Hoaks Gunakan Masker Sebabkan Keracunan Masih Beredar, Simak Bantahan Ahli

Sejumlah ahli pun telah menepis informasi seputar penggunaan masker dapat menyebabakan keracunan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Jul 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2022, 07:00 WIB
Tangkapan klaim mengenakan masker menghirup racun sebabkan infeksi pneumonia bakterial dan hipoksia
Penelusuran klaim mengenakan masker menghirup racun sebabkan infeksi pneumonia bakterial dan hipoksia

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar mengenakan masker sebabkan keracunan masih bermunculan meski pandemi sudah berlangsung selama dua tahun lebih, meski bergitu informasi palsu tersebut tetap dapat menimbulkan kekhawatiran bagi pihak yang mempercayainya.

Sejumlah ahli pun telah menepis informasi seputar penggunaan masker dapat menyebabakan keracunan.

Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Unhas dr Arif Santoso SpP (K) PhD mengatakan mengenakan masker dalam waktu lama tidak akan membuat keracunan CO2. Hal tersebut sudah dia buktikan sendiri.

"Tidak benar itu. Klo itu benar, saya sudah tepar keracunan co2, karena setiap hari pake masker N95 selama pandemic," kata Arif saat berbincang dengan Liputan6.com, dikutip Jumat (29/7/2022).

Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan-Bedah Kepala Leher Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Mahatma Sotya Bawono, M.Sc, Sp.THT-KL., membantah klaim mengenakan masker bisa menyebabkan keracunan gas buang pernafasan karbondioksida (CO2) dan kekurangan oksigen (O2).

"Belum ada bukti yang mendukung kalau pemakaian masker berefek negatif seperti mengakibatkan keracunan karbondioksida dan kekurangan oksigen,"kata Mahatma, dikutip dari situs situs ugm.ac.id.

 

 * Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Belum Ada Temuan Keracunan Akibat Menggunakan Masker

Dia menyampaikan penggunaan masker aman bagi kesehatan telah dibuktikan oleh para tenaga kesehatan. Bahkan, dalam operasi yang berlangsung hingga bereberapa jam, belum pernah dijumpai kasus baik dokter maupun tenaga medis lainnya yang mengalami keracunan karbondioksida dan maupun kekurangan pasokan oksigen hingga linglung atau pingsan akibat sirkulasi udara yang kurang lancar karena terhalang masker.

"Kalau sampai ada nakes yang pingsan itu bukan murni karena maksernya. Perlu dilihat juga adanya faktor lain pada individu tersebut, bisa jadi kondisinya lapar dan dehidrasi sehingga tanpa pakai masker pun sudah ada risiko pingsan," papar pria yang akrab disapa Boni ini.

Berdasarkan keterangan dari situs resmi WHO who.int, jika masker dikenakan dengan benar, tidak menyebabkan keracunan CO2 atau kekurangan oksigen.

Penggunaan masker medis dalam waktu lama bisa jadi tidak nyaman. Namun, itu tidak menyebabkan keracunan CO2 atau kekurangan oksigen. Saat mengenakan masker medis, pastikan ukurannya pas dan cukup kencang agar Anda dapat bernapas dengan normal. Jangan menggunakan kembali masker sekali pakai dan selalu menggantinya segera setelah lembap.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya