Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menjelaskan tugas dan alasan menunjuk Jordi Cruyff sebagai penasihat teknik timnas Indonesia. Salah satunya adalah kebutuhan sosok independen dalam membangun sepak bola Indonesia.
"(Dia) coba membantu memberi masukan secara teknikal, dan coba memperbaiki dan mengembangkan filosofi sepak bola kita, termasuk nantinya mencari direktur teknik," kata Erick Thohir pada jumpa pers di Menara Danareksa, Selasa (25/2/2025).
Baca Juga
"Di sini, Jordi setelah saya wawancara, dia sangat detail dan pada saat ini kita butuh wing man yang tidak terjebak pekerjaan sehari-hari dalam persiapan tim."
Advertisement
"Hari ini semua sedang fokus di masing-masing, coach Mochi (Satoru Mochizuki, pelatih timnas putri), coach Patrick (Kluivert, pelatih timnas Indonesia senior putra) fokus, coach Nova (Arianto, pelatih timnas putra U-17) fokus. Kita perlu seseorang yang lebih independen untuk memastikan program ini berjalan," lanjutnya.
Erick Thohir menyebut Jordi Cruyff meneken kontrak dengan PSSI semalam waktu setempat, tepatnya pukul 03.00 WIB.
Jordi Cruyff Siap Bantu Sepak Bola Indonesia
Jordi Cruyff tidak sabar untuk membagi pengalaman dan pengetahuan dalam usaha mengembangkan sepak bola Indonesia. Dia menyebut Indonesia memiliki potensi menjanjikan dan siap membantu mewujudkan mimpi.
Sosok berusia 51 tahun tersebut baru saja ditunjuk PSSI sebagai penasihat teknik.
“Saya sangat bersemangat,” ujar Jordi Cruyff. “Saya tidak sabar untuk berbagi pengalaman saya dan pengetahuan saya untuk memajukan level sepak bola Indonesia. Talenta sudah ada, dengan struktur yang baik dan dukungan yang tepat, kita bisa mencapai mimpi yang hebat di panggung dunia," lanjutnya di situs federasi.
Pelatih timnas Indonesia Patrick Kluivert turut menyambut antusias keputusan PSSI. Dia mengaku gembira bisa bekerja dengan Jordi Cruyff.
“Hadirnya sosok dengan kualifikasi seperti Jordi di federasi akan mendorong perkembangan sepak bola Indonesia dengan pesat. Saya tidak sabar untuk bekerja dengan beliau untuk memperkuat sepak bola Indonesia dan mendorong pemain Indonesia ke level yang baru," jelas Patrick.
Advertisement
Kiprah Jordi Cruyff di Sepak Bola
Sebagai pemain, Cruyff menimba ilmu sepak bola di Barcelona ketika ayahnya Johan melatih. Dia lalu melanjutkan karier bersama Manchester United, Alaves, Espanyol, Metalurh Donetsk, sebelum pensiun di Valletta pada 2010.
Sosok berusia 51 tahun itu juga pernah bekerja sebagai pelatih dengan menangani Maccabi Tel Aviv, Chongqing Dangdai Lifan, timnas Ekuador, dan Shenzhen.
Setelah itu Cruyff mengisi berbagai posisi direktur di AEK Larnaca dan Maccabi Tel Aviv. Di sana dia membantu kedua klub menorehkan berbagai rekor.
