Aib Bulu Tangkis Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Kalah dari 2 Negara Tetangga

Bulu tangkis Olimpiade 2024 sudah selesai dipertandingkan di Porte de La Chapelle Arena, Senin (5/8/2024) malam WIB. Indonesia membawa pulang perunggu melalui tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung pada kesempatan kali ini.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 06 Agu 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2024, 06:00 WIB
Foto: Tertundanya Gelar Keempat Ahsan / Hendra usai Ditaklukkan Wakil Malaysia di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF 2022
Aaron Chia/Soh Wooi Yik mempertahankan medali perunggu Olimpiade. (AP/Shuji Kajiyama)

Liputan6.com, Jakarta - Bulu tangkis Olimpiade 2024 sudah selesai dipertandingkan di Porte de La Chapelle Arena, Senin (5/8/2024) malam WIB. Indonesia membawa pulang perunggu melalui tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung pada kesempatan kali ini.

Jumlah tersebut masih lebih baik ketimbang kegagalan total di London 2012. Meski begitu, rapor itu tetap jadi terburuk kedua sepanjang sejarah.

Ada noda lain di balik keterpurukan Jonatan Christie dan kawan-kawan. Untuk kali kedua Indonesia kalah dari tetangga Malaysia dalam status juara umum.

Nestapa perdana dirasakan 12 tahun lalu. Ketika itu Indonesia untuk kali pertama gagal merebut medali dari bulu tangkis Olimpiade. Sementara Malaysia membawa pulang perak lewat tunggal putra Lee Chong Wei.

Di Olimpiade Paris 2024, Merah Putih kembali mesti mengakui keunggulan rival serumpun. Malaysia merebut dua perunggu usai ganda putra Aaron Chia/Soh Wooi Yik mempertahankan podium menyusul capaian di Tokyo. Sedangkan tunggal putra Lee Zii Jia membungkam Lakshya Sen pada pertandingan perebutan medali tersebut.

 

Thailand Lebih Baik dari Indonesia di Badminton Olimpiade 2024

Foto: Tamparan Keras Jelang All England, Dua Unggulan Tunggal Putra Anthony Ginting dan Jonatan Christie Rontok di 16 Besar German Open 2022
Tunggal putra Thailand Kunlavut Vitidsarn merebut perak bulu tangkis Olimpiade 2024 (AFP/PBSI)

Bukan cuma Malaysia, Indonesia juga untuk pertama kali harus berada di belakang negara Asia Tenggara lainnya. Thailand melampaui catatan Merah Putih berkat laju Kunlavut Vitidsarn mencapai final tunggal putra, meski kemudian takluk dari Viktor Axelsen. Vitidsarn pun jadi atlet bulu tangkis Thailand pertama yang merebut medali Olimpiade.

"Saya mengapresiasi tidak hanya Gregoria, tapi semua saya mengucapkan terima kasih atas pengorbanan waktu tenaga dan pikirannya. Tentu atas segala hal capaian ini semua merasa sedih dan terpukul. Saya pun merasa demikian. Kami akan melakukan evaluasi secara menyeluruh setelah pulang ke tanah air,” ungkap Sekjen PBSI Fadil Imran pada keterangannya.

“Nanti saya siapkan forum, semua saya undang kita semua akan mendapatkan masukan dari media, pemerhati bulutangkis, badminton lovers tentang apa yang harus kita benahi ke depan dan PBSI akan bertanggung jawab atas hasil di Paris ini,” tutupnya.

Peraih Medali Badminton Olimpiade 2024

Foto: Momen Swafoto Gregoria Mariska Tunjung di Podium Juara Bareng An Se-young dan He Bing Jiao, Sumbang Medali Pertama untuk Indonesia
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung sukses menyumbang medali pertama bagi kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Medali perunggu yang didapatnya tanpa harus bertanding menghadapi Carolina Marin yang mundur akibat cedera di semifinal, dirayakan Jorji di atas podium juara dengan berswafoto dengan peraih medali emas, An Se-young dan peraih medali perak, He Bing Jiao saat upacara penyerahan medali di Porte de La Chapelle Arena, Paris, Senin (5/8/2024). (AP Photo/Kin Cheung)

Tunggal Putra

Emas: Viktor Axelsen (Denmark)

Perak: Kunlavut Vitidsarn (Thailand)

Perunggu: Lee Zii Jia (Malaysia)

Tunggal Putri

Emas: An Se-young (Korea Selatan)

Perak: He Bing Jiao(China)

Perunggu: Gregoria Mariska Tunjung (Indonesia)

Ganda Putra

Emas: Lee Yang/Wang Chi-lin (Chinese Taipei)

Perak: Liang Wei Keng/Wang Chang (China)

Perunggu: Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia)

Ganda Putri

Emas: Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (Chinese Taipei)

Perak: Liu Sheng Shu/Tan Ning (China)

Perunggu: Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang)

Ganda Campuran

Emas: Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China)

Perak: Kim Won-ho/Jeong Na-eun (Korea Selatan)

Perunggu: Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya