Simak Hoaks Terkait Covid-19, dari India hingga Vaksinasi untuk Penyintas

Berikut hoaks seputar Covid-19 yang beredar dalam sepekan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Apr 2021, 13:03 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2021, 11:00 WIB
Ilustrasi corona covid-19 (Foto: Pixabay/fernando zhiminaicela))
Ilustrasi corona covid-19 (Foto: Pixabay/fernando zhiminaicela)

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks seputar Covid-19 masih saja beredar di media sosial, ini menimbulkan sejumlah reaksi penerima informasi palsu tersebut.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi terkait Covid-19, hasilnya informasi tersebut hoaks atau palsu.

Berikut hoaks seputar Covid-19 yang beredar dalam sepekan hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com:

1. Video Parahnya Covid-19 di India

 

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video korban virus corona berjatuhan di India

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video korban Covid-19 berjatuhan di India. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Lucas Cheung, pada 17 April 2021.

Unggahan klaim video korban Covid-19 berjatuhan di India menampilkan sejumlah orang yang tergeletak di tepi jalan tidak sadarkan diri, selain itu juga terlihat sejumlah petugas melakukan evakuasi menggunakan ambulans.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Di india banyak orang orang korban Virus Corona pada berjatuhan .. 😳😳😳"

Benarkah klaim video korban Covid-19 berjatuhan di India? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video korban Covid-19 berjatuhan di India tidak benar.

Peristiwan sebenarnya, adalah korba kebocoran gas dari pabrik LG Polymers, sebuah unit pembuat petrokimia terbesar asal Korea Selatan di Visakhapatnam, saat penerapan lockdown untuk memutus penyebaran Covid-19, pada Mei 2020.

 

2. Alat Rapid Test Antigen Menunjukkan Hasil Positif saat Diberikan Air Keran

Beredar di media sosial postingan video terkait pengujian alat rapid tes antigen dengan air keran. Postingan tersebut ramai dibagikan sejak awal pekan ini.

Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Bubu Alkarimiya. Dia mengunggahnya di Facebook pada 21 April 2021.

Dalam unggahannya terdapat video pengujian alat rapid tes antigen yang menunjukkan hasil positif saat diberi air keran. Postingan video itu juga dilengkapi narasi:

"Covid yg bikin confusedSwab uji tes antigen dgn tetes air keran,dan apa yg terjadi ,air pun positif kopit"

Lalu benarkah postingan video alat rapid tes antigen jika diberikan air keran akan memberikan hasil positif? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, postingan video alat rapid test antigen jika diberikan air keran akan memberikan hasil positif adalah tidak benar. Faktanya pepmbuat video melakukan tes tidak sesuai dengan instruksi yang diberikan dan itu membuat hasilnya rusak.

 

3. Kenaikan Limfosit Pasca Vaksin akan Membunuh

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi vaksin Covid-19 menaikan limfosit, sehingga yang divaksin akan musnah dalam dua tahun.

Informasi vaksin Covid-19 menaikan limfosit, sehingga yang divaksin akan musnah dalam dua tahun beredar melalui aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut informasi tersebut:

Vaksin Covid-19 menaikan limfosit yang divaksin akan musnah dalam dua tahun

 

Benarkah kenaikan limfosit pasca vaksin akan membunuh? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi kenaikan limfosit pasca vaksin akan membunuh tidak benar.

Kadar limfosit pasca vaksinasi memang naik, ini berguna untuk membentuk antibodi yang bermanfaat untuk mencegah atau mengurangi keparahan akibat infeksi Covid-19.

 

4. Penyintas Covid-19 Bisa Langsung Divaksin usai Jalani Isolasi

Beredar di aplikasi percakapan Whatsapp pesan berantai berisi informasi terkait pemberian vaksin covid-19 bagi penyintas yang sudah selesai menjalani isolasi. Pesan berantai itu tersebar sejak pekan lalu.

Dalam pesan berantai yang beredar diklaim bahwa semua orang yang sudah menjalani isolasi bisa langsung divaksinasi covid-19. Berikut isi pesan berantai itu selengkapnya:

"Ijin pak walikota...Menyampaikan Edaran terbaru Kemenkes: Warga terpapar covid bila sudah selesai isolasi (10 hari) DAPAT DIVAKSINASI.

Jadi tidak lagi menunggu 3 bulan. Agar pedoman ini dapat dilaksanakan"

Lalu benarkah pesan berantai berisi informasi masyarakat yang terpapar covid-19 dan telah menjalani isolasi (10 hari) bisa langsung divaksinasi? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, Pesan berantai berisi informasi masyarakat yang terpapar covid-19 dan telah menjalani isolasi (10 hari) bisa langsung divaksinasi adalah tidak benar.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya