Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Sekda Jawa Barat Wawan Ridwan akan menjadi Ketua Umum dan Ketua Harian Pengurus Besar (PB) PON XIX/2016 di Jawa Barat.
"Sudah menjadi protap (prosedur tetap) Gubernur dan Sekda menjadi pucuk pimpinan PB PON yang digelar di setiap daerah, termasuk di Jabar. Seharusnya sebelum akhir 2014 PB PON XIX/2016 Jabar sudah terbentuk," kata Ketua I KONI Jabar Bidang Organisasi Djumara Frassad di Bandung, Kamis (3/10/2013).
Menurut Djumara, peran Ketua Umum dan Ketua Harian PB PON sangat strategis karena akan menentukan tahapan PON berjalan dengan baik dan sesuai dengan skenario proses persiapan yang diharapkan. Saat ini Satgas Persiapan PON XIX/2016 telah bergerak, selain melakukan inventarisasi tempat-tempat dan fasilitas yang akan menjadi lokasi pertandingan dan pendukungnya itu, juga tengah membahas terkait formasi di PB PON XIX/2016.
"Wewenang pembentukan kepengurusan PB PON XIX ada di Pemprov Jabar, dan saat ini masih terus disusun. Mungkin kepengurusan PB PON akan segera terbentuk yang merupakan kolaborasi dari unsur Pemprov, TNI, Polri, Muspida, KONI, dan juga profesional," kata Djumara yang juga salah satu anggota Satgas Persiapan PON XIX/2016 Jabar itu.
Ia menyebutkan, tahapan persiapan PON XIX/2016 sudah harus mulai digulirkan pada awal 2014 sehingga tahapan bisa berjalan dengan baik dan fasilitas yang disediakan akan tuntas sebelum waktunya. Di sisi lain, menurut dia tim itu juga telah merinci anggaran yang diperlukan untuk prosesi PON 2016 atau yang kedua kalinya sebagai tuan rumah setelah tahun 1961.
"KONI Jabar meski lebih fokus kepada persiapan dan pembinaan atlet Jabar, juga masuk di dalamnya melakukan pendampingan sehingga pembangunan fasilitas itu bisa sesuai dengan standar PON," katanya.
Djumara menyebutkan, Jabar cukup beruntung karena bisa belajar dari pelaksanaan beberapa PON terakhir yang digelar di luar Jakarta seperti di Jatim, Sulsel, Kaltim dan terakhir di Riau.
"Jabar sudah jauh-jauh hari menyatakan siap menjadi tuan rumah, dan konsekwensinya Jabar harus melakukan persiapan lebih matang dengan belajar dari kelebihan dan kekurangan penyelenggaraan PON sebelumnya," katanya.
Salah satu yang akan menjadi penekanan pada PON XIX/2016 di Jabar, kata dia adalah peningkatan kualitas sarana pertandingan, akomodasi serta penegakan aturan pertandingan secara tegas. (Ant/Vin)
"Sudah menjadi protap (prosedur tetap) Gubernur dan Sekda menjadi pucuk pimpinan PB PON yang digelar di setiap daerah, termasuk di Jabar. Seharusnya sebelum akhir 2014 PB PON XIX/2016 Jabar sudah terbentuk," kata Ketua I KONI Jabar Bidang Organisasi Djumara Frassad di Bandung, Kamis (3/10/2013).
Menurut Djumara, peran Ketua Umum dan Ketua Harian PB PON sangat strategis karena akan menentukan tahapan PON berjalan dengan baik dan sesuai dengan skenario proses persiapan yang diharapkan. Saat ini Satgas Persiapan PON XIX/2016 telah bergerak, selain melakukan inventarisasi tempat-tempat dan fasilitas yang akan menjadi lokasi pertandingan dan pendukungnya itu, juga tengah membahas terkait formasi di PB PON XIX/2016.
"Wewenang pembentukan kepengurusan PB PON XIX ada di Pemprov Jabar, dan saat ini masih terus disusun. Mungkin kepengurusan PB PON akan segera terbentuk yang merupakan kolaborasi dari unsur Pemprov, TNI, Polri, Muspida, KONI, dan juga profesional," kata Djumara yang juga salah satu anggota Satgas Persiapan PON XIX/2016 Jabar itu.
Ia menyebutkan, tahapan persiapan PON XIX/2016 sudah harus mulai digulirkan pada awal 2014 sehingga tahapan bisa berjalan dengan baik dan fasilitas yang disediakan akan tuntas sebelum waktunya. Di sisi lain, menurut dia tim itu juga telah merinci anggaran yang diperlukan untuk prosesi PON 2016 atau yang kedua kalinya sebagai tuan rumah setelah tahun 1961.
"KONI Jabar meski lebih fokus kepada persiapan dan pembinaan atlet Jabar, juga masuk di dalamnya melakukan pendampingan sehingga pembangunan fasilitas itu bisa sesuai dengan standar PON," katanya.
Djumara menyebutkan, Jabar cukup beruntung karena bisa belajar dari pelaksanaan beberapa PON terakhir yang digelar di luar Jakarta seperti di Jatim, Sulsel, Kaltim dan terakhir di Riau.
"Jabar sudah jauh-jauh hari menyatakan siap menjadi tuan rumah, dan konsekwensinya Jabar harus melakukan persiapan lebih matang dengan belajar dari kelebihan dan kekurangan penyelenggaraan PON sebelumnya," katanya.
Salah satu yang akan menjadi penekanan pada PON XIX/2016 di Jabar, kata dia adalah peningkatan kualitas sarana pertandingan, akomodasi serta penegakan aturan pertandingan secara tegas. (Ant/Vin)