Cek Fakta: Hoaks Foto Siswi Pilih Bunuh Diri karena Tak Punya Ponsel untuk Belajar Daring

Phra Sukha Senuk membagikan postingan tersebut pada Selasa, 28 Juli 2020, sekitar pukul 10.00 WIB. Dia menyebut: "Kelas Online Makan Korban, Siswi Ini Bunuh Diri karena Tak Punya Ponsel."

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 11 Agu 2020, 07:28 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2020, 17:00 WIB
Ilustrasi e-learning, belajar online, belajar daring
Ilustrasi e-learning, belajar online, belajar daring. Kredit: Kreatikar via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Pengguna akun Facebook atas nama Phra Sukha Senuk membagikan sebuah postingan yang menyebut seorang siswi memilih bunuh diri karena tidak punya telepon genggam untuk belajar online. Program belajar online memang sedang dilakukan di tengah pandemi virus corona.

Phra Sukha Senuk membagikan postingan tersebut pada Selasa, 28 Juli 2020, sekitar pukul 10.00 WIB. Dia menyebut: "Kelas Online Makan Korban, Siswi Ini Bunuh Diri karena Tak Punya Ponsel."

Begini narasi selengkapnya:

 

Hoaks ponsel bunuh diri
Phra Sukha Senuk membagikan postingan tersebut pada Selasa, 28 Juli 2020, sekitar pukul 10.00 WIB. Dia menyebut: "Kelas Online Makan Korban, Siswi Ini Bunuh Diri karena Tak Punya Ponsel." (Facebook/Phra Sukha Senuk)

"HAI TUKANG OJEK NADIEM MAKARIM LHT FAKTA ANAK INI BUNUH DIRI GARA2 TDK PUNYA PONSEL UTK BELAJAR DARING..

Kelas Online Makan Korban, Siswi Ini Bunuh Diri karena Tak Punya Ponsel.

Sejak pandemi covid-19, sebagian siswa di dunia terpaksa harus melakukan belajar secara online. Proses ini ternyata tidak semulus yang dibay... ibuguruneticantik.blogspot.com

Muis Brengseck: Hai pak Mendikbud Gk semua siswa/i punya uang untuk beli Hp/Kouta/Pulsa contohnya ak sendiri cari uang itu susah,Yah kalian enak Hp di beli'in ortu klo gw beli sndr malahan harus kerja biar bisa beli Kouta/pulsa.jd ginih klo saran ak mending masuk aj kaya' dulu mw jd apa negri ini klo terus terusan begini,Dear Pemerintah Tolong bantu kami pak kembalikan sekolah kami yg seperti dulu pak Tolong Pak Plisss."

Benarkah ada seorang siswi yang memilih bunuh diri karena tidak punya ponsel untuk belajar daring?

 


Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6
CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menelusuri kebenaran postingan tersebut. Tim mencoba mencari foto seorang ayah memeluk putrinya di Google Image.

 

Hasil penelusuran google image
Hasil penelusuran google image.

Hasilnya, ada foto yang sama dengan postingan Phra Sukha Senuk. Namun dalam situs berita luar negeri, news.cgtn.com, tidak disebutkan kalau seorang anak perempuan itu bunuh diri karena tidak punya ponsel untuk belajar daring.

Dalam artikel berjudul: 'Girl dying of leukemia leaves touching note to father', yang dipublikasikan pada 22 Januari 2018, disebutkan kalau anak di foto itu sedang menderita leukemia dan meninggalkan catatan menyentuh untuk sang ayah.

 

tangkapan layar news.cgtn.com
tangkapan layar news.cgtn.com.

Anak dalam foto tersebut bernama Zhang Jiaye yang masih berusia 7 tahun. Sedangkan sang ayah bernama Zhang Mingliang. Anak dan ayah itu tinggal di Provinsi Heilongjiang, China.

Zhang Jiaye menderita leukemia sejak 14 Mei 2016. Saat diberitakan, dua tahun lalu, Zhang Jiaye sudah melakukan 18 kemoterapi dengan tagihan medis hinga 590 ribu yuan atau hampir Rp 1 miliar.

Anak penderita leukimia itu sempat viral setelah menulis pesan yang sangat menyentuh. "Ini semua karena aku. Jika saya meninggal, ibu pasti kembali dan ayah pasti akan kembali bahagia. Saya tak ingin diobati lagi. Bisakah kita pulang?" demikian isi surat itu.

 


Kesimpulan

Ilustrasi hoax
Ilustrasi hoax (iStockPhoto)

Informasi di Facebook yang menyebutkan seorang siswi memilih bunuh diri karena tidak punya ponsel untuk belajar daring adalah hoax. Faktanya, foto anak kecil itu adalah Zhang Jiaye yang menderita leukimia.


Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya