Suporter Rusuh, PT Liga Serahkan ke Komdis

"Kami akan berkoordinasi dengan pihak daerah. Lalu panitia pelaksana setempat akan dimintai keterangan , apabila terbukti bersalah,

oleh antonius diperbarui 14 Feb 2014, 23:04 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2014, 23:04 WIB
joko-driyono-pssi-140214c.jpg
Skuat Arema Kronus harus mendapatkan kejadian tak mengenakan setelah meraih kemenangan tipis atas Persita Tangerang di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Kamis (13/2/2014) sore.

Bus yang mengangkut pemain Arema dilempari batu oleh oknum suporter ketika melakukan perjalanan menuju kembali ke hotel. Bahkan sang pelatih, Suharno, menderita luka ringan di bagian kepala.

Hingga saat ini, belum diketahui pasti kubu suporter mana yang melakukan pelemparan tersebut.

Ulah nakal supporter lainnya terjadi pada pertandingan lain. Pada saat pertandingan Persiba menghadapi Persiram pada laga ISL, Sabtu (8/2/2014) telah terjadi bentrok antar kubu supporter Persiba. Akibat insiden tersebut satu orang meninggal dunia. Yupita meninggal dunia setelah sebelumnya mengalami koma dan dirawat di RS Panti Rapih, Yogyakarta.

CEO PT Liga, Joko Driyono angkat bicara terhadap terjadinya insiden tersebut. Menurutnya, pihak klub dan panitia pelaksana harus berkoordinasi agar tidak terjadi kelalaian dan kecerobohan saat menggelar suatu pertandingan.

Joko juga menyebut apabila panitia pelaksana terbukti lalai dan bersalah, maka ia akan dihukum sesuai aturan yang berlaku. "Kami akan berkoordinasi dengan pihak daerah. Lalu panitia pelaksana setempat akan dimintai keterangan, apabila terbukti bersalah, sudah jelas akan dihukum," jelasnya pada Liputan6.com

Untuk pemberian hukuman bagi pihak klub yang berkompetisi di ISL, pihak PSSI akan menyerahkan kepada bagian komisi disiplin. Seperti contohnya adalah Persiba yang dikabarkan akan mengundurkan diri dari ISL.

"Apabila Persiba ingin mengundurkan diri, sudah jelas mereka akan ditindak sesuai regulasi yang berlaku, seperti didegradasi, mengembalikan hak-hak yang telah mereka terima dan dibawa ke Komisi Disiplin," ujar Djoko.



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya