Simak 6 Hoaks Sepekan, dari Covid-19 sampai Racun pada Udang

Berikut 6 informasi hoaks hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 31 Mei 2021, 11:52 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2021, 11:00 WIB
Ilustrasi Hoaks Hoax
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta- Informasi hoaks yang beredar di media sosial sangat beragam, kondisi ini harus diwaspadai agar kita tidak tersesat oleh kabar yang salah.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi yang beredar di media sosial, hasil penelusuran membuktikan sebagian informasi tersebuthoaks.

Berikut enam informasi hoaks yang beredar dalam sepekan hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com:

1. Konsumsi Udang dengan Jus Jeruk Memicu Racun Arsenik yang Menyebabkan Kematian

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim konsumsi udang bersamaan dengan jus jeruk bisa menyebabkan kematian, karena vitamin C dalam jus jeruk bisa memicu reaksi senyawa arsenik yang menjadi racun mematikan. Klaim tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp, berikut isinya:

"SEBAIKNYA ANDA TAHU INI👇🏿👇🏽Di Taiwan, seorang gadis mendadak meninggal dgn ketujuh lubang mengeluakan darah, dalam waktu sema lam langsung meninggal. Melalui hasil autopsi sementara, dinyatakan penyebabnya adalah meninggal karena keracunan arsenik.Arseniknya muncul darimana? Seorang dosen dari fakultas kedokteran diminta datang untuk membantu investigasi.

Dosen mengamati benda² yg diambil keluar dari lambung korban secara teliti, tidak sampai setengah jam, misteri kematian mendadak terbongkarkan.

Dosen menyatakan: "korban bukanlah bunuh diri, juga bukan dibunuh, melainkan meninggal 'dibunuh' oleh ketidaktahuannya". Semua penasaran. Dosen berkata: Arsenik tercipta di dalam perut korban" korban dalam berapa waktu yg lalu, tiap hari mengkonsumsi Vitamin C.Ini jelas tidak ada masalah, masalah timbul dikarenakan dia makan udang dalam jumlah yg banyak untuk makan malam. Udang pada hakekatnya tidak ada masalah, maka, dia makan di rumah juga tidak masalah, namun, korban dalam waktu yg bersamaan mengkonsumsi Vitamin C, inilah letak permasalahan nya! Seorang peneliti di Universitas Chigago Amerika, melalui penelitian menemukan, udang dan beberapa makanan serupa yg memiliki cangkang lunak mengandung senyawa arsenik penta yg cukup kental. Makanan semacam ini masuk ke dalam tubuh, pada hakekatnya tidak berefek racun pada tubuh. namun, setelah meng konsumsi Vitamin C, dikarenakan reaksi kimia, menyebabkan arsenik penta yang semula tidak beracun (arsenik anhydride, yg juga dikenal arsenic pentoksida, yg rumus kimianya adalah (AsO5), berubah menjadi arsenik tripossum yg beracun (arsenic tri), yg juga disebut diarsenic trioksida, rumus kimianya (As2O3), inilah biasanya disebut sebagai arsenik! Arsenik memiliki fungsi sebagai bahan baku racun, dapat menyebabkan kelumpuhan kapiler, menghambat aktifitas thioglycem, juga menyebab kan pusat piringan liver pada lemak tersembunyi liver rusak, menyebabkan jantung, liver, ginjal, usus mengandung darah berlebih, pori² pada lapisan kulit luar rusak, kapiler membesar. Sehingga menyebabkan keracunan pada korban, biasanya keluar darah dari 7 lubang. Maka, harus berhati², saat periode mengkonsumsi Vitamin C, harus pantang makanan udang dan sejenisnya.

Saat ini ada beberapa minuman juga mengandung Vitamin C.

🍤➕vit©️Udang/Kerang/Kepiting + Vit C = keracunan.

💊➕🉑🛢Obat flu + soft drink = keracunan. 🍵 + 🍫= ❌. Mie Instan + Silver Queen (Coklat) = Racun

🌕➕🉑🛢Duren + soft drink = keracunan.

🙏🙏🙏

Setelah selesai membaca, mohon jangan pelit, sebarkan kepada teman, keluarga dan kerabat di sekitar Anda.."

Benarkah informasi klaim konsumsi udang dengan jus jeruk memicu racun arsenik yang menyebabkan kematian? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim konsumsi udang dengan jus jeruk memicu racun arsenik yang menyebabkan kematian tidak benar.

Organisme laut, termasuk udang mengandung sejumlah senyawa arsen organik dalam bentuk arsenobetain. Di dalam tubuh, senyawa arsenobetain akan disekresikan dalam bentuk utuh dan tidak menimbulkan efek toksik dan juga tidak terjadi reaksi dengan sediaan vitamin C.

 

2. Darah dari Pendonor yang Sudah Divaksin Covid-19 Berbahaya

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim darah dari pendonor yang sudah divaksin Covid-19 berbahaya.Klaim tersebut berupa video yang diunggah akun Facebook Secreet Society, pada 24 Mei 2021.

Unggahan klaim darah dari pendonor yang sudah divaksin Covid-19 berbahaya tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"BAHAYA DONOR DARAH DARI ORANG YANG SUDAH DI VAKSIN"

Video tersebut menayangkan sel darah, botol vaksin dan seorang yang sedang melakukan transfusi darah yang diiringi dengan narasi dalam bahasa Inggris dan terdapat terjemahan sebagai berikut:

"Perhatikan dengan seksama poin-poin yang akan saya tampilkan,transfusi darah sangat penting dan menyelamatkan nyawa, akan tetapi penggunaan vaksin Covid-19 yang tersebar luas menimbulkan pertanyaan besar. Dara orang yang sudah divaksin donor darah dari yang sudah divaksin apakah aman jika penerima donor dara dari orang yang telah disuntik vaksin Covid-19?.

Bisakah kita meminta donor darah hanya dari orang yang belum divaksin, sebagai langkah pencegahan? Tampaknya tidak ada orang yang membicarakan tentang hal ini secara publik tentang isu ini. Untuk ini kami memutuskan untuk menelusuri pendapat website Transfusi Dari berbagai negara.

Tidak ada satupun penelitian yang menguji tingkat keamanan pendonoran darah dari yang sudah divaksin kepada yang belum, seperti kita ketahui bersama, terdapat banyak efek samping dari vaksin Covid-19 ribuan orang telah mati dan jutaan kasus dampak buruk akibat vaksin ini.

Vaksin mRNA terbuat dari Protein Spike virus. Yang dapat menyebabkan resiko kesehatan serius seperti timbulnya penyakit auto-imun. Reaksi antibodi & protein darah bisa mengganggu sistem koagulasi darah dan menyebabkan penyumbatan dara yang sudah didokumentasikan dengan baik oleh VAERS.

Bagaimana jika seorang membutuhkan lima kantung darah di ruangan gawat darurat? Implikasi kesehatan apa yang akan terjadi saat menerima kantong dara daro orang yang sudah divaksin?

Belum ada studi tingkat keamanan yang cukup untuk isu ini? Orang yang sudah divaksin masih diizinkan untuk mendonorkan darahnya, padahal kandungan di dalam vaksin bisa menimbulkan raksi yang mengancam nyawa seseorang, bisa dengan mudahnya mencemari darah si penerima, mungkin saat ini anda belum membutuhkan dono darah, tapi siapa tahu nantinya.

Mohon sebarkan video ini & sampaikan pesan kepada otoritas kesehatan di daerah anda.

Untuk menolak donor darah dari orang yang sudah divaksin Covid-19.Semua vaksin Covid-19 masih dalam tahap fase uji coba. Oleh karena itu donor darah dari orang yang sedang dijadikan objek eksperimen, sangatlah tidak etis & terlarang.

Jadi apakah layak untuk menerima donor dara dari mereka yang barus sjaa divaksin?"

Benarkah klaim darah dari pendonor yang sudah divaksin Covid-19 berbahaya? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim darah dari pendonor yang sudah divaksin Covid-19 berbahaya tidak benar.

Darah pendonor yang sudah divaksin Covid-19 tidak akan merusak antibodi penggunanya, sehingga orang yang sudah divaksinasi tetap dapat mendonorkan darahnya seperti biasa.

 

3. China Berikan Bantuan Rp 213 Triliun pada Palestina

Beredar di media sosial postingan terkait bantuan Cina pada Palestina sebesar Rp 213 triliun. Postingan itu ramai dibagikan sejak pekan kemarin.

Salah satu akun yang mengunggahnya adalah bernama Abdullah Ade Reborn. Ia mengunggahnya di Facebook pada 18 Mei 2021.

Dalam unggahannya terdapat potongan cuplikan layar berita berjudul "Cina Donasikan Rp213 Triliun untuk Bantu Palestina"

Selain itu ia menambahkan narasi:

"Drun... Kadrun, sudah seharusnya antum semua berubah mindset tentang China Komunis. Segeralah antum bertaubat... Hijrah mendukung China! #Gimana_Drun?"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim Cina memberikan bantuan Rp 213 triliun pada Palestina? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, postingan yang menyebut China memberikan bantuan Rp 213 triliun adalah tidak benar. Potongan cuplikan layar berita itu telah disunting atau diedit. Faktanya China memberikan bantuan sebesar Rp 210 Miliar.

 

Simak Video Berikut

Berikutnya

4. Orang yang Sudah Divaksin Covid-19 Akan Mati Dalam 2 Tahun

Beredar melalui aplikasi percakapan pesan berantai yang berisi klaim terkait orang yang akan meninggal dunia dalam dua tahun setelah divaksin covid-19. Pesan bBeredar melalui aplikasi percakapan pesan berantai yang berisi klaim terkait orang yang akan meninggal dunia dalam dua tahun setelah divaksin covid-19erantai tersebut beredar sejak awal bulan lalu.

Dalam pesan berantai yang beredar klaim ini disampaikan oleh Mike Yeadon, bekas Ketua Saintis di firma vaksin Pfizer. Berikut isi klaim dalam pesan berantai tersebut selengkapnya:

"YANG SUDAH DIVAKSIN SIAP2 MATI DINI

Mike Yeadon bekas ketua saintis di firma vaksin pFizer menyatakan bahwa kini sudah amat terlambat untuk menyelamatkan siapa yang sudah divaksin covid 19.

Beliau menyeru kepada semua yang belum menerima vaksin yang bisa membunuh itu untuk berjuang demi kesinambungan manusia dan nyawa anak2.

Pakar imunisasi terkenal ini mengingatkan fakta bhw proses menurunkan jumlah besar manusia yang hidup pada masa kini.

Sejurus selepas suntikan vaksin pertama terdapat sejumlah 0.8% akan mati dalam masa 2 minggu.

Mereka yang bertahan dijangka akan mampu bertahan hidup sekitar 2 tahun, namun kemampuan tersebut dikurangi dengan penambahan top-up suntikan vaksin.

Penambahan vaksin yang sedang dibuat sekarang adalah untuk menyebabkan kemorosotan fungsi organ tertentu dalam badan manusia - termasuklah jantung, paru-paru dan otak.

Dengan menyadari secara mendalam hasil penyelidikan dan pembangunan farmaseutikal gergasi tersebut, pFizer selama 2 dekade, Profesor Mike Yeadon menyatakan tujuan terakhir pemerintah enyediakan vaksin yang diwajibkan pada masa kini hanya menyebabkan pengurangan populasi secara besar-besaran yang mana akan membuat semua perang dunia, bila digabungkan, kelihatan satu produksi Mickey Mouse.

"Milyaran manusia kini sudah dibawa kearah kematian yang tidak diketahui dan menyengsarakan.

Setiap orang yang sudah disuntik akan menemui kematian sebelum waktunya, dan perkiraannya paling masa paling lama sesorang bertahan hidup selama 3 tahun".

SELENGKAPNYA BACA DISINI :

https://www.lifesitenews.com/news/exclusive-former-pfizer-vp-your-government-is-lying-to-you-in-a-way-that-could-lead-to-your-death"

Lalu benarkah klaim yang menyebut orang yang sudah divaksin covid-19 akan menghadapi kematian pada dua tahun mendatang? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim yang menyebut orang yang sudah divaksin covid-19 akan menghadapui kematian pada dua tahun mendatang adalah tidak benar.

 

5. Ada Asrama untuk Tentara Merah China di Cikalong Wetan

 

Gambar Tangkapan Layar Foto yang Diklaim Asrama untuk Tentara Merah China (sumber: Facebook)

Sebuah foto yang diklaim bangunan asrama untuk tentara merah China di Cikalong Wetan, Bandung Barat beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan akun Facebook Ahmad Serif pada 11 Mei 2021.

Dalam foto tersebut, terdapat sebuah bangunan berdiri di atas perbukitan. Bangunan itu sekilas berwarna putih dan biru. Foto tersebut kemudian dikaitkan dengan bangunan asrama tentara merah TKA China.

"Mohon dichek informasinya, katanya sedang dibangun Asrama yg katanya untuk Tentara Merah TKA China, lokasinya di Cikalong Wetan, Bandung Barat. Mohon bantuannya untuk validasi informasi ini, haturnuhun... 🙏🙏. Ingat tgl 23 Mei adalah Hari Jadi Komunis. Utk WARGA JABAR TOLONG DIPANTAU BENAR APA TIDAKNYA, KALO BENAR GERUDUK DAN SEGERA USIR MEREKA KELUAR DARI BUMI INDONESIA. BISA JADI KITA PERANG LAWAN CHINA...!" tulis akun Facebook Ahmad Serif.

Konten yang disebarkan akun Facebook Ahmad Serif telah 5 kali dibagikan dan mendapat 8 komentar warganet.

Benarkah dalam foto tersebut bangunan asrama untuk tentara merah China? Berikut penelusurannya.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, foto yang diklaim bangunan asrama untuk tentara merah China ternyata tidak benar. Faktanya, bangunan tersebut mess khusus bagi pekerja asal China pada pengerjaan terowongan (tunnel) 64 pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Bangunan yang terletak di Kp Ciganda Desa Rende, Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat (KBB) juga telah dibongkar.

 

6. Pesawat Antariksa Milik China Jatuh di Laut India dalam Rangkaian Video Ini

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video pesawat antariksa apolo milik China jatuh di laut India. Klaim tersebut diunggah akun Faceboook Inyong Sepatu, pada 10 Mei 2021.

Unggahan video pesawat antariksa apolo milik China jatuh di laut India terdiri dari empat video yang menampilkan sejumlah benda bersinar bergerak bersamaan di langit.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Itu bkn comet tapi itu pesawat antariksa apolo .. Milik cina yg jatuh Dari luar angkasa ke bumi. Bergesekan dgn atmosfir. Jatuhnya di laut india"

Benarkah klaim video pesawat antariksa apolo milik China jatuh di laut India? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video pesawat antariksa apolo milik China jatuh di laut India tidak benar.

Video tersebut mnayangkan benda-benda yang terbakar di atmosfer berupa puing-puing kendaraan peluncur Falcon 9 SpaceX tahap kedua asal Amerika Serikat.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya