Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Manchester United Ruben Amorim diklaim sudah muak dengan situasi klub di Old Trafford, meski dia sejatinya baru tiga bulan melatih MU.
Sebagaimana diketahui, juru taktik asal Portugal itu sebelumnya direkrut untuk menggantikan Erik ten Hag yang dipecat setelah mencatatkan start terburuk Premier League pada awal musim 2024/2025.
Advertisement
Baca Juga
Sayangnya, kehadiran Amorim tak serta-merta membawa angin segar buat MU, meski dia dulunya sukses besar saat masih menangani Sporting CP.
Advertisement
Laporan Football Transfers mengeklaim Ruben Amorim mulai mendapat kecaman dari berbagai pihak sebab dia dianggap gagal membawa perubahan signifikan terhadap penampilan MU sejak direkrut pada November 2024.
Di bawah naungan Amorim, Manchester United melorot ke peringkat 15 klasemen Liga Inggris setelah baru mengumpulkan 29 poin dari 25 pertandingan.
Statistik ini bahkan menjadikan dia sebagai pelatih terburuk pasca era Sir Alex Ferguson. Legenda klub Rio Ferdinand bahkan sudah mewanti-wanti MU akan potensi degradasi yang mereka hadapi.
Kehilangan Kuasa di Ruang Ganti
Dengan tekanan yang makin tinggi, Football Transfers mengungkap Ruben Amorim nampaknya mulai merasakan kesulitan menyamaikan pesan kepada skuadnya.
Pria berusia 40 tahun itu bahkan diduga sudah kehilanga power di ruang ganti timnya sendiri.
Tekanan yang dirasakan pelatih Manchester United tersebut bahkan dia akui terang-terangan usai anak-anak asuhnya kalah dari Tottenham Hotspur pada akhir pekan lalu.
Ruben Amorim menyebut pekerjaannya di Old Trafford sangat-sangat sulit, menyusul hasil minor yang terus-menerus diperoleh Setan Merah.
Advertisement
Amorim Terlihat Sudah Muak
Pakar sepak bola Richard Keys turut buka suara mengomentari permasalahan Ruben Amorim di skuad Manchester United. Menurutnya, pria asal Portugal itu benar-benar terlihat sudah muak dengan kondisi klub.
"Saya sungguh-sungguh ingin melihat United kembali ke papan atas sepak bola Inggris, tetapi mereka masih jauh (untuk bisa) masuk dalam jajaran terbaik, sangat jauh, (sementara) klub sudah menghabiskan 1 miliar poundsterling untuk (memperbaiki) skuad," tulis Keys dalam blog-nya, dilansir dari Football Transfers.
"Mereka mempekerjakan manajer yang jelas-jelas terlihat tidak ingin ada di sana dan (dipimpin) oleh pemilik yang gelisah karena tidak tahu apa lagi yang harus dilakukan setelah ini selain memecat lebih banyak staf," tambahnya.
Singgung Rekam Jejak Sir Jim Ratcliffe
Tak sampai di situ, Richard Keys juga turut menyinggung rekam jejak Sir JIm Ratcliffe saat mengakuisisi klub sepak bola. Menurutnya, tak ada hal baik terjadi ketika CEO INEOS memimpin di klub-klub sebelumnya seperti Lausanne dan Nice.
"Sungguh menyedihkan. Jangan bilang saya tidak memperingatkan kalian. Berapa kali saya sudah menyinggung soal apa yang terjadi di Lausanne dan Nice setelah Ratcliffe mengambil alih saham di klub-klub tersebut," ujar Keys.
"Setiap kali saya melakukan itu, teman-teman saya menuduh saya benci United. Salah. Saya benci hal yang terjadi di United dan saya tidak melihat keadaan bakal membaik dalam waktu dekat," tandasnya.
Advertisement
