Serangan Kelompok Paramiliter di Pasar Sabrein Sudan Tewaskan 54 Orang, Termasuk Anak dan Wanita

Konflik di Sudan dimulai pada April 2023 ketika ketegangan yang membara antara para pemimpin militer dan RSF.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 02 Feb 2025, 13:08 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2025, 13:08 WIB
Suasana perang antara kelompok militer dan paramiliter di Sudan. (Dok: AP News)
Suasana perang antara kelompok militer dan paramiliter di Sudan. (Dok: AP News)... Selengkapnya

Liputan6.com, Khartoum - Serangan di sebuah pasar di kota Omdurman oleh kelompok paramiliter Sudan (RSF) yang melawan militer negara itu menewaskan sekitar 54 orang.

Serangan Pasukan Dukungan Cepat di Pasar Sabrein juga melukai sedikitnya 158 orang, kata Kementerian Kesehatan Sudan dalam sebuah pernyataan.

Dikutip dari laman Japan Today, Minggu (2/2) itu adalah serangan terbaru dalam serangkaian serangan mematikan dalam perang saudara yang meningkat yang telah menghancurkan negara Afrika timur laut itu.

Tidak ada komentar langsung dari RSF usai kejadian.

Khalid al-Aleisir, menteri kebudayaan dan juru bicara pemerintah, mengutuk serangan itu, dengan mengatakan bahwa korban termasuk banyak wanita dan anak-anak.

Dia juga mengatakan, serangan itu menyebabkan "kerusakan luas pada properti pribadi dan publik."

"Tindakan kriminal ini menambah catatan berdarah milisi ini," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional."

Serikat Dokter Sudan mengutuk serangan RSF. Dikatakan satu peluru menghantam beberapa meter dari rumah sakit al-Naw, yang menerima sebagian besar korban pasar.

Dikatakan sebagian besar jenazah yang dibawa ke rumah sakit adalah perempuan dan anak-anak, seraya menambahkan bahwa rumah sakit tersebut sangat kekurangan tim medis, terutama dokter bedah dan perawat.

Konflik di Sudan dimulai pada April 2023 ketika ketegangan yang membara antara para pemimpin militer dan RSF meledak menjadi pertempuran terbuka di ibu kota, Khartoum, dan kota-kota lain di seluruh negara Afrika timur laut yang luas itu.

 

Serangan Serupa

Konflik Sudan
Angkatan Darat Sudan mengumumkan sedang melakukan diskusi terhadap kemungkinan memperpanjang gencatan senjata menyusul seruan dari Arab Saudi dan Amerika Serikat pada Minggu, 28 Mei 2023 agar kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) diperpanjang. (AFP)... Selengkapnya

Serangan hari Sabtu adalah tragedi terbaru dalam perang saudara yang brutal di negara itu. Minggu lalu, sekitar 70 orang tewas dalam serangan RSF di satu-satunya rumah sakit yang berfungsi di kota El Fasher yang terkepung di wilayah barat Darfur.

Konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 28.000 orang, telah memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka dan telah membuat beberapa keluarga makan rumput dalam upaya putus asa untuk bertahan hidup saat kelaparan melanda sebagian negara itu.

Perang ini ditandai dengan kekejaman berat termasuk pembunuhan dan pemerkosaan yang bermotif etnis, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok hak asasi manusia.

Pengadilan Kriminal Internasional mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Dan pemerintahan Biden menuduh RSF dan proksinya melakukan genosida dalam perang tersebut.

Dalam beberapa bulan terakhir, RSF telah mengalami banyak pukulan di medan perang, yang membuat militer unggul dalam perang tersebut. RSF telah kehilangan kendali atas banyak wilayah di Khartoum, kota saudara Omdurman, dan provinsi-provinsi di timur dan tengah.

Militer juga mendapatkan kembali kendali atas kota Wad Medani, ibu kota provinsi Gezira, dan kilang minyak terbesar di negara itu.

Infografis Penyebab Perang Bersaudara Berkecamuk di Sudan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penyebab Perang Bersaudara Berkecamuk di Sudan. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya