Video Hoaks Sepekan: Jalur Wisata Gunung Bromo Amblas hingga Bayi Hasil Rekayasa Genetik

Beberapa video hoaks telah ditelusuri Cek Fakta Liputan6.com selama sepekan. Berikut rangkumannya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 22 Nov 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2021, 13:00 WIB
ilustrasi Hoax
ilustrasi Hoax{Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar hoaks masih beredar di media sosial selama sepekan terakhir. Beberapa di antaranya menyebar dalam bentuk video.

Salah satunya video yang diklaim jalur wisata Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur amblas. Video tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 18 November 2021.

Video berdurasi 29 detik itu memperlihatkan sebuah jalanan yang amblas. Sejumlah warga terlihat mendekati lokasi.

Beberapa pengendara sepeda motor memutar balik dan enggan melewati jalan tersebut. Video itu kemudian dikaitkan dengan amblasnya jalan menuju wisata Gunung Bromo.

"Jalur Wisata Gunung Bromo amblas," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 140 kali ditonton dan mendapat 5 komentar warganet.

Namun setelah ditelusuri, video yang diklaim jalur menuju kawasan wisata Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur amblas ternyata tidak benar.

Faktanya, Kepala Dinas Komunikasi, Informartika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo Yulius Christian memastikan video tersebut bukan rekaman amblasnya jalur menuju Gunung Bromo.

Selain video yang diklaim jalur menuju kawasan wisata Gunung Bromo amblas, terdapat beberapa video hoaks lainnya yang telah ditelusuri selama sepekan. Berikut rangkumannya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Burung Penyembur Api Penyebab Kebakaran Hutan di Australia

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video burung penyembur api penyebab kebakaran hutan Australia
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video burung penyembur api penyebab kebakaran hutan Australia

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video penampakan burung penyembur api penyebab kebakaran hutan Australia, klaim tersebut diunggah salah satu aku Facebook, pada 12 November 2021.

Video yang diunggah menampilkan sorang yang sedang berbicara, kemudian pada bagian bawahnya terdapat buru yang berlari mengeluarkan sinar laser yang menimbulkan api dan asap.

Pada unggahan tersebut terdaoat tangkapan layar yang berisi foto burung dan tulisan"“Burung ini bisa mengeluarkan api dari mulutnya,sepeti yang disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW 1400 thn yang lalu. Sekarang scientists di Sydney, Australia menemui penemuan bahaya burung ini. Kemungkinan burung ini yang menyebabkan kebakaran di Australia. Semakin jelas kebenaran IslamFabiayyi aalaa irobbikumaa tukadzibaan”.

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Bismillahirrahmanirrahim..Burung ini hidup di benua AustraliaDan bisa menyemburkan apiSubhanallah.."

Setelah ditelusuri, klaim video burung penyembur api penyebab kebakaran hutan Australia tidak benar.

Burung dalam video berjenis lapwing utara yang berasal dari Eropa, bukan elang. Video burung negeluarkan sinar laser dan asap tersebut telah mengalami editan.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

Bayi Hasil Hasil Rekayasa Genetik

Cek Fakta Liputan6.com klaim video penampakan bayi hasil modifikasi genetik
Cek Fakta Liputan6.com klaim video penampakan bayi hasil modifikasi genetik

Cek Fakta Liputan6.com klaim video penampakan bayi hasil modifikasi genetik, klaim tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 19 September 2021.

Klaim video penampakan bayi hasil modifikasi genetik yang diunggah menampilkan seorang bayi dengan kulit mengelupas.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"Inilah hasil Modifikasi Genetika

Akhirnya melahirkan Trans Human.

#StopVax"

Setelah ditelusuri, video yang diklaim penampakan bayi hasil modifikasi genetik tidak benar.

Bayi dalam video tersebut mengalami Ichthyosis Harlequin, kelainan genetik parah yang terutama mempengaruhi kulit bukan modifikasi genetik.

Baca selengkapnya di tautan berikut ini.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya