Facebook Bentuk Tim Khusus Buru Konten Hoaks Terkait Konflik Palestina - Israel

Tim khusus ini diisi oleh para ahli, termasuk penerjemah bahasa Arab dan Ibrani.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 22 Mei 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2021, 12:00 WIB
Facebook
Ilustrasi Facebook (Foto: New Mobility)

Liputan6.com, Jakarta - Konflik antara Palestina dan Israel sejak beberapa waktu lalu menimbulkan keriuhan di media sosial. Salah satu perusahaan media sosial, Facebook telah mengambil langkah untuk mengantisipasi penyebaran konten hoaks, ujaran kebencian, dan seruan kekerasan terkait isu tersebut.

Perusahaan milik Mark Zuckerberg itu kemudian membentuk tim khusus untuk memantau konten bermuatan hoaks, ujaran kebencian, dan seruan kekerasan terkait isu konflik dua negara tersebut. Tim khusus tersebut dibentuk sejak Rabu 19 Mei 2021.

"Pusat operasi ini memungkinkan kami untuk memantau situasi dengan cermat sehingga kami dapat menghapus konten yang melanggar standar komunitas kami lebih cepat, sambil juga mengatasi kemungkinan kesalahan dalam penegakan," ungkap Wakil Presiden Kebijakan Konten Facebook, Monika Bickert, dikutip dari globalnews.ca, Sabtu (22/5/2021).

Platform media sosial juga menghadapi tuduhan penyensoran konten. Minggu lalu, BuzzFeed News melaporkan bahwa Instagram milik Facebook telah secara keliru menghapus konten tentang Masjid Al Aqsa di Yerusalem, ketika itu polisi keamanan Israel bentrok dengan jamaah.

Bickert mengatakan, tim khusus ini diisi oleh para ahli, termasuk penutur asli bahasa Arab dan Ibrani. Facebook yang berbasis di California telah dikritik di masa lalu karena kurangnya keahlian bahasa lokal dan sumber daya di tengah situasi kekerasan di negara lain.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya