Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Hinca Panjaitan menyatakan,indikasi pengaturan skor yang diduga terjadi di dua laga play-off Indonesia Premier League (IPL) muncul tak lepas dari sistem yang dimiliki FIFA.
Hal itu berpatokan pada data pertandingan yang dilakoni Pro Duta FC seperti skor 4-3 kontra PSLS Lhokseumawe dan skor 6-0 terjadi di dua laga Pro Duta FC, masing-masing menghadapi PSLS dan Bontang FC.
"Jika klub terlibat, ancaman paling rendah adalah peringatan, sementara ancaman keras berupa larangan, entah tidak diperbolehkan ikut atau digugurkan dan jatuh ke bawah,” ujar Hinca di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat (1/11/2013).
Lebih lanjut, Hinca menyebut bahwa bukan hanya klub, orang yang terlibat juga akan kena imbas. "Bukan hanya klub, tapi ujungnya ke orang. Bisa saja pemain, ofisial, atau wasit," katanya.
"Ini ada kaitan dengan pihak luar, bagaimana mereka pasti berhubungan dengan teknologi. Tentu teknologi seperti yang Anda pakai. Kami sudah bergerak dan mengumpulkan bahan sejak tiga hari lalu," sambungnya. (Def)
Hal itu berpatokan pada data pertandingan yang dilakoni Pro Duta FC seperti skor 4-3 kontra PSLS Lhokseumawe dan skor 6-0 terjadi di dua laga Pro Duta FC, masing-masing menghadapi PSLS dan Bontang FC.
"Jika klub terlibat, ancaman paling rendah adalah peringatan, sementara ancaman keras berupa larangan, entah tidak diperbolehkan ikut atau digugurkan dan jatuh ke bawah,” ujar Hinca di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat (1/11/2013).
Lebih lanjut, Hinca menyebut bahwa bukan hanya klub, orang yang terlibat juga akan kena imbas. "Bukan hanya klub, tapi ujungnya ke orang. Bisa saja pemain, ofisial, atau wasit," katanya.
"Ini ada kaitan dengan pihak luar, bagaimana mereka pasti berhubungan dengan teknologi. Tentu teknologi seperti yang Anda pakai. Kami sudah bergerak dan mengumpulkan bahan sejak tiga hari lalu," sambungnya. (Def)