Perangi Hoaks, Amsi Sumbar Gelar Pelatihan Memfilter Informasi

Amsi wilayah Sulawesi Barat melakukan pelatihan literasi berita untuk publik melawan disinformasi dan misinformasi

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 31 Agu 2022, 09:00 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2022, 09:00 WIB
Wilayah Sulawesi Barat melakukan pelatihan literasi berita untuk publik melawan disinformasi dan misinformasi
Amsi Wilayah Sulawesi Barat melakukan pelatihan literasi berita untuk publik melawan disinformasi dan misinformasi , sumber: Amsi Sumatera Barat

Liputan6.com, Jakarta- Asosiasi Media Siber (AMSI) Wilayah Sulawesi Barat melakukan pelatihan literasi berita untuk publik melawan Disinformasi dan Misinformasi untuk menanggal berita-berita bohong atau hoaks yang berkembang seiring pesat informasi diberbagai platform digital.

Ketua AMSI Wilayah Sulawesi Barat, Anhar mengatakan, media merupakan sumber informasi yang penting bagi publik di belantara info demi informasi. Perannya diperlukan sebagai clearing house di antara banyaknya mis/disinformasi yang beredar di media social.

“Publik perlu mendapatkan pengetahuan dan edukasi atau literasi bagaimana memanfaatkan informasi media sebagai pembanding informasi. Diharapkan pelatihan yang dilaksanakan meningkatkan pemahaman publik terhadap pers termasuk mekanisme kerja pers dan jurnalisme. Kemudian mampu meningkatkan kesadaran akan kekuatan media dalam sebagai rujukan informasi di belantara infodemik informasi, serta meningkatkan keterampilan masyarakat mengidentifikasi dan melawan mis/dis informasi,” kata Anhar, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/8/2022).

koordinator wilayah AMSI Indonesia Timur, Upi Asmaradana mengungkapkan, kegiatan yang dicanangkan bersama dengan beberapa pemangku kepentingan yang digelar sejak bulan Mei hingga Desember 2022. Ada 10 wilayah yang menyelenggarakan kegiatan seperti ini, termasuk di Sulbar.

"Mengajak masyarakat semua orang dari berbagai latar belakang, untuk memahami pentingnya literasi media, ada proses yang diketahui publik terhadap media. Sehingga publik bisa mengawasi media itu sendiri, Ini juga bertujuan untuk memfilter berbagai informasi di media yang ada, termasuk Dis/Misinformasi apalagi pada pemerintah daerah agar bisa lebih memahami berita-berita hoax," terang Upi.

Upi menyebut, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar untuk mengindentifikasi dan memfilter berbagai informasi hoaks yang beredar di media sosial.

"Diharapkan ini jadi gerakan bersama untuk melawan hoaks dan bisa mengidentifikasi berita-berita bohong yang bertebaran di media sosial. Saat ini AMSI bersama dengan beberapa stakeholder sedang memverifikasi informasi mana yang berbayar dan mana yang tidak. Karena banyak juga media- media yang nakal tidak mencantumkan kalau itu advertorial," Ungkapnya.

Pelatihan ini digelar selama dua hari, pada 30 dan 31 Agustus 2022, yang dilaksanakan di Kota Mamuju, mengundang peserta dari berbagai elemen selaku pelaku dan penerimaan konten-konten berita seperti, termasuk pegiat media sosial, humas, organisasi pemuda dan mahasiswa, dan sejumlah pelajar.

 


Peran Generasi Muda Lawan Hoaks Penting Untuk Sukseskan Pemilu 2024

Hoaks menjadi salah satu yang masalah yang harus diwaspadai pada Pemilu 2024. Itu sebabnya peran generasi muda sangat diperlukan untuk melawan hoaks yang bisa mengganggu ketenangan masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Komisioner Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh, Yusri Razali. Ia jumlah pemilih pemula yang berasal dari generasi muda akan sangat signifikan dalam Pemilu 2024.

Sehingga literasi harus diperbanyak agar penyebaran hoaks tidak semakin masif dan juga tidak salah memilih.

"Partisipasi pemilih milenial dan generasi Z pada pemilu 2024 mendatang akan menentukan arah dan identitas bangsa. Jadi generasi muda jangan hanya menjadi penonton pada Pemilu 2024 itu. Mereka harus terlibat baik sebagai penyelenggara, peserta, maupun pengawasan demi terciptanya demokrasi Indonesia yang lebih baik," ujar Yusri dilansir Antara.

"Salah satu caranya adalah bijak dalam memanfaatkan media sosial dengan tidak menyebar hoaks dan memproduksi konten edukasi terkait pemilu dan demokrasi. Keterlibatan generasi muda dalam penyelenggaraan pemilu akan membuat Pemilu 2024 lebih baik daripada pemilu sebelumnya," ujarnya menambahkan.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya