Liputan6.com, Jakarta - Jelang vaksinasi untuk melawan virus corona covid-19, ragam hoaks soal jarum suntik bertebaran di media sosial. Hingga saat ini, Cek Fakta Liputan6.com sudah menemukan dua klaim soal jarum palsu.
Berikut ini ragam klaim soal jarum palsu:
Baca Juga
1. Klaim Jarum Menghilang saat Vaksinasi
Advertisement
Pada 20 Desember 2020, akun Facebook atas nama The Anonymous Chef mengunggah sebuah video yang memperlihatkan cuplikan berita dari situs berita BBC News. Di video itu terlihat petugas medis sedang memberikan suntikan vaksin kepada seorang pria.
Perhatian The Anonymous Chef tertuju pada jarum suntik yang digunakan untuk vaksin. Jarum itu terlihat menghilang saat hendak disuntik ke tubuh pria.
Akun The Anonymous Chef pun menyebut petugas medis menggunakan jarum palsu. Begini narasi yang ada di akun Facebook tersebut:
"Sudah diketahui bahwa mereka menggunakan jarum suntik palsu untuk orang yang disuntik. Tapi, tolong jangan terlalu kelihatan di TV.
Mereka menunjukkannya, bahkan lebih dari sekali? Hampir seperti mereka ingin kau melihat ini... oh..."
Baca selengkapnya soal klaim jarum palsu di tautan ini.
Saksikan video pilihan berikut ini:
2. Klaim Cairan Menetes saat Vaksinasi, Pakai Jarum Palsu?
Saluran YouTube CBC News pada 14 Desember 2020 mengunggah sebuah video soal petugas kesehatan yang disuntik vaksin covid-19. Video vaksinasi berjudul: "Health-care workers get 1st COVID-19 vaccines in Ontario" itu sudah ditonton 60.397 kali di YouTube.
Penyuntikan vaksin covid-19 ini mendapat banyak komentar.
Bahkan, ada yang mengklaim kalau vaksinasi ini menggunakan jarum palsu karena ada cairan yang menetes saat seorang petugas kesehatan disuntik vaksin covid-19.
Begini klaim netizen yang ada di kolom komentar saluran YouTube CBC News pada video tersebut:
"Bukankah itu jarum palsu yang pernah Anda lihat? Mengapa begitu banyak cairan yang bocor dari jarum? Mengapa kulit tidak iritasi atau merah di tempat suntikan? Siapa yang tahu bahwa vaksin itu sangat aneh!"
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.