Deretan Komentar Pedas Media Vietnam soal Stadion di Surabaya saat Piala AFF U-19 2024: Bau Sampah hingga Masalah Penerangan

Stadion di Surabaya menuai sejumlah komentar miring dari media Vietnam The Thao 247 saat penyelenggaraan Piala AFF U-19 2024. Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 20 Jul 2024, 13:30 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2024, 13:30 WIB
Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya
Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya sempat menuai komentar pedas dari media Vietnam di tengah penyelenggaraan Piala AFF U-19 2024. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta - Stadion di Surabaya menuai sejumlah komentar miring dari media Vietnam The Thao 247 saat penyelenggaraan Piala AFF U-19 2024.

Ada setidaknya 2 keluhan yang sejauh ini dilontarkan, mulai dari bau sampah di sekitar Stadion Gelora Bung Tomo hingga masalah penerangan kala tim muda The Golden Star bertanding dalam laga perdana grup B melawan Myanmar di Stadion Gelora 10 November.

Seperti diketahui, kota Surabaya sebelumnya memang telah ditunjuk menjadi tuan rumah ajang Piala AFF U-19 2024. Kompetisi tersebut dimainkan di 2 venue utama, yakni Stadion Gelora Bung Tomo dan Stadion Gelora 10 November.

Tim-tim grup A, termasuk Indonesia, kebagian menggelar pertandingan di GBT. Lokasi tersebut nantinya juga akan digunakan untuk menghelat partai semifinal dan final ajang sepak bola muda Asia Tenggara.

Sementara itu, grup B yang dihuni Vietnam, serta grup C mendapat jatah menggelar pertandingan di Stadion Gelora 10 November. Walau demikian, ada satu pertandingan The Golden Star yang bakal berlangsung di GBT yakni matchday ketiga melawan Laos pada Rabu, 24 Juli mendatang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Media Vietnam Komentari Bau Sampah GBT

Foto: Kinclongnya Stadion Gelora Bung Tomo yang Siap Gelar Upacara Pembukaan dan Laga Pembuka Piala Dunia U-17 2023
Suasana dalam Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/11/2023) menjelang pembukaan Piala Dunia U-17 2023 yang akan diselenggarakan pada Jumat, 10 November 2023. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Meski timnasnya belum mulai bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo, media Vietnam sudah santer melontarkan komentar pedas soal venue pelaksanaan Piala AFF U-19 2024 di Surabaya.

The Thao 247 dalam laporannya yang diunggah Rabu (17/7/2024) lalu menyoroti keadaan GBT yang dekat dengan PLTSa Benowo. Dalam headline-nya, mereka bahkan menulis "Vietnam U-19 harus bermain di dekat tempat pembuangan sampah di Indonesia".

Lebih lanjut, media yang sama juga menuturkan para pemain muda The Golden Star bisa terdampak saat melakoni persaingan sebab harus mencium bau busuk dari area di sekitar stadion.

"Sesuai jadwal penyelenggara, Vietnam U-19 akan menghadapi Laos U-19 di Stadion Gelora BUng Tomo dalam laga pemungkas grup B Piala AFF U-19. Menariknya, stadion ini terletak sangat dekat dengan area pengolahan limbah bernama Benowo, dengan jarak hanya beberapa ratus meter," tulis The Thao 247.

"Harus bermain di dekat TPA pasti akan berdampak pada para penggawa akibat bau busuknya. Indonesia juga telah mempertimbangkan pilihan untuk mengatasi bau sampah dengan menyebarkan bahan kimia ke permukaan, tetapi hal ini tidak terlalu efektif," sambung laporan yang sama.


Pemkot Sudah Siapkan Skema Pembuangan Sampah di Dekat GBT

Foto: Kinclongnya Stadion Gelora Bung Tomo yang Siap Gelar Upacara Pembukaan dan Laga Pembuka Piala Dunia U-17 2023
Piala Dunia U-17 2023 segera dibuka sore ini, Jumat (10/11/2023) di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, dengan laga pembuka antara Timnas U-17 Panama menghadapi Maroko pada pukul 16.00 yang akan dilanjutkan dengan upacara pembukaan serta laga antara Timnas Indonesia U-17 kontra Ekuador. Stadion GBT yangg telah bersolek selama masa persiapan akan menjadi saksi sejarah ajang dua tahunan pesta sepak bola usia muda sejagat. Kesiapan Stadion GBT terlihat dari kondisi rumput, tribun penonton dan sarana penunjang lainnya yang serba ciamik. Seperti apa penampakannya? (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Adapun sebelum mendapat komentar miring dari media Vietnam, pemerintah kota Surabaya sebenarnya sudah menyiapkan mekanisme pembuangan sampah ke PLTSa Benowo agar tak mengganggu jalannya kompetisi.

Wali Kota Eri Cahyadi, dalam laporan kanal Surabaya Liputan6.com, mengeklaim pihaknya telah meminta agar pembuangan sampah ke TPA Benowo hanya dilakukan selesai pertandingan Piala AFF U-19 dan akan berakhir setiap pukul 10.00 WIB.

Pemkot juga meminta pengelola PLTSa menutup tumpukan sampah dengan geomembran demi menghindari gas yang ditimbulkan dari sampah keluar ke area sekitar.

"Jam pembuangan sampah juga berpengaruh di dalam stadion waktu menonton sepak bola. Jadi (sampah) ditutup geomembran. Tidak ada sampah yang terbuka ketika akan ada pertandingan," ujarnya pada Rabu (17/7/2024) lalu.

"Nanti ada satu tempat, space area terbuka untuk membuang sampah sampai jam 10.00 WIB. Jam operasional diatur. Jadi tidak sebelum pertandingan, tetapi setelah pertandingan baru membuang sampah di sana. Setelah itu ditutup dengan membran, tidak ada lagi yang membuang sampah," jelas dia.


Ganti Soroti Stadion Gelora 10 November

Namun, pasca berlalunya masalah bau sampah di Stadion GBT, media Vietnam The Thao 247 gantian menyoroti kesiapan Stadion Gelora 10 November. Hal itu menyusul adanya masalah penerangan saat skuad muda The Golden Star menantang Myanmar di laga pedana.

Mengutip laporan The Thao 247, kualitas pencahayaan selama pertandingan tergolong buruk sebab lapangan cuma diterangi cahaya di kedua ujung gawang. Sementara itu, bagian tengah lapangan nyaris gelap.

"Vietnam U-19 direpotkan oleh tuan rumah Indonesia karena bermain di stadion yang gelap," tulis media tersebut dalam headline pemberitaannya.

"Pelatih Hua Hien Vinh dan timnya bertandingan di Stadion Gelora 10 November (pada Kamis, 18 Juli). Namun, kualitas persaingan di stadion ini cukup buruk, terutama kualitas pencahayaan."

"Kedua tim, Vietnam U-19 dan Myanmar U-19 bermain dalam kondisi cukup gelap. Lapangan hanya diterangi cahaya dari kedua ujung gawang, namun bagian tengah tidak terjamin," tambah laporan yang sama.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga sempat memberi klarifikasi mengenai masalah ini. Dia menjelaskan situasi itu terjadi akibat adanya lampu yang harus dimatikan akibat panas berlebih. Namun, kondisi itu menurutnya sudah teratasi dan masalah penerangan telah diperbaiki.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya