetap dan kontribusi variabel berdasarkan rating dan ranking (siaran tv)," tutur Teddy.

Format Baru Liga 1 Bakal Membantu Liga 2

Sementara itu Tigor Shalomboboy selaku mantan COO PT Liga Indonesia Baru (LIB) melihat format baru ini pun bisa membantu klub-klub di Liga 2 untuk mempersiapkan diri lebih baik, sebelum mendapatkan kesempatan promosi ke Liga 1.

"Kalau bicara pengalaman Liga 1 dan Liga 2 kita melihat jumlah tim yang kompetitif. Karena salah satu komponen kompetisi dibilang bagus itu adalah dinamis dan tak bisa ditebak siapa yang jadi juara. Kita me-race kualitas dari klub itu sendiri. Karena kalau klubnya kualitasnya bagus otomatis kompetisinya juga bagus," kata Tigor.

"Liga 1 idealnya memang 18 sampai 20 klub, Liga 2 20 sampai 22 klub itu idealnya, tapi kita harus menyetarakan. Di jaman saya waktu itu kita menganaktirikan Liga 2 karena enggak menghasilkan apa-apa. Tapi kita lupa bahwa ada tiga klub yang naik ke Liga 1. Begitu naik ke Liga 1 gelagapan mereka."

"Saya dengar PSSI juga akan lisensi untuk Liga 2, itu hal yang bagus, sangat bagus asal konsisten. Itu yang menentukan klub yang bisa ikut di Liga 1, itu juga bisa dilakukan di Liga 2," Tigor menambahkan.

Diskusi Seejontor FC bertajuk "Liga Indonesia 2023/2024, Untung Rugi Format Baru Kompetisi" ini terselenggara atas dukungan sejumlah sponsor yang terlibat. Di antaranya Bank BRI, Bank BTN, Bank BJB, PT PLN (Persero), PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII). Serta sponsor pendukung lainnya di antaranya MILLS, Odette, Gulent, dan SeeJontor.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya