Tepis Hoaks Vaksin COVID-19, Kominfo: Jangan Ragu dan Menunda Vaksinasi

Pemerintah menjamin vaksin COVID-19 aman dan berkhasiat, proses vaksinasinya dilakukan dan diawasi secara ketat

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 09 Jan 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong mengimbau, masyarakat untuk tidak terpengaruh kabar palsu atau hoaks terkait vaksin COVID-19.

Usman memastikan, pemerintah menjamin vaksin aman dan berkhasiat, proses vaksinasinya dilakukan dan diawasi secara ketat, dan telah disiapkan juga antisipasi jika terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

"Vaksin COVID-19 yang digunakan ini aman dan berkhasiat, sudah mendapatkan izin Badan POM. Jangan ragu dan menunda vaksinasi hanya karena mendengar isu atau kabar tidak benar yang beredar," kata Usman dilansir dari Antara, Minggu (9/1/2022).

Dia menyebut, di beberapa daerah hoaks telah memperlambat vaksinasi. Masyarakat dibuat takut dan khawatir terhadap efek vaksinasi yang dilebih lebihkan dan dibesar-besarkan.

Tak lupa, Usman juga mengingatkan, pentingnya meningkatkan kewaspadaan seiring munculnya kasus varian Omicron. Karenanya, pemerintah terus meminta masyarakat untuk tetap disiplin menjaga protokol kesehatan.

"Peningkatan kewaspadaan termasuk dengan meningkatkan lagi disiplin pelaksanaan protokol kesehatan, dan segera vaksinasi apapun jenis vaksinnya" ucap Usman.

Sementara, Pemerintah Indonesia telah menerima lebih 4,4 juta dosis vaksin COVID-19 pada akhir pekan ini guna memastikan kebutuhan vaksin masyarakat.

"Semua vaksin yang tiba dalam tiga tahap ini merupakan donasi COVAX," ujar Usman.

Vaksin yang tiba di tahap ke 190 ini berjumlah 1.252.800 dosis pada Jumat 7 Januari 2022. Lalu vaksin kembali tiba pada Sabtu dalam dua tahap yaitu 1.852.800 dosis pada tahap ke-191 dan tahap ke-192 berjumlah 1.329.600 dosis.

Usman mengatakan, Indonesia telah aktif menjalin kerja sama internasional dan multilateral termasuk melalui WHO Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator COVAX Facility.

COVAX atau COVID-19 Vaccines Global Access merupakan sebuah inisiatif global yang ditujukan untuk akses setara untuk vaksin-vaksin COVID-19 secara global.

Menurut Usman, melalui COVAX juga, Indonesia terus aktif mengampanyekan kesetaraan akses vaksin bagi seluruh negara di dunia.

"Indonesia berperan aktif dalam upaya menyetarakan akses vaksin bagi negara-negara di dunia," kata Usman.

Pemerintah juga telah mencanangkan bahwa program vaksinasi ini akan terus dipercepat dan diperluas hingga ditargetkan akan bisa rampung pada 2022.

"Karena itu, kedatangan vaksin secara kontinu menjadi sangat penting demi menjaga stok vaksin agar program vaksinasi bisa berlangsung secara lancar," ujarnya.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya