Liputan6.com, Jakarta Sosial media menjadi saluran komunikasi yang kerap dimanfaatkan untuk menyebar informasi hoaks. Tujuan penyebaran hoaksnya pun beragam, ada yang hanya iseng, menumbulkan ketakutan ada juga yang bermaksud mengambil keuntungan dengan melakukan pencurian data.
Praktik kejahatan pencurian data tentunya sangat merugikan korbanya, sebab bukan data pribadi saja yang dicuri tetapi juga bisa mengeruk uang korban habis-habisan.
Baca Juga
Dikutip dari Cermati, sima tips agar menghindari pencurian data lewat sosial media:
Advertisement
1. Jangan tergiur dengan pesan (DM/direct message) yang masuk ke akun Anda dan mengatakan Anda mendapatkan hadiah, promo, diskon dan lain sebagainya.
2. Jangan mudah percaya dan cepat tergiur dengan testimoni yang dipasang di akun media sosial palsu (tidak resmi). Hal ini bisa jadi, penipu mencopas testimoni foto dari akun asli.
3. Waspadai link phishing yang dikirimkan via DM ke akun sosial media Anda.
4. Hindari klik link tersebut.
5. Jangan berkomentar dan mempublikasikan data pribadi Anda di kolom komentar media sosial manapun agar tetap aman.
6. Waspadalah terhadap akun media sosial dan website palsu.
Simak Video Berikut:
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement