Dragster (pembalap dragbike) asal Magelang, Hendra Kecil menjadi yang paling beruntung di final Dragbike yang dihelat Minggu (17/11/2013) di trek aspal Parkir Timur Senayan. Berhasil menjadi yang tercepat di kelas Matic Tune Up s/d 200 cc, pembalap dari tim Kawahara Top Jaya Pell's Racing ini berhasil mendapatkan hadiah utama mobil Daihatsu Ayla.
Dia mengoleksi total 86 poin dari enam seri kejuaraan yang sudah digelar sepanjang tahun ini. Kunci keberhasilan Hendra terletak pada ketenangannya dalam tampil di final Dragbike yang dihelat promotor balap Trendypromo Mandira (TPM) ini.
"Saya tampil tanpa beban sehingga mampu meraih waktu tercepat di lomba tadi," kata Hendra seusai balapan di kejuaraan dragbike bertajuk Pertamina Enduro Comet K Factory Day Batle 201 meter ini.
Hendra hanya unggul tipis 4 poin dari Syaiful Cibef, dragster asal Jakarta. Seharusnya, Cibef bisa dengan mudah memenangkan hadiah mobil. Soalnya sebelum final digelar, dia unggul 17 poin dari Hendra. Tapi karena tegang, hadiah satu unit mobil pun melayang.
"Sebelum tampil, saya memang merasakan ketegangan dan grogi. Mungkin karena pengaruh banyaknya penonton yang datang di trek balapan hari ini," akunya.
Terbukti, Cibef hanya mendapatkan tambahan poin 5 atau berada di posisi ke-11 dalam hal catatan waktu di kelas Matic Tune Up s/d 200 cc. Mental sepertinya sangat berperan dalam perlombaan tadi. Ini diakui sendiri oleh pimpinan TPM, Helmy Sungkar. Dia mengatakan persaingan di kejuaraan dragbike semakin sengit setiap tahunnya.
"Saat saya lihat dia start, orangnya kalem sekali. Ini sungguh tak diduga," katanya kepada wartawan. "Tahun depan, ada pemilu. Saya harus pastikan dulu kepada Polri bagaimana izin keramaian di tahun depan. Mungkin jadwal harus mepet, tapi minimal tiga minggu sekali. Mungkin ada lima atau tujuh seri."
Selain mendapat mobil Daihatsu Ayla, Hendra juga mendapat hadiah utama lainnya berupa satu unit sepeda motor setelah menjadi juara di kelas Bebek 4 Tak Tune Up s/d 200 cc. Satu unit sepeda motor juga diberikan kepada Yogie Keycot yang menjadi juara di kelas Sport 2 Tak Tune Up s/d 140 cc. Kemudian Dwi Batank yang menjadi jawara di kelas Sport 2 Tak Tune Up s/d 155 cc, dan Taufik Omponk dengan menjuari Sport 2 Tak Tune Up s/d 155 cc. (Def)
Dia mengoleksi total 86 poin dari enam seri kejuaraan yang sudah digelar sepanjang tahun ini. Kunci keberhasilan Hendra terletak pada ketenangannya dalam tampil di final Dragbike yang dihelat promotor balap Trendypromo Mandira (TPM) ini.
"Saya tampil tanpa beban sehingga mampu meraih waktu tercepat di lomba tadi," kata Hendra seusai balapan di kejuaraan dragbike bertajuk Pertamina Enduro Comet K Factory Day Batle 201 meter ini.
Hendra hanya unggul tipis 4 poin dari Syaiful Cibef, dragster asal Jakarta. Seharusnya, Cibef bisa dengan mudah memenangkan hadiah mobil. Soalnya sebelum final digelar, dia unggul 17 poin dari Hendra. Tapi karena tegang, hadiah satu unit mobil pun melayang.
"Sebelum tampil, saya memang merasakan ketegangan dan grogi. Mungkin karena pengaruh banyaknya penonton yang datang di trek balapan hari ini," akunya.
Terbukti, Cibef hanya mendapatkan tambahan poin 5 atau berada di posisi ke-11 dalam hal catatan waktu di kelas Matic Tune Up s/d 200 cc. Mental sepertinya sangat berperan dalam perlombaan tadi. Ini diakui sendiri oleh pimpinan TPM, Helmy Sungkar. Dia mengatakan persaingan di kejuaraan dragbike semakin sengit setiap tahunnya.
"Saat saya lihat dia start, orangnya kalem sekali. Ini sungguh tak diduga," katanya kepada wartawan. "Tahun depan, ada pemilu. Saya harus pastikan dulu kepada Polri bagaimana izin keramaian di tahun depan. Mungkin jadwal harus mepet, tapi minimal tiga minggu sekali. Mungkin ada lima atau tujuh seri."
Selain mendapat mobil Daihatsu Ayla, Hendra juga mendapat hadiah utama lainnya berupa satu unit sepeda motor setelah menjadi juara di kelas Bebek 4 Tak Tune Up s/d 200 cc. Satu unit sepeda motor juga diberikan kepada Yogie Keycot yang menjadi juara di kelas Sport 2 Tak Tune Up s/d 140 cc. Kemudian Dwi Batank yang menjadi jawara di kelas Sport 2 Tak Tune Up s/d 155 cc, dan Taufik Omponk dengan menjuari Sport 2 Tak Tune Up s/d 155 cc. (Def)