Final Konfederasi, Perang Seru di Semua Lini

Genap lima tahun Spanyol merajai sepakbola dunia, tepatnya sejak 29 Juni 2008 di final Piala Eropa.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Jun 2013, 10:23 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2013, 10:23 WIB
brazil-spanyol-pemain-rev1-130630b.jpg
Duel final Piala Konfederasi antara Brasil kontra Spanyol, Senin 1 Juli 2013 dini hari WIB di Stadion Maracana akan mencuatkan perang di semua lini. Nyaris di semua lini, Brasil dan Spanyol memiliki pemain yang berkualitas.

Mulai dari kiper, Brasil memiliki kiper berpengalaman Julio Cesar. Meski menjalani musim yang mengecewakan dengan Queen Parks Ranger (QPR), karena tak bisa membantu QPR keluar dari degradasi, Cesar masih tetap diandalkan timnas Brasil. Ini karena refleks dan antisipasi bolanya masih bagus. Itu terbukti ketika dia menahan sepakan penalti dari Diego Forlan di semifinal.

Sedangkan Spanyol akan mengandalkan Iker Casillas. Kiper Madrid ini juga mengalami musim yang mengecewakan, karena nyaris tak main selama empat bulan. Namun, berkat kepercayaan dari pelatih timnas Spanyol, Vicente Del Bosque dan pemain lainnya, Casillas tetap mendapatkan kepercayaan. Penampilan `debut`nya melawan Uruguay tak mengecewakan, dia berhasil melakukan beberapa penyelamatan penting.

Di belakang, duel menarik antara dua pemain Barca bakal tersaji. Dani Alves yang beroperasi di bek kanan akan bertemu Jordi Alba di bek kiri. Menarik untuk ditunggu siapa di antara keduanya yang berhasil. Alba lebih banyak berperan sebagai pendobrak, sedangkan Alves berfungsi sebagai pengumpan lewat crossingnya.

Di lini tengah, keandalan trio Barca: Xavi, Sergio Busquets dan Andres Iniesta bakal coba diredam Paulinho dan Luis Gustavo. Sementara trio penyerang Brasil: Neymar, Oscar dan Hulk akan mencari variasi agar bisa menembus pertahanan Spanyol yang digalang oleh Gerard Pique dan Sergio Ramos. Sulit untuk mencari cela di masing-masing pemain yang ada di semua lini kedua tim.

Pemain kedua tim merupakan pemain berkelas yang selalu menjadi andalan bagi timnas maupun klub mereka. Permainan gaya tiki-taka serta permainan indah ala Brasil akan diuji kehebatannya. Siapapun yang menang, maka merekalah yang pantas menjadi yang terbaik saat ini. Meski, konon, juara Piala Konfederasi kerap mengalami nasib siap ketika mengikuti Piala Dunia setahun berikutnya.

Sabtu (29/6/2013) merupakan hari di mana sepakbola Spanyol bangkit. Ini ditandai oleh gol Fernando Torres ke gawang Jerman di final Piala Eropa 2008. Genap lima tahun sudah sepakbola Spanyol merajai dunia.

Nah, apakah dominasi itu terus berlanjut dengan memenangi Piala Konfederasi 2013? Pantas ditunggu. "Kami hanya punya 72 jam untuk persiapan, sedangkan Brasil lebih. Tapi itu bukan alasan untuk tidak bermain bagus," katanya. (Berbagai Sumber)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya