Jangan Termakan Hoaks, Vaksin Covid-19 Tidak Menyebabkan Kematian

Akibat hoaks, banyak orang menjadi ragu untuk menjalankan program vaksinasi yang dilakukan pemerintah untuk melawan covid-19 sejak 13 Januari 2021.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 01 Mar 2021, 20:15 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2021, 19:00 WIB
Distribusi Vaksin Corona Sinovac di Puskesmas Cilincing
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech Ltd. di Puskesmas Cilincing, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Pemprov DKI akan menggelar vaksinasi di 453 fasilitas kesehatan DKI Jakarta dengan jumlah dosis vaksin yang sudah diterima sebanyak 39.200 vaksin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ribuan hoaks soal vaksin covid-19 beredar di berbagai platform media sosial. Alhasil, banyak orang menjadi ragu untuk menjalankan program vaksinasi yang dilakukan pemerintah untuk melawan covid-19 sejak 13 Januari 2021.

Di antara ribuan hoaks tersebut, ada yang mengklaim kalau vaksin Sinovac, yang digunakan di Indonesia untuk melawan covid-19, bisa menyebabkan kejang-kejang hingga kematian.

Namun, klaim itu dinyatakan salah oleh vaksinolog sekaligus Dokter Penyakit Dalam di RS Menteng Mitra Afia, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD.

"Mengenai efek kejang pada vaksin sinovac, itu belum pernah dilaporkan sehingga tidak benar. Tidak benar juga ada laporan atau bukti vaksin covid-19 menyebabkan kematian," kata dr Dirga dalam video kepada Cek Fakta Liputan6.com, Senin(1/3/2021).

Lebih lanjut, dr. Dirga mengatakan, vaksin covid-19 atau vaksin lainnya, hanya memiliki efek samping yang ringan. Vaksinasi pun, disebut dr. Dirga memiliki banyak manfaat.

"Semua produk medis, selain memiliki manfaat, juga mempunyai efek samping. Efek samping vaksin dikenal dengan KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi. Dari penelitian diketahui bahwa maoritas KIPI bersifat ringan dan merupakan reaksi lokal, yakni nyeri atau kemerahan di bekas suntikan."

"Sebagian kecil orang setelah divaksinasi akan mengalami reaksis sistemik, seperti demam hingga lemas. Pada prinsipnya, ini merupakan hal yang wajar. Reaksi pasca-vaksinasi merupakan hal lumrah yang terjadi karena saat vaksin diberikan ke tubuh kita, ada proses pengenalan antara tubuh dan anti-gen atau virus mati," ujarnya.

Dia pun berharap tidak ada lagi masyarakat yang meragukan tentang program vaksinasi untuk melawan covid-19. "Yang perlu kita ingat, manfaat vaksinasi jauh lebih besar dari risiko efek sampingnya." 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerja sama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya