3 Momen Paling Viral di Olimpiade 2024, Muntah-Muntah Sampai Penis Tersangkut

Olimpiade 2024 di Paris menjanjikan perayaan olahraga yang memadukan warisan sejarah dengan inovasi modern. Namun ada beberapa kejadian viral yang jadi sorotan.

oleh Thomas diperbarui 10 Agu 2024, 00:02 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2024, 00:02 WIB
Foto: Meriahnya Acara Pembukaan Olimpiade Paris 2024, Menara Eiffel Bermandikan Cahaya
Opening ceremony Olimpiade Paris 2024 begitu berbeda dari edisi-edisi sebelumnya. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, pembukaan digelar di luar stadion. (Francois-Xavier Marit/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Jakarta- Paris, kota yang dikenal dengan keindahan dan romantismenya, menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2024. Ini akan menjadi kali ketiga Paris menyelenggarakan Olimpiade, setelah sebelumnya menjadi tuan rumah pada tahun 1900 dan 1924. Dengan tema Games Wide Open, Paris 2024 mencoba menghadirkan Olimpiade yang inklusif, ramah lingkungan, dan berteknologi tinggi.

Olimpiade 2024 memanfaatkan banyak lokasi bersejarah dan ikonik di seluruh kota. Beberapa venue utama termasuk Stade de France untuk upacara pembukaan dan penutupan, serta pertandingan atletik. Tempat-tempat bersejarah seperti Champs-Élysées, Trocadéro, dan Grand Palais akan menjadi latar belakang untuk berbagai acara olahraga. Bahkan, Sungai Seine akan digunakan sebagai tempat untuk kompetisi renang maraton, menciptakan pemandangan yang menakjubkan dan unik.

Salah satu fokus utama Olimpiade Paris 2024 adalah keberlanjutan. Panitia penyelenggara telah berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon melalui penggunaan energi terbarukan dan infrastruktur yang ramah lingkungan. Banyak venue yang dibangun dengan konsep modular, sehingga dapat dibongkar dan digunakan kembali setelah Olimpiade berakhir. Selain itu, transportasi publik dan sepeda akan menjadi pilihan utama untuk mobilitas selama acara berlangsung.

Teknologi akan memainkan peran besar dalam Olimpiade Paris 2024. Dari tiket digital hingga analisis data real-time, teknologi akan meningkatkan pengalaman baik bagi atlet maupun penonton. Salah satu inovasi yang menarik adalah penggunaan drone untuk liputan media, memberikan sudut pandang yang belum pernah terlihat sebelumnya. Selain itu, augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) akan digunakan untuk memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan interaktif bagi para penonton di rumah.

Namun dibalik itu cukup banyak kejadian kontroversial, hingga memalukan terjadi di Olimpiade 2024. Setidaknya ada tiga kejadian viral yang menjadi sorotan warga dunia.

 

Penis Tersangkut Buyarkan Mimpi Atlet Prancis

Atlet Lompat Galah Prancis Anthony Ammirati di Olimpiade 2024. (AP Photo/David J. Phillip)
Atlet Lompat Galah Prancis Anthony Ammirati di Olimpiade 2024. (AP Photo/David J. Phillip)

Atlet Prancis, Anthony Ammirati, menjadi sorotan di Olimpiade 2024. Perjuangannya di cabang olahraga lompat galah mengalami kegagalan yang tak terduga akibat insiden yang melibatkan alat vitalnya. Saat melakukan lompatan, penisnya tersangkut, menyebabkan galah terjatuh.

Insiden tersebut terjadi ketika Ammirati sedang bersaing di fase grup akhir pekan lalu. Akibat insiden tersebut, Ammirati gagal melaju ke babak selanjutnya dan harus merelakan impiannya meraih medali emas. Ia harus puas finis di urutan ke-12.

Kejadian yang dialami Ammirati kemudian menjadi viral di media sosial. Banyak orang yang merasa prihatin dengan nasib yang menimpanya. Video kegagalannya tersebar luas di berbagai platform media sosial sejak awal pekan ini.

Namun, kegagalan yang viral ini membawa berkah tersendiri bagi Ammirati. Ia mendapatkan tawaran sebesar 250.000 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp empat miliar dari situs film dewasa CamSoda. Tawaran ini bahkan disampaikan langsung oleh Wakil Presiden CamSoda, Daryn Parker.

Petinju Wanita Dituduh Pria

Imane Khelif
Imane Khelif (Mauro PIMENTEL / AFP)

Nama Imane Khelif menjadi sorotan utama selama Olimpiade 2024. Aksinya yang kontroversial di cabang tinju wanita menarik perhatian banyak pihak. Petinju asal Aljazair ini sempat diduga merupakan seorang transgender, yang menambah kontroversi di sekitarnya.

Ketenaran Imane Khelif semakin memuncak setelah pertarungannya melawan petinju Italia, Angela Carini, di babak 16 besar kategori tinju wanita 66kg. Pertarungan yang berlangsung di Paris pada 1 Agustus 2024 itu berakhir dramatis, dengan Imane berhasil mengalahkan Carini hanya dalam waktu 46 detik.

Carini terpaksa mundur setelah tidak mampu menahan serangan pukulan keras dari Imane. Pukulan tangan kanan Imane yang telak mengenai wajah Carini membuatnya langsung memberi sinyal kepada timnya untuk menghentikan pertandingan.

Wasit pun menghentikan pertarungan dan mengumumkan kemenangan untuk Imane. Saat tangan Imane diangkat sebagai tanda kemenangan, Carini berlutut sambil menangis. Sebelum dan sesudah momen tersebut, Carini terlihat dua kali mengabaikan upaya Imane untuk menghiburnya.

Carini tampak sangat kesal dengan hasil pertarungan ini. Ia terdengar berbicara kepada pelatihnya bahwa pertarungan tersebut tidak adil sebelum akhirnya meninggalkan arena.

Menurut laporan dari Telegraph dan BBC, Carini mengalami cedera patah hidung akibat pukulan dari Imane. Petinju berusia 25 tahun itu mengungkapkan kepada wartawan bahwa ia belum pernah menerima pukulan sekeras itu sepanjang kariernya. 

Atlet Muntah

Atlet Olimpiade Muntah 10 Kali di Siaran TV, Usai Berenang di Sungai Paris Tercemar
Atlet Olimpiade muntah di siaran langsung TV, usai berenang di Sungai Paris yang tercemar. (Image credits: BBC via Bored Panda)

Tyler Mislawchuk dari Tim Kanada berpartisipasi dalam triathlon individu putra di Olimpiade Paris 2024. Setelah berenang di Sungai Seine yang terkenal kotor, ia mengalami mual dan muntah. Atlet berusia 29 tahun ini benar-benar memberikan segalanya dalam triathlon putra pada 31 Juli, hingga akhirnya muntah di garis finis setelah segmen renang di Sungai Seine.

Momen ketika dia 'memuntahkan makan siangnya' disiarkan langsung di televisi. Mislawchuk, yang telah berjuang melawan cedera selama beberapa tahun untuk mencapai Olimpiade 2024, berhasil finis di posisi ke-9, pencapaian terbaiknya secara pribadi.

"Saya tidak datang ke sini untuk sekadar finis di 10 besar, tetapi saya memberikan semua yang saya miliki. Saya ke sini untuk Kanada, saya tidak menyesal, saya muntah 10 kali," ucapnya.

Mislawchuk menyelesaikan balapan dalam waktu satu jam 39 menit 41 detik, menempati posisi kesembilan, meningkat dari posisi ke-15 di Olimpiade Musim Panas Tokyo tahun 2021.

Beberapa atlet lainnya terlihat tergeletak di garis finis setelah menyelesaikan lomba yang sangat menguras energi tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya