Bek Real Madrid, Marcelo, menjadi korban rasisme saat pertandingan Real Madrid kontra Atletico Madrid di semifinal leg 1 Copa del Rey di Santiago Bernabeu, Kamis 6 Februari 2014 lalu. Teriakan yang menirukan suara monyet terdengar dari pojok utara stadion dimana sekitar 500 penggemar Atletico masih berada di sana menunggu izin untuk pergi.
Terkait kejadian tersebut, melalui akun resmi twitter-nya, Marceloa menyerang balik para pendukung Atletico dengan menegaskan bahwa kata-kata mereka itu tidak akan membuatnya marah. Pemain asal Brasil itu juga mengatakan bahwa kejadian tersebut, tidak akan mempengaruhi diri dan keluarganya.
"Saya ingin berterima kasih kepada kalian semua atas dukungan yang telah Anda berikan kepada saya," kata Marcelo, seperti diberitakan Football Espana, Jumat (7/2/2014). "Dan meskipun ini bukan pertama kali ini terjadi, saya bisa menjanjikan Anda bahwa kami lebih kuat daripada jenis rasisme.
Kasus rasisme sempat menjadi perhatian Presiden FIFA, Joseph Blatter. Dia mengaku sudah muak dengan aksi penghinaan rasis.
"Anggota FIFA menyetujui resolusi di kongres pada bulan Mei untuk mengatasi diskriminasi. Sudah waktunya menerapkan sanksi lebih keras. Ini adalah omong kosong bagi rasisme yang harus ditangani dengan denda . Anda selalu dapat menemukan uang dari seseorang untuk membayar mereka ," kata Blatter.
Terkait kejadian tersebut, melalui akun resmi twitter-nya, Marceloa menyerang balik para pendukung Atletico dengan menegaskan bahwa kata-kata mereka itu tidak akan membuatnya marah. Pemain asal Brasil itu juga mengatakan bahwa kejadian tersebut, tidak akan mempengaruhi diri dan keluarganya.
"Saya ingin berterima kasih kepada kalian semua atas dukungan yang telah Anda berikan kepada saya," kata Marcelo, seperti diberitakan Football Espana, Jumat (7/2/2014). "Dan meskipun ini bukan pertama kali ini terjadi, saya bisa menjanjikan Anda bahwa kami lebih kuat daripada jenis rasisme.
Kasus rasisme sempat menjadi perhatian Presiden FIFA, Joseph Blatter. Dia mengaku sudah muak dengan aksi penghinaan rasis.
"Anggota FIFA menyetujui resolusi di kongres pada bulan Mei untuk mengatasi diskriminasi. Sudah waktunya menerapkan sanksi lebih keras. Ini adalah omong kosong bagi rasisme yang harus ditangani dengan denda . Anda selalu dapat menemukan uang dari seseorang untuk membayar mereka ," kata Blatter.