Sesuai dengan hasil undian Komite Organisasi AFC, sebanyak 40 negara yang tampil di babak kualifikasi AFC U-19 2014 dibagi ke dalam sembilan grup: Grup A sampai Grup I. Indonesia tergabung dalam Grup G bersama-sama tim unggulan Korea Selatan (Korsel), dan dua negara Asia Tenggara lainnya: Laos dan Filipina. Sementara, satu tim lainnya yaitu Guam mengundurkan diri.
Seperti diketahui, dari sembilan grup di babak kualifikasi, sembilan negara yang tampil sebagai juara grup dan enam negara yang berpredikat sebagai runner-up atau peringkat kedua grup terbaik, berhak lolos melaju ke putaran final yang akan berlangsung di Myanmar, 5-22 Oktober 2014.
Bagaimana dengan peluang pasukan Indra Sjafri? Melihat kekuatan masing-masing negara, Korsel—pemegang rekor juara sebanyak 12 kali, termasuk edisi ke-37 dua tahun lalu di Uni Emirat Arab—pantas ditempatkan sebagai kandidat juara grup.
Artinya, di atas kertas, peluang Evan Dimas dkk tinggal memperebutkan posisi runner-up grup, bersaing dengan Laos dan Filipina. Dari dua saingan tersebut, Laos dinilai lebih berat mengingat Souksavanh Somsanith dkk sempat menundukkan Filipina di ajang 2013 AFF U-19 yang berlangsung di Gresik, pertengahan September lalu.
Untuk merealisasikan target yang realistis tersebut, sejatinya Garuda Muda telah mendapat keuntungan. Selain berstatus sebagai tuan rumah, yang pasti mendapat dukungan dari publiknya sendiri, dari jadwal dapat terlihat dengan jelas Indonesia selalu bermain di pertandingan kedua. Artinya, sebelum bertanding, Evan Dimas dkk telah mengetahui hasil pertandingan tim-tim lainnya.
Namun, dengan asumsi mampu menyingkirkan Laos dan Filipina serta berhasil tampil jadi runner-up grup, tak mudah bagi Indonesia untuk merebut predikat peringkat kedua terbaik. Sebabnya, Evan Dimas dkk harus bersaing ketat dengan delapan runner-up grup lainnya.
Sesuai dengan aturan yang ditetapkan AFC, sejumlah faktor bakal menjadi penentu negara mana yang berhak lolos dengan predikat runner-up grup yang terbaik. Yaitu jumlah poin, selisih gol, produktivitas gol, jumlah poin yang terkait dengan jumlah kartu kuning dan kartu merah yang diterima tim di laga penyisihan grup, dan undian.
Jadi? Tak hanya kemenangan yang wajib menjadi target Evan Dimas dkk. Selisih dan produktivitas gol pun pantas jadi sasaran saat turun ke lapangan menghadapi tantangan Laos dan Filipina. Tak lupa, Garuda Muda harus bermain dengan bersih mengingat jumlah kartu bakal masuk dalam hitungan penentuan ranking runner-up grup. Syukur-syukur bisa menjegal Korsel guna merebut titel juara grup alias tiket otomatis ke putaran final. Siapa tahu! Bola itu bundar, toh... (Ary)
Seperti diketahui, dari sembilan grup di babak kualifikasi, sembilan negara yang tampil sebagai juara grup dan enam negara yang berpredikat sebagai runner-up atau peringkat kedua grup terbaik, berhak lolos melaju ke putaran final yang akan berlangsung di Myanmar, 5-22 Oktober 2014.
Bagaimana dengan peluang pasukan Indra Sjafri? Melihat kekuatan masing-masing negara, Korsel—pemegang rekor juara sebanyak 12 kali, termasuk edisi ke-37 dua tahun lalu di Uni Emirat Arab—pantas ditempatkan sebagai kandidat juara grup.
Artinya, di atas kertas, peluang Evan Dimas dkk tinggal memperebutkan posisi runner-up grup, bersaing dengan Laos dan Filipina. Dari dua saingan tersebut, Laos dinilai lebih berat mengingat Souksavanh Somsanith dkk sempat menundukkan Filipina di ajang 2013 AFF U-19 yang berlangsung di Gresik, pertengahan September lalu.
Untuk merealisasikan target yang realistis tersebut, sejatinya Garuda Muda telah mendapat keuntungan. Selain berstatus sebagai tuan rumah, yang pasti mendapat dukungan dari publiknya sendiri, dari jadwal dapat terlihat dengan jelas Indonesia selalu bermain di pertandingan kedua. Artinya, sebelum bertanding, Evan Dimas dkk telah mengetahui hasil pertandingan tim-tim lainnya.
Namun, dengan asumsi mampu menyingkirkan Laos dan Filipina serta berhasil tampil jadi runner-up grup, tak mudah bagi Indonesia untuk merebut predikat peringkat kedua terbaik. Sebabnya, Evan Dimas dkk harus bersaing ketat dengan delapan runner-up grup lainnya.
Sesuai dengan aturan yang ditetapkan AFC, sejumlah faktor bakal menjadi penentu negara mana yang berhak lolos dengan predikat runner-up grup yang terbaik. Yaitu jumlah poin, selisih gol, produktivitas gol, jumlah poin yang terkait dengan jumlah kartu kuning dan kartu merah yang diterima tim di laga penyisihan grup, dan undian.
Jadi? Tak hanya kemenangan yang wajib menjadi target Evan Dimas dkk. Selisih dan produktivitas gol pun pantas jadi sasaran saat turun ke lapangan menghadapi tantangan Laos dan Filipina. Tak lupa, Garuda Muda harus bermain dengan bersih mengingat jumlah kartu bakal masuk dalam hitungan penentuan ranking runner-up grup. Syukur-syukur bisa menjegal Korsel guna merebut titel juara grup alias tiket otomatis ke putaran final. Siapa tahu! Bola itu bundar, toh... (Ary)