Hasil Studi: Serangan Disinformasi di Republik Ceko Meningkat

Internet di Ceko telah dipenuhi dengan sejumlah artikel yang berisikan disinformasi dan berita palsu

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Okt 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2021, 11:00 WIB
Ilustrasi hoax
Ilustrasi hoax

Liputan6.com, Jakarta- Penyebaran disinformasi secara daring semakin menjadi-jadi di tengah situasi pandemi Covid-19. Menurut sebuah studi baru dari European Values Centerfor Security Policy, masalah disinformasi ini pun juga menjadi lebih akut di Republik Ceko, negara di Eropa Tengah.

Studi tersebut menyebutkan, internet di Ceko telah dipenuhi dengan sejumlah artikel yang berisikan disinformasi dan berita palsu. Pada 2019, pusat merekam 181.317 buah artikel berita palsu dan angka tersebut dua kali lebih besar dari angka sebelumnya pada 2016.

Menurut Association of Communications Agencies (AKA) Ceko, situs web berita palsu yang juga dapat memengaruhi pendapat publik di Republik Ceko, telah mencapai 8 juta jangkauan setiap bulannya. Belum lagi, penyebaran disinformasi yang melibatkan oknum asing, terutama Rusia, yang menurut sebuah analisis ingin memperkeruh keadaan dengan perang disinformasi serta iklan dari merek perusahaan yang juga memfasilitasi penyebaran disinformasi melalui situs web yang tidak dapat dipercaya.

“The Prague Security Studies Institute (PSSI) telah mengestimasi bahwa situs konspirasi Ceko menerima 190.000 CZK untuk iklan daring. Artinya, mereka tetap dapat menyebarkan teori konspirasi, propaganda, dan kebencian,” ucap Jonáš Syrovátka dari PSSI, melansirexpatz.cz, Jumat (22/10/2021).

Namun, hingga awal tahun ini, sebuah studi yang dilakukan oleh Endowment Fund for Independent Journalism (NFNZ) mengatakan, sebanyak 66 persen masyarakat Ceko telah menangkal disinformasi yang tersebar secara daring. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 11 persen dari 2020. Analisi juga percaya bahwa sekitar 12 hingga 16 persen populasi, secara aktif percaya bahwa kampanye disinformasi tersebar secara daring.

“Di antaranya, ada prevalensi generasi tua, penduduk kota kecil dan menengah, dan orang dengan pendapatan rendah,” ucap Josef Šlerka, direktur pelaksana NFNZ dan Kepala Studi Media Baru di Universitas Charles.

Penanganan juga telah dilakukan oleh Menteri Kesehatan Ceko dan perusahaan analisis disinformasi terkemuka di masa pandemi ini. Namun, usaha Menteri Kesehatan dinilai gagal mengambil langkah yang direkomendasikan oleh perusahaan. Maka dari itu, perlu dilakukan upaya bersama yang lebih besar untuk menghentikan penyebaran disinformasi di Republik Ceko seperti peringatan dari sektor bisnis, komunikasi dari otoritas pemerintah, dan kewaspadaan yang lebih besar dari masyarakat umum.

Amadea Claritta - Universitas Multimedia Nusantara

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya