Hoaks soal Covid-19 Menjamur, Simak 7 Tips Memeriksa Informasi yang Beredar

Pandemi virus corona covid-19 memicu kenaikan tajam pada konten yang berisi hoaks atau kabar palsu sepanjang tahun lalu. Hal ini tentu menimbulkan keresahan di masyarakat.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 16 Apr 2021, 18:57 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2021, 17:00 WIB
Ilustrasi Hoaks Hoax
Ilustrasi Hoaks covid-19. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi virus corona covid-19 memicu kenaikan tajam pada konten yang berisi hoaks atau kabar palsu sepanjang tahun lalu. Hal ini tentu menimbulkan keresahan di masyarakat.

WHO menyebut informasi yang membeludak terkait pandemi ini sebagai infodemik. Seperti virusnya, WHO menyebut infodemik punya tingkat bahaya yang sama pada masyarakat.

Beragam cara dilakukan WHO dan Pemerintah semua negara untuk melawan infodemi. Mulai dari mengajak kerjasama platform media sosial hingga memberikan hukuman bagi para pembuat dan penyebar hoaks.

Meski demikian langkah terbaik untuk melawan hoaks covid-19 adalah dimulai dari diri sendiri. Lalu apa saja yang bisa dilakukan? Berikut 7 langkahnya seperti dilansir laman resmi WHO.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini


Langkah untuk Diikuti

Ilustrasi Hoax
Ilustrasi Hoax. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

1. Verifikasi sumber

Siapa yang memberikan informasi pada Anda dan darimana asalnya. Meskipun dari keluarga atau teman, tetap cari sumber asli informasi tersebut.

Jika dari akun media sosial, maka Anda bisa lihat profilnya, berapa banyak pengikutnya dan aktif sejak kapan. Jika dari website maka Anda bisa lihat keterangan 'tentang kami' atau 'kontak kami' di website itu.

Jika informasi yang Anda terima berupa foto atau video maka Anda bisa memeriksanya melalui beberapa alat seperti Google Reverse Image atau Yandex.

Anda juga bisa memakai Youtube DatView untuk memeriksa sumber asli video.

Ciri lain dari informasi hoaks adalah gambar yang tak akurat, kalimat yang salah serta ajakan untuk menyebarkannya pada yang lain.

2. Jangan cuma baca judul

Judul terkadang dibuat sensasional atau provokatif untuk menambah daya tarik. Jadi Anda harus baca seluruh isi artikel untuk mengetahui isinya.

Memeriksa informasi dari berbagai sumber sangat penting untuk mencari fakta dari sebuah informasi.

3. Cari profil penulis

Mencari nama penulis secara online untuk menentukan apakah mereka kredibel membicarakan informasi.

4. Periksa tanggal

Saat Anda menerima informasi pastikan bertanya pada diri sendiri

- Apakah ini cerita baru?

- Apakah ini informasi yang relevan dengan masa sekarang

- Apakah judul, statistik, atau gambar dibuat keluar dari konteks?


Langkah Selanjutnya

Ilustrasi hoax
Ilustrasi hoax. (via: istimewa)

5. Memeriksa narasumber

Informasi yang beredar terkadang disertai ucapan atau komentar dari para ahli atau statistik tertentu. Pastikan ahli dan data yang diterima berhubungan.

6. Tidak bias

Semua orang punya bias saat melihat sesuatu terjadi di sekitar. Kita harus mengevaluasi diri sendiri saat menerima informasi.

7. Baca website pemeriksa fakta

Saat Anda ragu dengan informasi yang diterima maka Anda bisa membaca website pemeriksa fakta. Di Indonesia sebagian besar media ternama punya halaman khusus tentang Cek Fakta, termasuk Liputan6.com.

Selain itu Anda juga bisa melihat website seperti cekfakta.com, turnbackhoax.id, atau website resmi pemerintah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya